Menteri Keuangan (Menkeu) Sri
Mulyani Indrawati optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai
5,17% secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal pertama tahun ini.
Kalau tercapai, angka ini
lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu
yang tercatat hanya sebesar 5,03% yoy.
Sri Mulyani menjelaskan,
perkiraan pertumbuhan ekonomi di atas 5% tersebut sejalan dengan kinerja
manufaktur di dalam negeri yang semakin ekspansif.
Tercatat, Purchasing Managers'
Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2024 berada di level 54,2
poin.
Tak hanya itu, Indeks
Kepercayaan Konsumen (IKK) Maret juga masih stabil 123,8. Selain itu, Mandiri
Spending Index masih dalam posisi kuat di 46,9, yang dipengaruhi momen Ramadan
dan Hari Raya Idulfitri 2024.
Adapun konsumsi listrik untuk
bisnis juga masih positif, yakni tumbuh 7,5% yoy. Meskipun konsumsi semen pada
Maret terkoreksi sebesar 1,9%, setelah dalam dua bulan terakhir pertumbuhannya
melonjak tinggi.
"Jadi, secara
keseluruhan, konsumen cukup baik, namun harus waspada karena beberapa mengalami
koreksi. Baik yang sifatnya koreksi karena musiman seperti Ramadan dan Hari
Raya Idul Fitri maupun koreksi yang struktural dan jangka panjang," ungkap
Sri Mulyani, Jumat (26/4). Termasuk, terjadi turbulensi global.
Post a Comment