SUDAH lama masyarakat Papua menginginkan perdamaian. Sebab hanya dengan begitu hidup mereka tenang dan pembangunan bisa berjalan.
Untuk itu sejumlah masyarakat adat dan tokoh agama Lapago, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menyatakan deklarasi Papua Cinta NKRI dan penyelesaian masalah Papua secara martabat melalui rekonsiliasi menuju Papua damai yang ditandai dengan pengibaran bendera merah putih.
Kegiatan deklarasi yang bertema 'Papua NKRI dan Papua Damai' tersebut diikuti oleh sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda wilayah adat Lapago.
Setelah diawali dengan penancapan bendera merah putih di atas Bukit Walesi dan lapangan deklarasi, kemudian dilanjutkan pembacaan pernyataan sikap yang dipimpin oleh Herman Doga selaku Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Jayawijaya dan ikuti oleh peserta deklarasi.
"Pertama, mendukung tetap tegaknya NKRI di tanah Papua. Kedua, mendukung Papua damai dalam bingkai NKRI melalui jalan rekonsiliasi. Ketiga, mendukung penyelesaian masalah di Papua secara bermartabat," ujar Herman Doga saat membacakan isi pernyataan sikap, Kamis (3/3).
Kemudian, keempat, mendorong percepatan pembangunan dan pembentukan DOB di tanah Papua dengan mengutamakan pemekaran kabupaten yang telah diperjuangkan secara swadaya oleh masyarakat, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi OAP.
"Kelima, mendorong sosialisasi Otsus Papua kepada masyarakat Papua," pungkas Herman yang diikuti oleh anggota deklarasi lainnya.
Kemudian setelah pembacaan pernyataan sikap bersama, acara dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi di baliho dan dokumen surat pernyataan sikap oleh para tokoh. Menurut Ustad Adnan Yalipele yang merupakan salah satu anggota deklarasi mengatakan, masyarakat sangat antusias dan terus mendukung persatuan Papua sebagai wujud persatuan di Indonesia.
Kegiatan tersebut diikuti oleh Alex Silokarno Doga selaku Kepala Suku Distrik, Silokarno Doga selaku Ketua Pepera Papua dan Papua Barat, Wesakin Asso selaku Kepala Suku dan Ketua LMA Distrik Asso Tipo dan putera pejuang Pepera.
Kemudian Herman Doga selaku Ketua LMA Kabupaten Jayawijaya, Naligi Kurisi selaku Kepala Suku Perang Wamena Kabupaten Jayawijaya, Sadiq Asso selaku Kepala Suku dan Ketua LMA Distrik Walesi sekaligus putera pejuang Pepera, lalu Heri Bertus Mabel yang merupakan Kepala Suku Distrik Kurulu dan putera pejuang Pepera.
Selain itu, dihadiri juga oleh Agus Huby selaku Ketua Barisan Merah Putih (BMP) Kabupaten Jayawijaya, Hengky Heselo selaku Kepala Suku Masyarakat Kurima dan Kepala Kampung Lani Tipo Wamena, Okolawek Wetapo sebagai Ketua LMA Distrik Asolokobal dan putera pejuang Pepera.
Lalu, Usman Wuka selaku Kepala Suku Distrik Wouma Kabupaten Jayawijaya, Alex Logo merupakan Ketua BMP Distrik Kurulu, Ismail Dabi sebagai Ketua Distrik Kurulu serta hadir Kepala Suku Distrik Walesi dan putera pejuang Pepera, Bashori Asso.
Post a Comment