Anggota Komisi I DPRD NTB Marga Harun |
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November 2024 adalah ajang mencari pemimpin daerah. Masyarakat sebagai wajib pilih dalam hal ini disuguhkan politik santun dan cara-cara yang bermartabat.
Politik saling rangkul bukan memukul adalah hal utama yang dikedepankan sehingga masyarakat semakin guyub dalam menikmati kontestasi yang ada.
Anggota Komisi I DPRD NTB Marga Harun menyebutkan, hiruk pikuk politik belakangan ini cukup memanas. Kondisi ini seharusnya tidak terjadi sehingga kontestasi yang berjalan benar-benar menyenangkan.
"Masyarakat harus diberikan informasi yang baik, aktual dan akuntabel berkenaan dengan Pilkada Serentak 2024," katanya, Jumat (1/11/2024).
Marga Harun menegaskan, pesta demokrasi ini menjadi gawe bersama sehingga diperlukan koordinasi yang maisif dari stakholder yang ada termasuk KPU, Bawaslu dalam memaksimalkan perannya.
Rasionalitas dalam melihat keadaan yang terjadi ditengah masyarakat dalam proses maupun tahapan Pilkada Serentak ini juga sangat penting. Beda pilihan dan beda politik lanjutnya, harus dihormati dan dihargai.
"Contoh di daerah saya yakni dompu, gara-gara beda pilihan maka terjadi patologi sosial. Ini penyakit baru dalam demokrasi. Maka itu pentingnya bagi para leading sektor untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat berkenaan dengan kontribusi dalam berdemokrasi," ucapnya.
Kontestan pilkada menurutnya, harus menjadi contoh yang baik termasuk para tim kampanye dan lainnya dalam proses-proses yang berjalan. Pilkada ini merupakan ajang untuk berpesta dalam menentukan pemimpin daerah lima tahun kedepan. Perbedaan yang ada jangan menjadikan persaudaraan dan silaturrahmi terputus tapi merekatkan.
Post a Comment