Belakangan ini tren COVID-19 semakin melandai, namun kewaspadaan dan antisipasi terhadap virus ini masih harus jadi prioritas bersama. Pasalnya, kemampuan bermutasi virus ini masih menjadi ancaman serius. Padahal rasa aman dan nyaman beraktivitas bagi masyarakat adalah hal utama yang perlu diupayakan di tengah pandemi COVID-19. Salah satu langkah baik yang perlu dilakukan secara berkala adalah vaksinasi COVID-19 yang inklusif bagi semua kalangan, termasuk lansia dan kelompok penyandang disabilitas.
Untuk mendukung langkah antisipasi itu, Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia (SCI) dan Yayasan IDEP Selaras Alam (IDEP) bekerja sama dengan DPC Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Tabanan di Balai Banjar Taman Surodadi, Kediri, Tabanan. Pelaksanaan vaksinasi bertajuk “Vaksinasi COVID-19 Inklusif” diselenggarakan pada Kamis, 23 Februari 2023.
Sentra vaksinasi dibuka mulai pagi hari pukul 08.00 WITA dan selesai pada 12.00 WITA. Tercatat ada 34 orang dari Gerkatin yang mendaftar dan datang di lokasi sesuai dengan rentang waktu yang disediakan. 26 orang sukses mendapatkan vaksinasi, dan 8 orang lainnya belum berhasil karena ada kecenderungan tekanan darah tinggi saat proses screening. Sementara itu masyarakat setempat yang terdaftar ada sebanyak 37 orang.
Semua peserta vaksinasi kali ini langsung mendapatkan sertifikat vaksin dan registrasi data langsung ke Aplikasi Peduli Lindungi. Akses vaksin bagi penyandang disabilitas pun semakin terbuka dan mudah sehingga makin banyak penyandang disabilitas yang kini menerima vaksin sesuai kebutuhannya. Rudolf Valentino Vlug, selaku ketua DPD Gerkatin Provinsi Bali, turut hadir dalam kegiatan vaksinasi. Saat ini dia mendaftarkan diri sebagai peserta untuk vaksin booster kedua (vaksin dosis 4).
“Saya sebenarnya senang sekali bisa datang di sini untuk pelaksanaan kegiatan vaksinasi. Saya lihat banyak teman-teman yang antusias mengantri secara langsung. Terlihat bahwa teman-teman tuli diprioritaskan untuk mengikuti vaksin tanpa harus mengantri lagi. Kami ingin mengucapkan terima kasih banyak, sebab di sini juga disediakan Juru Bahasa Isyarat (JBI). Tanpa JBI kami akan sangat sulit berkomunikasi, saya mohon kalau boleh setiap acara berikutnya selalu ada akses dengan JBI agar semua yang hadir di sini bisa mengerti. Terima kasih,” sebutnya, sebelum memanggil anaknya untuk pulang.
Sentra vaksinasi yang dikelola dalam kerjasama dengan tenaga kesehatan dari UPTD Puskemas Kediri 1 merupakan bagian dari Program Percepatan Vaksinasi COVID-19 Inklusif (VACCINE) Provinsi Bali yang dikerjakan AIHSP, SCI, dan IDEP. Secara umum, program vaksinasi inklusif ini secara khusus menyasar kelompok masyarakat rentan, khususnya kelompok lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas serta kelompok rentan lainnya.
Sementara itu Ida Ayu Ratna Paramita Pradnyanti, selaku Ketua DPC Gerkatin Kabupaten Tabanan, juga turut hadir dalam vaksinasi hari ini. Selain sebagai peserta vaksin, dia turut membantu dokumentasi pribadi bagi teman-teman lain yang sedang mendapatkan suntikan vaksin.
“Jadi saya yang bertanggungjawab dalam koordinasi dengan teman-teman untuk bisa datang dan mau vaksin, khususnya untuk vaksin booster kedua. Ada beberapa teman-teman lain tidak bisa datang ikut vaksin karena beberapa alasan, terutama sakit dan sedang bekerja. Untuk kedepannya harapan kami bisa mengajak teman-teman tuli yang lain untuk bisa mengikuti vaksinasi ini,” jelasnya.
Ditemui pada kesempatan berbeda, Program Director Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), John Leigh menekankan pentingnya kerja sama yang kuat dari berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan upaya pemerataan akses vaksinasi COVID-19 dan layanan kesehatan lainnya di masa depan.
“Kolaborasi multipihak, ke depannya akan dapat mendorong upaya-upaya lain dalam menutup kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan, terutama yang lebih sensitif terhadap kebutuhan kelompok rentan, menuju sistem ketahanan kesehatan Indonesia yang lebih kuat.”
Sejak Juli hingga 31 Januari 2023, vaksinasi COVID-19 yang dijalankan oleh AIHSP melalui Save the Children dan IDEP telah mencapai 15.084 suntikan, di antaranya ada 351 vaksinasi yang diterima oleh kelompok penyandang disabilitas, serta 7.563 vaksinasi yang diterima oleh lansia. Dengan membuka akses dan layanan vaksin yang lebih banyak dan lebih inklusif, program VACCINE ini diharapkan dapat mendukung tujuan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sistem ketahanan kesehatan dan mewujudkan masyarakat yang sehat, termasuk mencegah potensi risiko penularan COVID-19 dan varian turunannya.
Post a Comment