Pemerhati Politik Usep Hasan Sadikin mengamati fenomena peningkatan jumlah kota kosong pada Pilkada serentak 2024. Yakni sebanyak 41 daerah yang akan menggelar pilkada calon tunggal lawan kotak kosong.
Fenomena ini telah memunculkan beberapa skenario untuk menentukan langkah selanjutnya jika kotak kosong menang. "Jika kotak kosong terpilih, ini menandakan bahwa calon yang diusung partai politik tidak sesuai dengan aspirasi warga," kata usep dalam wawancara bersapa Pro 3 RRI, Senin (9/9/2024).
Usep juga menyoroti opsi yang muncul dalam pembicaraan antara KPU dan Komisi 2 DPR. Opsi tersebut antara lain Pilkada ulang, mempercepat Pilkada dua tahun ke depan.
Ia menjelaskan jika daerah dipimpin oleh penjabat kepala daerah selama lima tahun, maka akan merugikan warga lokal. Tentunya, hal itu akan menghilangkan hak mereka untuk memilih pemimpin daerah.
Usep mendesak agar KPU dan DPR lebih fokus pada substansi keputusan Mahkamah Konstitusi yang menurunkan ambang batas pencalonan. "Ini adalah pesan bahwa demokrasi kita semakin jauh dari rakyat, dan pencalonan harus lebih inklusif," ucapnya.
Fenomena kota kosong pertama kali hadir pada pilkada tahun 2015 yang jumlahnya terus meningkat. Yakni dari tiga daerah 2015, sembilan daerah 2017, 16 kotak 2018, 25 daerah pada 2020 dan kini 41 daerah
Post a Comment