BI NTB dan BI Jember Bersinergi Akselerasi Pengendalian Inflasi Daerah

 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB bersama Kantor Perwakilan BI Jember, Provinsi Jawa Timur bersinergi menginisiasi kerja sama antar daerah (KAD) antara Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Pemerintah Kabupaten Jember guna akselerasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di kedua wilayah tersebut.


Penandatangan kerja sama antar dua daerah itu, dihadiri Pj Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik, Wakil Bupati Jember Muh. Balya Firjaun Barlaman disaksikan Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap dan Kepala Perwakilan BI Jember Gunawan, Kamis (18/7).


Kesepakatan bersama kedua daerah ini diharapkan mampu membantu distribusi dan pemasaran pangan, serta sebagai langkah penyelesaian hambatan dan permasalahan dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan. Selain itu, juga bisa mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menyampaikan bahwa kesepakatan bersama ini diharapkan mampu menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi, serta mendukung ketahanan pangan di kedua wilayah tersebut.


“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam menjaga terkendalinya inflasi kelompok pangan atau volatile foods dan ekspektasi inflasi melalui penguatan dukungan fasilitasi pasar murah, koordinasi penguatan dan perluasan kerja sama antardaerah, serta penguatan koordinasi dan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi,” kata Berry Harahap.


Kepala Perwakilan BI Jember Gunawan menjelaskan bahwa tingkat inflasi di wilayah Jember saat ini masih terkendali, sehingga menjadi kota indeks harga konsumen (IHK) dengan inflasi terendah kedua di Provinsi Jawa Timur.


“Penguatan implementasi melalui 7 program unggulan GNPIP yang salah satunya adalah KAD tetap perlu dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” jelas Gunawan.


Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik menerangkan bahwa karakter wilayah dan demografis Kabupaten Jember dan Kabupaten Lombok Timur memiliki kemiripan, sehingga sangat tepat untuk dapat melangsungkan KAD. Kerjasama dua daerah ini adalah sebagai bentuk keseriusan Pemkab Lotim untuk memastikan ketersediaan stok dan menjaga stabilisasi harga pangan di daerah. Pemkab Lotim juga mengundang para pengusaha Jember untuk berinvestasi di wilayah Lombok Timur. Mengingat saat ini sudah ada ±50% investor di sektor pertanian tembakau yang telah membuka pabriknya di Kabupaten Lombok Timur.


“Kami mengapresiasi BI NTB yang terus berupaya tidak hanya di sisi hilir, tapi juga hulu dalam pengendalian inflasi di daerah,” ucapnya.


Sementara itu, Wakil Bupati Jember, Muh. Balya Firjaun Barlaman menyambut baik kesepakatan bersama antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Lombok Timur. Jember terbuka untuk bisa menjalin KAD bersama dengan Kabupaten Lombok Timur, karena Jember memiliki banyak kesamaan, sehingga kedua wilayah bisa saling melengkapi.


“Dengan melibatkan BI NTB dan BI Jember, kami berharap kerja sama ini akan membawa dampak positif seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kedua kabupaten dan melegalkan secara budaya juga pemerintahan terutama dengan kerja sama yang akan dilaksanakan. Kami berharap kerja sama ini tidak sebentar, namun akan terus berkesinambungan,” ungkapnya.


Adapun dalam kesepakatan kerja sama antar dua daerah tersebut meliputi distribusi dan pemasaran komoditas pangan strategis, seperti telur ayam, beras, minyak goreng, aneka cabai, bawang merah, dan bahan pokok penting lainnya,  serta pengembangan potensi daerah dengan ruang lingkup kesepakatan bersama antara lain ; membangun kerja sama distribusi dan pemasaran pangan dan pengembangan potensi daerah sejalan dengan pola pembangunan nasional semesta berencana; memperkuat sistem yang telah dibangun melalui TPID; memantapkan aksesibilitas pangan sebagai wujud ketahanan pangan masyarakat; dan bidang UMKM.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes