Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stakeholder, khususnya masyarakat NTB, yang telah aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan Pilkada.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB), Suhardi, saat acara dialog di RRI Mataram,mengungkapkan pentingnya kontribusi rakyat dalam proses demokrasi ini, yang tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses dan upaya untuk menjaga integritas pemilu.
Dalam pandangannya, pelaksanaan Pilkada 2024 di NTB menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bersama, terutama dalam hal keamanan dan kepemilikan proses pemilu. Menurutnya, meskipun secara umum proses berjalan dengan baik, namun masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.
"Khususnya dalam mengatasi potensi kerawanan. Salah satu yang disoroti adalah masalah money politics yang masih menjadi isu serius," jelasnya Kamis (12/12/2024).
Suhardi mengungkapkan bahwa Bawaslu NTB telah mengadakan pertemuan dengan pengawas di tingkat kabupaten/kota untuk mengevaluasi pelaksanaan Pilkada serta merancang langkah-langkah strategis guna mengatasi masalah yang ada, termasuk dalam hal pengawasan dan pengendalian praktik money politics.
"Kami juga merancang bagaimana kesiapan petugas dalam kesiapan menghadapi gugatan di MK," jelasnya.
Lebih lanjut, Suhardi menjelaskan bahwa Bawaslu NTB, sebagai lembaga pengawas, memiliki peran penting dalam memberikan keterangan dalam proses hukum yang berpotensi muncul setelah pemilu, seperti dalam sengketa hasil Pilkada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.
Ia menegaskan bahwa Bawaslu tidak hanya berfokus pada pengawasan administratif, tetapi juga berperan dalam memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, partai politik, hingga pemilih, untuk menjaga komitmen bersama dalam mendukung pelaksanaan pemilu yang bebas dari manipulasi, korupsi, dan praktik curang lainnya" ujarnya.
Post a Comment