Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia cukup beruntung bisa cepat mendapatkan vaksin Covid-19. Pasalnya, risiko kematian akibat Covid-19 terus meningkat, di samping masih ada ancaman dari mutasi virus.
Budi membandingkan dengan Bangladesh dan Pakistan yang penduduknya banyak dan baru memesan vaksin pada Desember lalu karena melihat negara-negara lain sudah mulai vaksinasi.
“Mereka [Bangladesh dan Pakistan] lihat ada vaksin dan baru pesan Desember, mereka masih harus antre 3,5 tahun. Kalau kaya Indonesia sehari 300 meninggal, sebulan 9.000, setahun 108.000 rakyatnya kali 3,5 tahun, sayang sekali kalau nggak cepat dapat vaksin,” kata Menkes dalam Rapat Pimpinan dengan TNI/Polri, Senin (15/2/2021).
Dia menyebut Indonesia beruntung dapat vaksin duluan dibandingkan dengan Australia yang baru dapat vaksin per hari ini. Adapun, negara tetangga Malaysia bahkan belum mendapatkannya hingga saat ini.
“Jadi kita beruntung, ini saatnya supaya kita bisa cepat. Oleh karena itu vaksinasinya butuh bantuan. Kita akan kirim [vaksin] ke TNI/Polri agar kalau bisa segera divaksinasi, kalau bisa seminggu selesai, selesaikan,” tegasnya.
Secara hitungan kasar, TNI/Polri di tiap daerah akan diberikan masing-masing ratusan ribu dosis pada vaksinasi tahap dua mendatang.
“Begitu disuntik, Presiden ingin lakukan suntikan massal. Saya mohon izin untuk TNI/Polri bantu suntik untuk program itu,” kata Budi.
Saat ini Pemerintah juga telah mengerahkan tenaga dari TNI/Polri untuk melakukan tes dan pelacakan kasus Covid-19 agar mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melacak 30 orang dalam 72 jam setelah seseorang dinyatakan positif Covid-19.
“Dengan target besar ini, pemerintah sipil nggak mungkin mampu. Sekarang training [pelatihan] sudah berjalan di Kapolda dan Pangdam untuk memastikan akses ke Babinsa dan Babhinkamtibmas. TNI/Polri juga kami akan minta bantuan untuk pengawasan isolasi mandiri di daerah,” imbuhnya.
Post a Comment