Beijing: Otoritas obat Tiongkok telah memberikan persetujuan vaksin covid-19 dari Sinovac untuk penggunaan umum. Vaksin CoronaVac dari Sinovac merupakan vaksin kedua yang diberikan izin itu.
Sebelumnya, vaksin tersebut telah diluncurkan ke kelompok-kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena virus korona, tetapi persetujuan yang dikeluarkan Sabtu, 6 Februari 2021, memungkinkan untuk digunakan pada masyarakat umum.
Persetujuan bersyarat membantu mempercepat obat darurat untuk dipasarkan jika uji klinis belum memenuhi standar normal, tetapi menunjukkan terapi akan berhasil.
"Persetujuan itu dilakukan setelah beberapa percobaan vaksin di dalam dan luar negeri di negara-negara termasuk Brasil dan Turki. Meskipun hasil kemanjuran dan keamanan perlu dikonfirmasi lebih lanjut," kata Sinovac dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Sabtu.
Vaksin covid-19 lain dari Sinopharm menerima lampu hijau bersyarat serupa pada Desember lalu. Vaksin dari perusahaan pemerintah itu sudah digunakan untuk masyarakat umum.
Sinovac mengatakan uji coba di Brasil telah menunjukkan sekitar 50 persen kemanjuran dalam mencegah infeksi dan 80 persen kemanjuran dalam mencegah kasus yang memerlukan intervensi medis. Sementara pada Januari lalu, menunjukkan bahwa vaksin Sinovac manjur hingga 65,3 persen.
"Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki efek keamanan dan imunogenik yang baik pada orang-orang dari semua kelompok umur," tegas Sinovac, Sabtu.
Sementara itu, Sinopharm mengatakan pada Desember bahwa vaksinnya memiliki tingkat kemanjuran 79,34 persen. Ini lebih rendah dari suntikan saingan yang dikembangkan di Barat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna- dengan tingkat kemanjuran masing-masing 95 dan 94 persen.
Vaksin buatan sendiri
Tiongkok terus berlomba untuk mengembangkan suntikan vaksin buatan lokal, demi memvaksinasi 50 juta orang sebelum dimulainya liburan Tahun Baru Imlek minggu depan.
Liburan biasanya memicu kepadatan perjalanan dengan ratusan juta orang yang melintasi negara alias mudik. Tradisi itu sepertinya akan tetap dilakukan meskipun pihak berwenang mendorong orang untuk tinggal di rumah tahun ini dengan menerapkn pembatasan dan insentif.
Ketika Tiongkok meningkatkan kampanye vaksinnya, pihak berwenang telah berulang kali meyakinkan publik tentang keamanan dan kemanjuran suntikan. Tetapi pemerintah tidak merilis data uji klinis terperinci.
Pada saat yang sama, Beijing telah mempromosikan vaksinnya ke luar negeri dalam apa yang oleh para analis disebut "diplomasi vaksin" untuk mendapatkan niat baik setelah menghadapi kritik atas penanganan awal wabah tersebut.
Kementerian luar negeri Tiongkok pada Rabu mengatakan pihaknya berencana untuk memberikan 10 juta dosis vaksin untuk program distribusi vaksin internasional COVAX yang didukung WHO.
Beijing juga telah berjanji untuk membagikan vaksin dengan biaya yang adil - potensi peningkatan bagi negara-negara Asia yang lebih miskin yang sebaliknya bergantung pada distribusi terbatas yang ditawarkan oleh skema COVAX.
Indonesia telah menerima vaksin covid-19 Sinovac dalam tiga tahap. Tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020, tahap kedua sebanyak 1,8 juta dosis, dan tahap ketiga sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021.
Indonesia telah menerima 29 juta dosis vaksin hingga tahap empat. Negara-negara yang juga telah mendapatkan vaksin ini termasuk Senegal, dan Hongaria.
Tetapi pengambilan vaksin di luar negeri lebih lambat di luar negeri dibandingkan dengan suntikan dari Pfizer-BioNTech dan Moderna. Ini disebabkan sedikit informasi yang dipublikasikan tentang keamanan atau kemanjuran vaksin asal Tiongkok.
Post a Comment