Pandemi corona memang belum berakhir namun pemerintah terus berjuang agar penyakt berbahaya ini tidak menular. Sudah banyak langkah yang dilakukan, seperti membuat tim satgas covid, sosialisasi protokol kesehatan, sampai menyokong penelitian vaksin. Kegesitan pemerintah membuat masyarakat puas akan kinerjanya.
Sudah beberapa bulan ini kita melawan penularan corona. Pemerintah tak tinggal diam karena ingin menyelamatkan rakyatnya dari virus covid-19. Penyakit ini menyerang pernafasan pada orang yang imunitasnya rendah, maka pemerintah langsung mewajibkan seluruh warga negara Indonesia untuk menaati protokol kesehatan.
Kita tentu sudah hafal isi protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin cuci tangan atau pakai hand sanitizer dan jaga jarak. Apalagi menurut penelitian WHO, corona bisa menular lewat udara kotor. Jadi semua orang sibuk bersih-bersih rumah dan menyemprotkan disinfektan. Juga meningkatkan imunitas dengan makan buah, sayur, dan berolahraga.
Sayangnya ada sebagian warga yang nakal dan mulai malas memakai masker. Pemerintah akhirnya membuat aturan. Jika ada yang ketahuan aparat dan tidak pakai masker, didenda 250.000 rupiah. Mereka juga bisa memilih hukuman sosial berupa menyapu jalanan atau membersihkan fasiltas umum. Hukuman ini ditujukan sebagai efek jera dan agar semuanya disiplin.
Selain mewajibkan pakai masker, pemerintah juga menyarankan perkantoran agar pegawainya cenderung work from home. Jika tidak bisa bekerja dari rumah setiap hari, maka bisa dibuat bergiliran masuknya. Hal ini mencegah mereka agar tak duduk berdempetan di kantor, sehingga menaati aturan physical distancing.
Aturan-aturan ini membuat rasio kematian pasien corona menurun. Dari 257.000 pasien, korban jiwa ada 9.837 orang. Berarti yang meninggal hanya 3% dari total pasien. Biasanya mereka sudah memiliki penyakit bawaan dan berusia di atas 50 tahun.
Pemerintah juga mendukung penuh penelitian vaksin anti corona yang masuk dalam tahap pengujian akhir. Sokongan ini berupa pendanaan dan kemudahan perizinan. Vaksin diteliti di Indonesia, oleh peneliti dari Unair dan pihak luar. Pengujian memang dilakukan di sini, karena karakter virus covid-19 beda dengan yang ada di China atau negara lain.
Saat vaksin akan diujikan, maka diadakan pengumuman siapa yang mau jadi relawan. Mereka jadi pahlawan bangsa karena mau disuntik vaksin, agar penelitiannya lekas selesai dan vaksin ini bisa lekas mendapat izin resmi dan didistribusikan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu relawan dan menjadi pejabat yang patut dicontoh.
Ketika vaksin anti corona sudah selesai dalam tahap penelitian akhir, maka pihak yang akan diprioritaskan adalah para tenaga kesehatan. Mereka sudah berjuang merawat pasien corona dan memiliki resiko tinggi tertular. Maka sudah layak mendapat penghargaan berupa imunisasi covid-19 terlebih dahulu.
Selain di bidang kesehatan, pemerintah juga mengatasi efek pandemi covid-19 di bidang ekonomi dengan berbagai program. Di antaranya pemberian BLT, sembako, bantuan untuk pekerja swasta, bantuan untuk pengusaha UMKM, kartu pra kerja, dan lain-lain. Bantuan ini ditujukan agar daya beli masyarakat naik sehingga perekonomian di Indonesia juga ikut naik.
Dari penelitian Lembaga Charta Politika, sebanyak 63,4% masyarakat merasa puas akan kinerja pemerintah dalam menangani pandemi corona. Survei ini membuktikan bahwa langkah yang diambil oleh Presiden Joko Widodo, satgas covid-19 dan anggota tim lain sudah cukup baik. Sehingga bisa menekan penularan corona.
Masyarakat juga diminta agar terus menuruti aturan pemerintah dan menaati protokol kesehatan. Karena aturan itu dibuat demi keselamatan bersama. Kita tentu ingin pandemi covid-19 segera berakhir. Jadi semua orang harus tetap disiplin menjaga imunitas dan higienitas, agar tidak tertular corona.
)* Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Sumber: http://bacafakta.com/pemerintah-berupaya-maksimal-tangani-covid-19/
Post a Comment