Puluhan mahasiswa dari
berbagai kampus di Kota Mataram mengikuti kegiatan diskusi publik dengan tema
'Partisipasi Pemuda Mewujudkan Pesta Demokrasi Damai dan Mencegah Politisisasi
SARA di Pilkada NTB 2024'. Kegiatan tersebut digelar oleh Forum Wartawan Pemprov
NTB, dalam rangka menyambut perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak 2024.
Hadir sebagai pembicara yaitu
Ketua Bawaslu NTB Itratip dan Komisioner KPU NTB Agus Hilman.
Penjabat Sekda NTB Ibnu Salim
yang diwakili Pelaksana Harian Asisten I Setda NTB Lalu Hamdi mengatakan pesta
demokrasi lima tahunan ini harus berlangsung dengan riang gembira. Pelaksanaan
Pilkada serentak 2024 adalah ajang memilih pemimpin sesuai harapan rakyat untuk
mengawal pembangunan di NTB lima tahun ke depan.
"Pemuda harus memberikan
kontribusi di dalam penyelenggaraan Pilkada ini. Setidaknya ikut berpartisipasi
di dalam pemilihan pemimpin lima tahun ke depan," kata Hamdi saat membuka
kegiatan tersebut di Gedung Sangkareang Kompleks Kantor Gubernur NTB, Rabu
(22/5/2024).
Kesuksesan Pilkada serentak
2024 bukan hanya menjadi tugas KPU dan Bawaslu. Tetapi menurutnya, menjadi
tugas semua pihak termasuk media massa dan pemuda. Apalagi, pemilih yang
didominasi Milenial dan Gen Z, punya kontribusi dalam mewujudkan Pilkada yang damai.
"Saya optimis,
pelaksanaan pilkada 2024 akan sukses, berlangsung jujur dan adil serta langsung
umum, bebas rahasia. Kita bisa memberikan kontribusi atas hal itu," kata
Hamdi.
Ketua Forum Wartawan Pemprov
NTB Marham mengatakan peran pemuda dalam menciptakan Pilkada damai di NTB
sangat penting. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024, jumlah
pemilih di NTB sebanyak 3,9 juta orang. Dari jumlah itu, sebesar 58 persen merupakan
anak muda atau Milenial dan Generasi Z (Gen Z).
"Kita berharap kehadiran
teman-teman pemuda dalam diskusi ini, mampu membantu penyelenggara menciptakan
Pilkada damai dan mencegah politisasi SARA," kata Marham.
Sementara itu, Komisioner KPU
NTB Agus Hilman mengatakan, peran pemuda mencegah politisasi SARA sangat
penting terutama melalui media sosial. "Kita belajar dari sejarah, peran
pemuda dalam berbagai perubahan sistem demokrasi, sehingga untuk mencegah
politisasi sara melalui sosial media bisa diterapkan," kata Hilman.
Ketua Bawaslu NTB Itratip
mengatakan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan tersebut, merupakan cara
untuk memilih pemimpin terbaik yang akan menahkodai daerah.
Ia berharap kepada para pemuda
untuk terlibat aktif dalam setiap proses Pilkada di NTB, terutama terlibat
aktif melakukan pengawasan melalui media sosial. Selain melakukan pengawasan di
media sosial, Itratip berharap pemuda juga ikut membantu Bawaslu dalam memutus
politik uang.
"Jadi generasi muda ini,
jangan ikut terlibat dalam politik uang. Kita ingin merubah pola pikir yang
seperti ini, memutus penggunaan politik uang," tegasnya.
Post a Comment