Ancaman terorisme maupun radikalisme di Indonesia, kerap terjadi pada bulan Desember menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jaringan radikal, sengaja melakukan ancaman dan gangguan menjelang perayaan agama tertentu, tidak terkecuali mendekati Natal. Besar dugaan, upaya ini dilakukan untuk menyebarkan ketakutan, khususnya pada pemeluk agama tertentu.
Pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu meningkatkan kewaspadaan. Pihak berwenang juga harus mampu mengantisipasi kemungkinan aksi-aksi radikal dan teror hingga melewati masa Natal dan Tahun Baru. Pemerintah melalui TNI dan Polri, juga pemerintah daerah selalu menggelar operasi pengamanan Natal dan tahun baru agar berjalan dengan aman.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengatakan ada kecenderungan bahwa radikalisme akan meningkat saat tahun politik, pada 2023 dan 2024. Moeldoko mengatakan, kondisi tersebut harus diwaspadai, apalagi jelang pemilu dan tahun baru. Dia menekankan, penyampaian terhadap risiko meningkatnya radikalisme memiliki standar tersendiri. Sehingga, tidak mungkin pemerintah asal-asalan memberikan label tertentu.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah mengatakan total 70.350 personel Polri dikerahkan dalam Operasi Lilin 2023. Personel tersebut berasal dari satuan kerja tingkat Mabes Polri serta Polda jajaran seluruh Indonesia, dengan rincian Mabes Polri sebanyak 988 personel, dan sisanya dari Polda jajaran.
Operasi Lilin 2023 juga melibatkan personel pengamanan dari institusi lainnya, seperti TNI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, BNPB dan lainnya. Menurut Nurul, jumlah personel ini masih fluktuatif, jumlahnya akan bertambah disesuaikan dengan kebutuhan saat Operasi Lilin 2023 dimulai.
Totalitas Satgas Yonif 330/Tri Dharma dalam membantu persiapan perayaan Natal 2023 di Intan Jaya juga terus dilakukan. Peleton Komunikasi (Tonkom) Satgas 330 yang biasa dikenal dengan julukan "Tim Petir" melaksanakan patroli keliling ke gereja-gereja di Intan Jaya untuk membantu pengecekan kondisi instalasi kelistrikan, bertempat di GKII Jemaat El Shadai Kampung Bazemba, Kab. Intan Jaya, Papua Tengah.
Dantonkom Satgas 330, Letda Chb Argio Salsanov menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Satgas Yonif 330 untuk membantu masyarakat Intan Jaya dalam rangka melaksanakan penyiapan-penyiapan menyambut Natal 2023. Sesuai arahan Dansatgas, agar Tonkom melaksanakan pengecekan instalasi kelistrikan di bagian dalam gereja, maupun penerangan disekitar lingkungan gereja.
Selain itu, pemerintah daerah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Pencegahan Subdit Kontra Propaganda menggelar Kegiatan Pelatihan Guru Dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan yang bertempat di Aula SMA 1 Palu, Sulawesi Tengah dan dihadiri oleh Dinas Pendidikan Provinsi Palu juga seluruh unit satuan pendidikan di Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam usaha untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Simalungun, Polres Simalungun melakukan kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KRYD) dengan melakukan patroli skala besar yang dipimpin oleh Kapolres Simalungun, AKBP Ronald F.C Sipayung, S.H., S.I.K., M.H. Patroli ini merupakan bagian dari upaya preventif Polres Simalungun dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat serta mengantisipasi berbagai kegiatan masyarakat yang terjadi pada malam Minggu.
Kegiatan yang juga bertujuan untuk mempersiapkan situasi yang aman menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2023 serta Tahun Baru 2024 dan Pemilu 2024. Dalam sambutannya, Ronald mengungkapkan pentingnya kegiatan patroli skala besar ini dalam upaya mewujudkan keamanan di wilayah Kabupaten Simalungun, terutama di ancaman mengenai radikalisme cenderung meningkat.
Ronald menekankan bahwa tindakan preventif seperti patroli skala besar ini menjadi kunci dalam meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Melalui patroli ini, polri dapat mendeteksi dan mencegah secara dini setiap potensi kerawanan yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat. Sehingga diharapkan, setiap warga dapat melaksanakan aktivitasnya dengan aman dan nyaman tanpa khawatir akan kehadiran ancaman kriminalitas, terorisme juga radikalisme.
Pemerintah, TNI dan Polri dalam terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kolaborasi antara aparat keamanan dengan masyarakat penting untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Semua unsur masyarakat agar mewaspadai dan membentengi diri dari pengaruh buruk paham radikalisme, serta mampu meningkatkan semangat kesatuan dan persatuan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kemudian pentingnya bersikap positif dalam menanggapi permasalahan yang ada di media sosial dengan positif. Jika melihat praktik-praktik yang mengarah pada radikalisme, masyarakat dapat melaporkan hal tersebut pada pihak berwajib. Maka dari itu demi menjaga keamanan di momen Natal dan Tahun Baru, seluruh pihak harus bersinergi dan mendukung kebijakan pemerintah demi mewujudkan Nataru yang aman, damai dan kondusif.
)* Penulis adalah tim redaksi Saptalika Jr. Media
Post a Comment