Palembang – Menjelang pelaksanaan Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Sumsel ke-22, H. Herman Deru mengatakan jangan bawa-bawa nama saya ke politik NU, karena NU bukan partai politik, “saya tidak mendukung salah satu orang yang menjadi calon”, katanya saat sambutan safari Jumat di Masjid Raudhatul Muklisin, kec. Sako Palembang (Jumat, 10/01/20).
Menurut Herman Deru hari ini NU akan bermusyawarah menentukan nahkodanya yang baru, “saya tidak ingin ada salah satu oknum yang sengaja memanfaatkan nama saya untuk mencapai kepentingannya, karena NU bukan partai politik dan saya tidak ingin melihat NU di manfaatkan untuk kepentingan politik”, tegas Deru.
Pernyataan Herman Deru tersebut banyak menuai respon dari beberapa tokoh NU, Syuriah NU sampai ke PC NU. Berdasarkan data yang di rangkum tim RepublikaNews.id terdapat beberapa pernyataan sebagai berikut :
Prof. Amin Suyitno selaku Dirjen Pendis Kementerian Agama sekaligus salah satu tokoh NU Sumsel itu berpendapat dirinya sepakat atas pernyataan Herman Deru, “ya, saya sangat setuju apa yang di tegaskan Bapak Herman Deru dalam pidatonya. Saya juga berharap semoga Konferwil NU Sumsel berjalan dengan lancar dan bersih dari kepentingan politik”, ucapnya, “Senin, 13/01/20”.
Disisi lain Rois Syuriah PCNU Kab. OKU KH. Sofyan Shihab juga berpendapat dirinya sangat setuju dengan apa yang di ungkapkan Herman Deru, “NU harus kembali ke Khittahnya, jangan hanya di manfaatkan”, tegasnya.
Ketua PCNU Pagar Alam Win Harta juga sependapat dengan apa yang di sampaikan Herman Deru, dirinya mengapresiasi atas apa yang di sampaikan Bapak Gubernur untuk menjaga marwah NU,”katanya”.
Sementara ketua panitia Konferwil NU Alfian Toni juga sepedapat dengan apa yang di ungkapkan para tokoh NU dan terkhusus H. Herman Deru.
Selanjutnya pernyataan juga keluar dari stafsus Gubernur Sumsel bidang hubungan antar agama KH. Amiruddin Nahrawi berpendapat ia juga sangat setuju dengan apa yang di sampaikan Bapak Herman Deru, “saya tidak ingin melihat NU di obok-obok oleh orang yang tidak paham dengan NU dan hanya untuk memenuhi nafsunya saja”.
“kita harus sama-sama menjaga NU, jangan sampai NU di bawa-bawa ke kepentingan politik salah satu oknum apalagi sampai bawa nama Gubernur untuk mencapai kepentingannya”, tegas Cak Amir yang juga selaku ketua IKA PMII Sumsel.
Di sisi lain Prof. Duski Ibrahim selaku Direktur Pasca Sarjana UIN RF Palembang sekaligus yang mewakili kalangan akademisi NU juga senada dengan apa yang telah di sampaikan oleh para tokoh NU, “saya juga sangat setuju dengan apa yang di ucapkan Gubernur Sumsel (Herman Deru), pak Gubernur sudah sangat tepat menyatakan itu, karena kita khawatir akan ada oknum yang memanfaatkan namanya untuk memimpin NU.(Republikanews.id/ARJ)
Post a Comment