Eks Menteri Bappenas Tantang Penolak IKN Adu Data: Kumpulkan Semua Catatan Kritis Itu

Caranya adalah dengan mengumpulkan semua catatan kritis para penolak IKN lalu dibandingkan dengan data pemerintah tentang pemindahan IKN dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur.

"Maka kalau kita ingin menggugat sebuah ide besar (IKN), kumpulkan semua catatan-catatan kritis itu, akumulasikan, lalu bandingkan dengan alasan-alasan positif untuk mengusulkan ide, begitu caranya," katanya dalam webinar yang diselenggarakan ILUNI UI, Sabtu 199 Februari 2022.

Cara itu lebih elegan. Dengan cara itu, hal-hal yang bersifat tuduhan-tuduhan terkait pemindahan IKN bisa diuji kebenarannya.

Sebab, menurut pria yang digadang-gadang sebagai calon kepala Otorita IKN Nusantara itu, ide penolakan pemindahan IKN itu didasari logika yang salah.

"Nah jangan karena hal-hal teknis kadang-kadang karena hal-hal spekulatif, tuduhan-tuduhan ini segala macam lalu rekomendasinya gerakannya adalah tolak IKN. Logikanya kacau," katanya.

Dia juga mengajak para penolak IKN untuk melihat secara jernih maksud sebenarnya dari undang-undang IKN. Dia tak menampik masih ada masalah-masalah teknis yang tersisa. Misalnya soal anggaran, masalah lingkungan, dan keterlibatan masyarakat.

"Itulah yang diperbaiki setelah kita sepakat dengan maksud yang sebenarnya, kita berangkat dari situ. Bahwa kemudian untuk hal-hal teknis, praktis termasuk anggaran masih ada agenda lain, ya. Soal lingkungan, soal masyarakat itu, iya," katanya.

Dia menambahkan, meski begitu, ide besar soal IKN merupakan program besar untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara. Sehingga pembangunan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan dapat terwujud atau tercapai dengan lebih baik di Indonesia.

"Kalau kita sudah sepakat, kita pahami maksud ide itu, dasar-dasar dari idenya, maka hal-hal yang bersifat teknis praktis termasuk anggaran, termasuk hal-hal yang bersifat parsial sektoral jangka pendek ya harusnya kita diskusikan, kita sharing," katanya.***