Showing posts with label Covid. Show all posts
Showing posts with label Covid. Show all posts

Cegah varian baru, Binda NTB Terus Gencarkan Vaksinasi Massal

July 08, 2022

 




Badan Intelijen Negara Daerah (Binda NTB) kembali menggelar vaksinasi massal di sejumlah kecamatan di Kabupaten Dompu (9/7). Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran subvarian baru Omicron. 


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan bahwa BIN Daerah NTB melaksanakan vaksinasi massal di 10 lokasi di 9 Kab/Kota se NTB. Pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya terpusat di gerai-gerai vaksin, tetapi juga secara door to door.


"Vaksinasi door to door digelar untuk membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan vaksin," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (6/7)


Ia berharap, program tersebut dapat mencegah penularan Covid-19 subvarian baru Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia. Apalagi sebentar lagi akan ada perayaan Idul Adha, kerumunan massa sangat rentan memicu penularan Covid-19 jika tidak diberi perlindungan ekstra vaksinasi booster.


"Subvarian ini menular lebih cepat. Hasil penelitian selama ini menunjukkan, kalaupun dia berhasil memapari orang yang sudah divaksin booster, gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan," ungkap Wara. 


Bila akselerasi vaksinasi ini bisa terselenggara dengan lancar, ia berharap momentum perayaan Idul Adha tahun ini tidak menyebabkan angka penularan Covid-19 naik kembali.


"Sehingga, meskipun nanti tetap ada pembatasan, pergerakan sosial yang cenderung tinggi tidak menyebabkan kembali naiknya positivity rate," imbuhnya.


Disamping itu, Wara juga tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Tanpa penerapan prokes yang ketat, maka potensi penularan masih tetap ada walaupun sudah di vaksin booster.

Libur Lebaran Usai, Binda NTB Kembali Gelar Vaksinasi Massal Pasca Lebaran di Kab. Lombok Utara

May 12, 2022

 


Lombok Utara - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB kembali menggencarkan vaksinasi Covid-19 setelah libur Lebaran. Hal tersebut seiring dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan tidak akan tergesa-gesa memutuskan pandemi Covid-19 beralih status menjadi endemi.


Kegiatan vaksinasi dipusatkan di Dusun Teluk Dale Karem, Desa Medana, Kec. Tanjung, KLU dengan sasaran dosis 1, 2 dan booster bagi masyarakat umum, anak maupun lansia dengan target 100 orang.


Kepala BIN Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya, seusai Lebaran ini, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB langsung kembali diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster. 


“Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," lanjut Wara dalam keterangan pers Jumat (13/05). 


Hari ini pelaksanaan vaksinasi Binda NTB digelar di 80 titik yang tersebar di seluruh Kab/Kota di NTB. Sasaran vaksinasi mencapai 4.600 baik dosis primer maupun booster.










Kebut Vaksinasi BIN Daerah NTB Gencarkan Vaksinasi Massal di Sumbawa

April 13, 2022

Sumbawa - BINDA NTB bekerjasama dengan tim vaksinator Puskesmas Taliwang kembali menggelar vaksinasi massal Dosis 1, 2 dan Booster. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu 13 April 2022 sejak pukul 10.00 WITA bertempat digedung Puskesmas Taliwang Kel. Kuang Kec. Taliwang

Kegiatan vaksinasi massal ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi pemerintah terutama vaksin Booster yang menjadi persyaratan mudik guna mencegah munculnya transmisi Covid-19 saat perayaan lebaran nanti. Adapun salah satu keuntungan yang diperoleh dengan vaksinasi booster adalah masyarakat yang hendak melakukan mudik ke kampung halaman tidak perlu lagi menyertakan bukti tes PCR ataupun tes cepat antigen sebagai syarat perjalanan. 


Namun demikian, masyarakat asli NTB yang tidak mudik juga perlu membentengi diri dengan vaksinasi booster untuk mencegah penularan dari pemudik yang datang dari wilayah luar NTB.


Kabinda NTB, Wara Winahya menjelaskan bahwa vaksinasi tidak berhenti selama bulan Ramadhan. Apalagi momentum vaksinasi juga didukung dengan diperbolehkannya mudik Lebaran di Hari Raya Idulfitri oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yang mana syarat perjalanan harus telah vaksinasi lengkap serta vaksinasi booster.


"Jadi, selama bulan puasa justru kita manfaatkan untuk menggencarkan vaksinasi, baik vaksin lengkap maupun booster," ujar Wara dalam keterangan pers.

Wujudkan Herd Immunity, BIN NTB Teruskan Vaksinasi Anak di Lobar

February 14, 2022

 

LOMBOK BARAT - Badan Intelijen Negara Daerah NTB kembali menggelar vaksinasi massal di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Lombok Barat pada Kamis, (15/2). Kegiatan vaksinasi digelar guna mempercepat tercapainya herd immunity pada anak-anak usia 6-11 tahun. BIN NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.


Kegiatan vaksinasi kali ini dilaksanakan di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Gerung, Kecamatan Lembar dan Kecamatan Kuripan. Sebanyak 328 anak berhasil tervaksin dengan jenis vaksin Sinovac.


Kepala SD Negeri 3 Kekait, Siti Khadijah berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Badan Intelijen Negara dalam program vaksinasi anak usia 6-11 tahun


Salah satu guru di SD Negeri 2 Kekait, Ami, berterima kasih kepada pemerintah atas program vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Ami juga berharap kegiatan Pembelajaran Tatap Muka dapat diterapkan secara penuh. 


"Semoga dengan adanya vaksinasi ini PTM dapat dilaksanakan secara penuh" ujarnya


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan, vaksinasi akan terus digencarkan. Hal ini untuk antisipasi meluasnya penularan dan penyebaran virus COVID-19, khususnya varian Omicron. 


"Tentunya jika Omicron telah ditemukan di NTB, maka masyarakat harus sadar pentingnya vaksinasi dan memperketat prokes," ujar Wara dalam rilis pers, Senin (14/2) 


"Presiden jelas menekankan bahwa kunci dari pencegahan meluasnya varian Omicron adalah vaksinasi. Oleh karena itu kami mengajak kepada masyarakat untuk vaksin hingga dosis ketiga," ujarnya

Sasar Pelaku Wisata, BIN Daerah NTB Gelar Vaksinasi Di Gili Terawangan

February 12, 2022

 

Lombok Utara – Dalam rangka mendukung program percepatan vaksinasi Covid-19, Badan Intelijen Negara Daerah Nusa Tenggara Barat (Binda NTB) kali ini menggelar vaksinasi di salah destinasi wisata andalan NTB, yakni Gili Trawangan. Binda NTB berupaya menjangkau para pelaku usaha wisata, wisatawan mancanegara hingga anak-anak di Gili Trawangan yang sulit terjangkau vaksinasi. 


“Gili Trawangan menjadi sasaran vaksinasi Binda NTB karena masih ada pelaku wisata, wisatawan mancanegara yang belum terjangkau vaknasi baik dosis 2 dan 3.”, ungkap Kabinda NTB, Wara Winahya dalam rilisnya di Mataram, Sabtu (12/2/2022).


Wara menambahkan bahwa selain menggelar vaksinasi di Gili Trawangan, Binda NTB juga menggelar vaksinasi serentak di Kab. Lotim, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima. Ditargetkan sebanyak 2000 dosis vaksin akan diberikan kepada masyarakat NTB. 


“Vaksinasi juga digelar di Kabupaten Kota lainnya yang masih rendah capaian vaksin dosis 2 untuk anak usia 6-11 tahun dan booster untuk masyarakat umum”, kata Wara.


Sementara itu, salah seorang wisatawan mancanegara bernama Zoey di Gili Trawangan mengungkapkan bahwa dirinya baru menerima vaksinasi dosis 2 AstraZeneca setelah 6 bulan menunggu. Dirinya sangat mengapresiasi vaksinasi ini karena membantu para wisatawan mancanegara yang kesulitan mendapat vaksin. 


Kemudian, salah satu guru senior SDN 1 Dompu, Margiyono,S.Pd, mengatakan bahwa, jumlah siswa di SDN 1 Dompu hampir 600 orang dan yang sudah divaksin untuk dosis 1 sebanyak 450 orang. 


"Trimakasih kepada Dikes Dompu, PKM Kota dan BIN serta TNI/Polri yang sudah membantu mensukseskan vaksinasi di SDN 1 Dompu sejak Januari 2022," ujar lelaki asal kota Gudheg Jogja yang sudah belasan tahun mengabdi sebagai Guru di Dompu ini.

Badan Intelijen Negara NTB Lanjutkan Program Vaksinasi Massal

January 14, 2022

 


NTB - Badan Intelijen Negara Nusa Tenggara Barat (NTB) melanjutkan program vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum dalam rangka mempercepat herd immunity. Kali ini kegiatan vaksinasi dilaksanakan di wilayah lombok tengah tepatnya di Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Pujut (14/01/2022). Adapun jenis vaksin yang digunakan yakni jenis Sinovac. 


Di Kecamatan Batukliang sebanyak 383 warga berhasil divaksin yang 171 diantaranya merupakan anak 6-11 tahun dan 24 Lansia. Sementara di Kecamatan Pujut sebanyak 270 orang berhasil tervaksin dimana 52 orang diantaranya merupakan anak-anak. Total masyarakat tervaksin sebanyak 996 orang. 


Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto terus mendorong pencapaian target vaksin di NTB melebihi angka nasional. Walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua masih lebih rendah. Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak awal bulan Desember di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.


"Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar dan umum serta masyarakat Lansia secara door to door. Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” ungkap Kabinda NTB

Vaksinasi Anak Kembali Digelar BIN Daerah NTB Di Lombok Utara

January 11, 2022

BIN Daerah NTB kembali gelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 1 Tegal Maja, SDN 2 Tegal Maja dan SDN 3 Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac.

Kegiatan tersebut dilakukan pada 11 Januari 2022 dan melibatkan beberapa orang tenaga kesehatan. Adapun jumlah capaian yang diperoleh sebanyak 75 anak usia 6-11 tahun, dengan rincian 73 (Dosis I) dan 2 (Dosis II). Antusiasme anak-anak yang mengikuti vaksinasi terlihat sangat baik bahkan mereka tidak takut dengan jarum suntik.

Sementara itu dilokasi yang lain tepatnya di SDN 3 Gondang, SDN 4 Gondang, SDN 5 Gondang dan Ponpes Al-Fatih Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara, jajaran BIN Daerah NTB bersama PKM Gangga melakukan vaksinasi terhadap 290 anak (Dosis I) dengan menggunakan vaksin Sinovac

Badan Intelijen Negara Daerah NTB menjadi salah satu pelaksana dalam vaksinasi tersebut berkerjasama dengan Dinas Kesehatan wilayah NTB. Kegiatan vaksinasi dilakukan di beberapa Kabupaten/Kota di wilayah NTB.

Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto terus mendorong pencapaian target vaksin di NTB melebihi angka nasional. Walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua masih lebih rendah. Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak awal bulan Desember di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.

"Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar dan umum serta masyarakat Lansia secara door to door. Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” ungkap Kabinda NTB.

Tinjau Vaksinasi Massal, Kabinda NTB Bangga Melihat Antusias Masyarakat

December 14, 2021

 


Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah mendampingi Kepala BIN Daerah NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., meninjau langsung pelaksaan vaksinasi massal di Dusun Ai Puntuk Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir, Selasa 14 Desember 2021.


Di kesempatan itu, Bupati menyampaikan bahwa syarat utama untuk tercapainya herd imunnity adalah minimal 70 persen masyarakat sudah divaksin dosis pertama.


"Ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk mencegah penyebaran covid-19. Untuk itu, mari bersama-sama kita laksanakan vaksinasi ini" Ujar Bupati


Menurut Bupati, terdapat dua syarat yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 ini, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan ativitas sehari-hari serta menyukseskan pelaksanaan program vaksinasi.


Meskipun perkembangan covid-19 di Kabupaten Sumbawa sudah mencapai nol kasus, Bupati menghimbau masyarakat agar tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan.


"Ini merupakan harapan kita bersama untuk menghilangkan covid-19 dari Kabupaten Sumbawa khususnya dan Indonesia pada umumnya." Pungkas Bupati


Sementara itu, Kepala BIN Daerah NTB, Menyampaikan rasa bangga melihat antusias masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi. Untuk itu, Kabinda NTB mengajak seluruh masyarakat untuk mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi ini, sehingga herd imunnity dapat segera tercapai.


Sumber : Facebook Prokopim Sumbawa

https://www.facebook.com/100015812522107/posts/1155283891675351/

Tangkal Varian Covid Baru, BIN Gelar Vaksinasi Di Desa Pelat

December 09, 2021



Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tengara Barat (NTB) kembali melakukan vaksinasi di Desa Pelat Kecamatan Unter Iwes, Kamis (09/12). Vaksinasi tersebut dilakukan bersama Puskesmas Unter Iwes dan Pemerintah Desa serta Babinsa dan Bhabinkantibmas setempat.

Dalam gelaran vaksinasi yang digelar sejak sekitar pukul 09.00 hingga 16.00 wita tersebut, disuntikkan sebanyak 572 dosis vaksin. Dengan rincian, sebanyak 209 orang penerima suntikan dosis pertama dan 363 penerima vaksin dosis kedua.

Untuk penerima vaksin dosis pertama, satu orang penerima Vaksin Sinovac, 203 penerima Pfizer dan 5 pnerima Moderna. Sedangkan untuk dosis kedua, sebanyak 113 orang penerima Vaksin Sinovac, satu orang penerima Pfizer dan 244 penerima vaksin Moderna.

Herman, Kepala Desa Pelat Kecamatan Uter Iwes mengatakan, target penerima vaksin di desa tersebut sekitar 3.700 orang. Dan masyarakat yang telah menerima vaksin tertanggal 8 Desember, sebanyak 2.239 orang.

“Alhamdulillah, vaksinasi kami bersama Badan Intelijen Negara hari ini untuk mengejar target vaksinasi di desa pelat. Bersama BIN hari ini, kita berupaya untuk mempercepat mengejar target capaian vaksinasi,” katanya.

Dikatakan, keterlibatan BIN dalam kegiatan vaksinasi hingga kedesa-desa, menunjukkan kepada masayarakat tentang pentingnya arti vaksinasi. Agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.

“Keberadaan BIN menunjukkan kepada kami pemerintah desa, guna menyakinkan masyarakat bahwa betapa pentingnya kegaitan vaksinasi dilaksanakan. Agar masyarakat dapat beraktifitas secepatnya seperti sedia kala di masa pandemic ini,” ucapnya.

Selain itu, juga memberi pengaruh dan merubah pendangan dan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi. “Dan alhamdulillah, BIN memiliki pengaruh sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang cukup tinggi dalam kegiatan vaksinasi. Semoga vaksinasi ini, kedepan dapat segera dituntaskan. Kami masyarakat dan pemerintah desa memiliki antusias, kami mendukung pemerintah untuk melakukan vaksinasi yang dihajatkan untuk masyarakat Indonesia secara luas,” katanya.

Ia berharap, dengan segala upaya pencegahan termasuk kegiatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah, tahun mendatang Indonesia tidak lagi berurusan dengan pandemic covid-19. “Mudah-mudahan tahun depan kita tidak lagi berbicara tentang covid-19. Karena informasi yang kita lihat dari media, di beberapa negara diluar sudah terdapat varian baru,” tuturnya.

BIN Kembali Salurkan Vaksin Hingga Akhir Desember 2021

December 07, 2021



Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menggelar vaksinasi massal kepada pelajar / santri dan masyarakat umum hingga ke pelosok desa di 10 Kabupaten/Kota di NTB sejak tanggal 1 Desember 2021. Kegiatan kali ini menargetkan 41.520 dosis vaksin dapat diberikan kepada masyarakat yang belum menerima vaksin, baik dosis 1 maupun 2. 

Salah satu kegiatan vaksinasi massal oleh Binda NTB juga menyasar para pedagang pasar, yakni di pasar induk Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, Senin (06/12/2021). Dalam kegiatan tersebut, BINDA NTB bersama Puskesmas (PKM) Dompu Kota menurunkan 10 orang tenaga kesehatan (Nakes) untuk memberikan pelayanan vaksin bagi para pedagang dan pengunjungnya.

Kepala UPTD Pasar Induk Dompu Muzakir Akbar, SE sangat mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Merespon adanya vaksinasi itu, dia langsung umumkan kepada para pedagang untuk ikut vaksin dilokasi pasar.

“Antusias para pedagang sangat tinggi dan banyak para pedagang yang ikut divaksin,” kata Muzakir, yang juga merupakan tokoh pemuda di Dompu ini.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala PKM Dompu Kota, H Syarif Efendi, bahwa kegiatan vaksinasi bagi para pedagang di pasar induk Dompu tersebut sangat mendapat apresiasi dari warga masyarakat khususnya para pedagang dan pengunjung pasar.

Sementara itu, Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si mengungkapkan bahwa hingga tanggal 6 Desember 2021, Binda NTB bersama para nakes dari Pemda telah mampu menyalurkan vaksin sebanyak 13.890 dosis di 113 titik diseluruh wilayah Kab/Kota di NTB. Direncanakan akan dilanjutkan penyaluran 27.630 dosis vaksin sampai akhir Desember 2021

“Percepatan vaksinasi massal akan terus digencarkan untuk mencapai herd immunity hingga akhir tahun 2021”, ujarnya di Mataram, Selasa (7/12/2021).

Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, bahwa percepatan vaksinasi Covid-19 ini akan mampu menekan laju penyebaran Covid-19. Dampak positif jika Covid-19 ini terkendali tentu perekonomian masyarakat akan kembali merangkak naik.

Capai Herd Immunity, BIN Daerah NTB Gelar Vaksinasi Massal

November 22, 2021



Presiden RI Joko Widodo menargetkan 70% populasi penduduk Indonesia telah divaksin agar tercapai kekebalan Komunal atau Herd Immunity. Untuk mewujudkan target tersebut, BIN melalui 34 BIN Daerah Se-Indonesia termasuk BIN Daerah NTB terus melakukan upaya percepatan vaksinasi.


Hingga tanggal 22 November 2021, capaian vaksinasi di Indonesia baru sebesar 64,56% dosis pertama dan 42.86% dosis kedua. Khusus Provinsi NTB, saat ini telah mencapai 71,21% dosis pertama dan 39,25% dosis kedua. 


Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto mengatakan walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua lebih rendah. Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak tanggal 17 November di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.


“Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar/santri serta masyarakat umum dengan door to door. Capaian vaksinasi hingga hari ini tanggal 22 November 2021 pukul 17.30 Wita yakni 13.585 dosis atau 86,63% dari target 15.680 dosis”, tandasnya.


“Sebelumnya BIN Daerah NTB juga telah melaksanakan vaksinasi di seluruh Kabupaten/Kota sebanyak 16.702 dosis sejak September-Oktober 2021. Apabila ditambah dengan kegiatan vaksinasi sampai dengan akhir Desember 2021 sejumlah 44.700 dosis maka jumlah total vaksinasi yang akan disalurkan sebanyak 61.402 dosis”, jelasnya.


“Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” katanya.

Vaksinasi Massal Digelar BIN Untuk Pelajar Di Dompu

November 19, 2021



Keperdulian Badan Intelejen Negara (BIN), terhadap capaian Vaksinasi COVID-19 di daerah, sangat luar biasa. Hal ini, dilakukan agar pencapaian vaksinasi sesuai dengan target yang ditentukan.

Sabtu (20/11/2021), BIN wilayah NTB kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi secara massal di wilayah Kabupaten Dompu. Kegiatan yang dicetus oleh BIN, ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dikes) dan jajaran Puskesmas di Kabupaten Dompu.

Vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan di lokasi SMP Negeri 3 Woja, Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja, ini diikuti oleh pelajar dan jajaran sekolah serta masyarakat setempat. "Hari ini, BIN bekerjasama dengan kami kembali melaksanakan vaksinasi. Orang orang yang divaksin ini termasuk pelajar (siswa dan siswi)," ungkap Sekertaris Dikes Dompu, Maman SKM.

Maman menyebut, serbuan vaksinasi bukan hanya dikalangan pelajar namun juga bagi masyarakat umum lainnya. "Kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat," katanya.

Kepala Puskesmas Dompu Barat, Kecamatan Woja Mujakir SKM mengatakan, antusias siswa cukup luar biasa untuk mengikuti kegiatan vaksin tersebut. "Kami juga mengapresiasi kepedulian BIN untuk menggenjot cakupan vaksinasi di Kabupaten Dompu," ungkapnya.

Mujakir menjelaskan, kegiatan vaksinasi bekerjasama dengan BIN, ini dilaksanakan sejak 18 November 2021. "Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan cakupan vaksinasi menuju 70 persen," jelasnya.

Disela waktu, Kepala SMP Negeri 3 Woja Dompu, Hj Ida Norkomala, juga menyampaikan apresiasinya atas kegiatan serbuan vaksinasi yang dilaksanakan BIN bekerjsama dengan Dikes dan Puskesmas.

"Alhamdulilah siswa kami sangat bersyukur bisa vaksin hari ini. Terimakasih untuk Dikes dan BIN serta Puskesmas Dompu Barat yang telah memvaksinasi anak didik kami," ucapnya.

Sementara itu, Kabid P2P Dikes Dompu Hj Maria Ulfa, mengatakan sampai dengan 19 November 2021, cakupan vaksinasi di Kabupaten Dompu untuk dosis I sebanyak 84.087 (48.20%), dosis 2 sebanyak 33.407 (19.15%) dan dosis 3 untuk Nakes sebanyak 1.460 (82.91%).

Mengenai penanganan COVID-19, sejak akhir Oktober hingga November 2021, kasus COVID-19 di Dompu nihil. Sehingga, Kemenkes RI pada awal November 2021, menetapkan Kabupaten Dompu pada status PPKM level 1. " Semoga untuk evakuasi minggu ini, Dompu masih bertahan di level 1 PPKM," tandasnya

Capai Indonesia Sehat, BIN Gelar Vaksinasi Massal di Kabupaten Bima

November 19, 2021

Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Nusa Tenggara Barat melalui Posda Kabupaten Bima menggelar vaksinasi massal pada empat titik posko vaksinasi di Kabupaten Bima, Jumat (19/11/2021) pagi hingga sore. Kegiatan serupa pada hari yang sama juga digelar pada sejumlah kota dan kabupaten di Bumi Gora.

Vaksinasi massal di wilayah Kabupaten Bima digelar di Aula Kantor Camat Woha, aula kantor Desa Darussalam Kecamatan Bolo, SMPN 5 Bolo di Desa Kara Kecamatan Bolo dan di aula kantor Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Vaksinasi massa bertajuk Indonesia Sehat- Indonesia Hebat ini menyasar pelajar, santri dan masyarakat umum.

Sejak Jumat pagi, ratusan warga mengantri di halaman kantor Camat Woha di Jalan Lintas Tente, di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha untuk mendapatkan vaksin. Kegiatan ini juga antusias diikuti para pelajar.

Salah satu peserta vaksinasi, Yusi Wulandari mengaku sengaja datang lebih awal di kantor Camat Woha untuk mendapatkan vaksinasi. Sejak awal dia sudah berniat menerima vaksin gratis yang disiapkan oleh pemerintah.Suasana Vaksinasi Massal yang Digelar BINDA NTB di Aula Kantor Camat Woha, Jumat (19/11/2021).

Warga Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima ini menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan khususnya BINDA NTB yang telah menfasilitasi dan melaksanakan vaksinasi massal untuk masyarakat, di mana kegiatan vaksinasi aman dan dapat meningkatkan kekebalan, khususnya dalam rangka mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity).

“Untuk masyarakat lain tidak usah takut, karena vaksin aman,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh tokoh pemuda Desa Rabakodo Kabupaten Bima, Musliadin. Dia menyampaikan apresiasi atas vaksinasi massal Indonesia Sehat-Indonesia Hebat yang digelar BINDA NTB.

Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir untuk mengikuti vaksinasi. “Kalau saya ikut vaksinasi 1 itu sejak bulan 3 tahun 2021 lalu,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Woha, dr Dewi Puspaningsih, menjelaskan vaksinasi massal hasil kolaborasi pihaknya dengan Badan Intelijen Negara (BIN) antusias diikuti masyarakat. Terbukti dengan membludaknya peserta vaksinasi yang berlangsung di aula kantor Camat Woha. Vaksinasi massal telah tiga hari dilaksanakan pihaknya. Vaksinasi massal juga digelar dengan dukungan TNI-Polri, yakni Polsek Woha dan Koramil 1608-04/ Woha.

“Tidak usah takut untuk mengikuti vaksinasi, karena akan mewujudkan kekebalan tubuh,” ujarnya.

Pada hari yang sama, Pemerintah Desa Darussalam Kecamatan Bolo, Puskesmas Bolo dan BINDA NTB menggelar vaksinasi massal di aula kantor desa setempat. Kegiatan ini antusias diikuti para pelajar, masyarakat umum dari berbagai profesi.

Tokoh masyarakat Desa Darusalam yang juga Pendamping Desa, Thamrin SH mengungkapkan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi massal secara gratis di desa setempat. Hal ini sangat membantu masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksin.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan khususnya lembaga BIN,” ujar mantan anggota Panwascam Bolo ini.Pendamping Desa Kabupaten Bima, Thamrin SH.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Darussalam, Abdurrahman. Menurutnya, kegiatan vaksinasi massal yang digelar BINDA NTB bersama Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama yang belum mendapatkan dosis vaksin secara lengkap.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak khawatir mengikuti vaksinasi. Secara umum progres vaksinasi di desa setempat telah mencapai 60 persen. “Ada juga warga kami yang mengikuti vaksinasi di desa lain atau tempat lain, tapi belum masuk dalam satu data, sehingga perlu perbaikan sistem pelaporan, karena kami yakin capaian hampir semua,” ujarnya.Sejumlah Siswa di Kabupaten Bima Antusias Mengikuti Vaksinasi Massal.

Apresiasi yang sama juga disampaikan sejumlah pelajar yang mengikuti kegiatan vaksinasi BINDA NTB di SMPN 5 Bolo Kabupaten Bima.

5 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Pemerintah Jamin Stok Vaksin Aman

October 20, 2021


Indonesia kembali kedatangan vaksin hari ini, Senin, 6 September 2021, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kedatangan 5 juta
 Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi hari ini, merupakan kedatangan vaksin ke-50 yang diterima Indonesia.

"Dihitung sejak kedatangan pertama vaksin tepat pada 10 bulan lalu, maka kedatangan ini adalah kedatangan tahap ke-50," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring.

Airlangga mengatakan kedatangan vaksin ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya memastikan ketersedian stok untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.

Dengan kedatangan hari ini, total Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi yang sudah diterima Indonesia adalah 33 juta dosis. Sedangkan total Vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang sudah diterima adalah 159.900.280.

Adapun Vaksin AstraZeneca yang sudah diterima adalah 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, Sinovac 8,25 juta. Secara keseluruhan Indonesia sudah kedatangan 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merek, baik berbentuk bulk maupun vaksin jadi.

"Penambahan pada siang ini, memastikan stok vaksin sudah aman," kata Airlangga.

Ia menegaskan keamanan atau safety, mutu atau quality, dan khasiat atau efication, untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh Indonesia. Airlangga juga mengatakan seluruh vaksin yang ada di Indonesia telah melewati evaluasi BPOM, rekomendasi dari ITAGI dan WHO dan para ahli.

"Masyarakat tak perlu ragu menerima vaksin. Semua merek vaksin berkhasiat melindungi masyarakat. Oleh karena itu tak perlu memilih-milih, oleh karena itu vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia pada saat ini," kata Airlangga.

Sumber: nasional.tempo.co

Putra: Gotong Royong Sesuai Ajaran Bung Karno Solusi Pandemi

September 01, 2020

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan memastikan semangat gotong royong sesuai ajaran Bung Karno harus tetap hidup dan dijaga dalam menghadapi badai krisis dampak pandemi Covid-19 saat ini.
Hal itu, lanjutnya, diwujudkan dalam bentuk nasionalisme, kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong-royong.
"Dasar semua sila Pancasila itu adalah semangat gotong royong yang menurut ajaran Bung Karno lebih dinamis daripada kekeluargaan. Inilah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang harus dan tetap terjaga," ungkap Putra yang juga merupakan Anggota Komisi X DPR RI ini dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada konstituennya yang banyak dari ibu-ibu hadir di Posko Kerja Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (21/8).
Seperti diketahui, Pandemi Covid-19 telah menyebabkan beragam krisis di seluruh penjuru dunia, tidak hanya dari sisi kesehatan dan ekonomi, bahkan dunia pendidikan pun terdampak oleh wabah pandemi global ini.
Terkait itu, Putra juga mengimbau masyarakat khususnya Jakarta Timur untuk tetap menghidupkan semangat dan saling bergotong royong dan bersatu sesuai nilai-nilai luhur Pancasila. 
Lebih lanjut Putra menjelaskan, di tengah Covid-19 saat ini dimana anak sekolah melakukan Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) makna gotong royong 'zaman now' yaitu memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk bisa bergotong royong sangat dirasakan.
"Ada anak tidak memiliki handphone (HP)untuk menunjang belajar onlinenya, akhirnya tetangga meminjamkan handphonenya. Ada juga kasus di Jakarta Timur, bahwa siswa tidak memiliki HP, akhirnya guru harus rela mendatangi rumah muridnya untuk memberikan soal-soal ulangannya dan kemudian mengambilnya kembali," ungkapnya.
Putra menjelaskan sifat saling menolong dan menghargai sesama dan melakukan pekerjaan yang membantu untuk kepentingan bersama adalah hal yang perlu dilakukan terutama dalam masa pandemi Covid-19 ini.
"Gotong royong menurut Bung Karno lebih dinamis dari kekeluargaan. Prinsip berketuhanan itu harus menghormati sesama. Kemudian prinsip kemanusiaan universalnya harus berjiwa gotong royong," kata Putra.
Ia menambahkan nilai-nilai Pancasila sudah semestinya bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi ini. 
Untuk itu, Putra mengingatkan masing-masing pribadi memiliki peran untuk berjuang mengurangi korban Covid-19.
"Bersatu melawan Covid-19 dengan selalu patuh dan taat terhadap ketentuan yang berlaku demi meminimalisir penyebarannya," pungkas mantan Pemred Metro TV itu.

Mahfud MD Sebut Kunci Penerapan Protokol Kesehatan hanya Disiplin

August 29, 2020

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut hanya ada satu cara agar penerapan protokol kesehatan dapat berjalan maksimal. Satu-satunya cara tersebut yakni disiplin.
Dia menuturkan, disiplin itu kemudian dapat dibagi menjadi dua hal. Pertama adalah disiplin dalam penerapan strategi secara persuasif dan disiplin penegakkan hukum.
Menurutnya pendekatan persuasif dilakukan dengan cara memberitahu berbahayanya covid-19 jika masyarakat tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan. Dia membandingkan kondisi orang yang masih sehat dan telah terjangkit covid-19.
"Coba bayangkan anda semua bisa bernapas dengan enak setiap harinya tetapi ketika kena covid-19 mau bernapas saja susah. Ngeri mendengar kesaksian dari orang yang kena covid-19 ini. Sekarang enak-enak saja bernapas karena sehat. Tapi begitu terkena, mau bernapas itu tidak bisa," katanya dalam keterangan resmi via video di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Contoh lain yang disebutkan Mahfud dari pendekatan persuasif yakni saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi instruksi agar ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) turut serta dalam sosialiasi terhadap covid-19. Menurutnya peran ibu-ibu sangat penting dalam menyosialisasikan protokol kesehatan di keluarga dan masyarakat.
"Itulah sebabnya Presiden secara eksplisit menyebut PKK supaya banyak berperan karena katanya ibu-ibu ini kan lebih mudah bergerak untuk melakukan tindakan persuasif terhadap masyarakat," ucapnya.
Di dalam cara persuasif, kata Mahfud budaya atau kearifan lokal tetap harus diperhatikan. Dia mencontohkan Yogyakarta, di mana Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X lebih memilih pendekatan persuasif dibandingkan penegakan hukum.
"Yogya tidak akan mengadakan penegakan hukum, itu bagus. Semuanya kalau bisa tanpa penegakan hukum. Kalau selama orang bisa diajak bicara kan buat apa pakai penegakan hukum," ucapnya.
Dia menegaskan, penegakan hukum baru bisa digunakan ketika masyarakat kedapatan melakukan perlawanan terhadap aparat yang bertugas. Menurutnya ada banyak pasal di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KHUP) yang dapat dijeratkan terhadap masyarakat bilamana itu terjadi.
"Pasalnya apa? Kalau sudah disuruh tidak berkerumun tapi masih berkerumun dan tidak mau menerima langkah aparat kemanan untuk membukarkan kerumunan nah disitulah dasar hukum pidana bisa dipakai, melawan petugas Pasal 214. Lalu Pasal 216, kemudian pasal 218 KHUP karena di situ tertulis barang siapa yang melawan pejabat yang sedang melaksanakan tugasnya berdasarkan UU diancam hukuman pidana. Tergantung kapasitasnya apa, dilihat di lapangan," katanya.
Mahfud kembali menegaskan perlawanan terhadap penegakan aturan protokol kesehatan bisa dijerat dengan hukum bencana alam hingga hukum perlindungan konsumen. Namun dia memastikan pemerintah tetap memilih pendekatan persuasif.
"Nah di sini lah kita bekerja. Apa yang harus kita lakukan? Iya persuasif. Kalau terpaksa melakukan tindakan hukum seperti itu lakukan," katanya.
Setidaknya, klaim Mahfud, terdapat 398 orang yang didadtarkan ke pengadilan lantaran melanggar disiplin protokol kesehatan. Jumlah itu bisa saja kian bertambah di setiap harinya.
"Sudah ada ratusan orang diajukan ke pengadilan dengan pasal KUHP maupun UU lain karena melanggar disiplin ini. Dalam rapat terakhir sudah ada 398 orang dan mungkin sekarang sudah bertambah," ujarnya.
Editor : Rizal Bomantama

Ketahanan Budaya Jadi Modal Negara Atasi Pandemi

August 07, 2020

Jakarta: Mantan Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif memaparkan keberhasilan sejumlah negara dalam mengatasi pandemi virus korona (covid-19). Taiwan, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang dinilai berhasil karena ketahanan budaya yang kuat.
 
"Kita lihat covid ini, meskipun virusnya sama, tapi dampaknya ke berbagai negara itu beda-beda. Ada negara yang parah banget, ada negara yang cepat recovery," kata Yudi dalam pernyataan secara tertulis, di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
 
Menurut dia, jarak dari Wuhan, Tiongkok, sebagai tempat pertama kali virus korona muncul bukan menjadi patokan suatu negara aman. Negara di Asia Timur yang relatif dekat dengan Tiongkok terbukti bisa bertahan dari penyebaran virus berbahaya itu.

Di sisi lain, Amerika Serikat yang berjarak ribuan kilometer dari Wuhan tidak bisa segera keluar dari krisis akibat pandemi covid-19. Belum ada indikasi negara adikuasa pimpinan Donald Trump itu keluar dari krisis, kendati sudah melakukan banyak hal.
 
"Satu hal yang bisa kita identifikasi bahwa negara-negara yang punya ketahanan budaya dalam hal ini national identity akurat itu memiliki kesanggupan untuk menghadapi krisis. Misalnya, Jepang, Korsel, Taiwan, Vietnam, New Zealand (Selandia Baru), Jerman," ungkap dia.
 
Yudi menjelaskan psikolog sudah mengatakan tiap orang berbeda-beda kemampuannya menghadapi krisis. Hal ini juga berlaku bagi negara.
 
"Jadi, kemampuan orang punya moral perfect, kepercayaan diri, punya ketahanan dalam pressure, kemudian tidak cepat patah. Itu ego-strength yang memengaruhi orang dalam menghadapi krisis. Ego-strength dalam kedirian kolektif harus bergerak dengan national identity," sebut Yudi.
 
Untuk menghadapi krisis, kata dia, perlu dibangun identitas nasional yang menjadi kebanggaan bersama. Dengan begitu, negara-negara tersebut, termasuk Indonesia dapat melewati berbagai macam tantangan.
 
Baca: Tingkat Kesembuhan Covid-19 Indonesia Mencapai 45,42 Persen
 
"Jadi, negara-negara national dignity, kebanggaan nasional yang kuat itu biasanya jauh lebih memiliki ketahanan menghadapi berbagai cobaan. Kita lihat misalnya Jepang dan Jerman sudah berkali-kali jatuh, berkali-kali dia dihadapi krisis, tapi selalu dia bisa bangkit cepat dan memimpin dunia," jelas Yudi.
 
Pandemi covid-19 harus dijadikan pelajaran yang cukup berharga untuk memperkuat identitas nasional secara kolektif. Di balik musibah maupun krisis, jelas dia, selalu ada pelajaran dan hikmah.
 
(OGI)


Sumber : www.medcom.id

Perhatikan protokol kesehatan pemotongan kurban di tengah pandemi

July 31, 2020

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengimbau semua pihak memerhatikan protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan pada tiga kegiatan utama perayaan Iduladha di tengah pandemi Covid-19.
"Perlu memerhatikan tiga kegiatan utama dalam Iduladha, yaitu penjualan hewan kurban, kegiatan pemotongan hewan dan pembagian daging kurban, serta penyelenggaraan salat Iduladha," ujarnya dalam konferensi pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jakarta, Kamis (30/7).
Terkait untuk kegiatan pemotongan hewan kurban yang aman Covid-19, dia menyebut dibagi menjadi dua, yaitu pemotongan yang dilakukan pada Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia (RPH-R) dan pemotongan di luar RPH-R.
Untuk pemotongan yang dilakukan pada RPH-R, ketentuan yang harus dilakukan, antara lain:
1. Pemotongan dilakukan di RPH-R pemerintah dan swasta
2. Menjaga jarak minimal satu meter antar petugas
3. Mengatur kepadatan pekerja dan kebersihan diri
4. Mengukur suhu tubuh di pintu masuk
5. Menghindari kontak langsung antar petugas
6. Menyediakan fasilitas disinfeksi, CTPS dan hand sanitizer
7. Membersihkan peralatan sebelum dan sesudah digunakan
8. Petugas menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, apron dan sepatu boot.
Tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan di RPH-R, jika pemotongan dilakukan di luar RPH-R, ketentuan yang wajib dilakukan antara lain : 
1. Pemeriksaan suhu tubuh
2. Melarang orang sakit untuk bertugas
3. Menjaga jarak minimal satu meter
4. Mengatur jumlah panitia pemotongan
5. Membatasi kepadatan orang di tempat pemotongan
6. Menerapkan kebersihan diri
7. Petugas menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, apron dan sepatu
8. Petugas tidak saling berhadapan saat pengulitan, pencacahan dan pengemasan daging
9. Pembedaan petugas penanganan daging dan jeroan
10. Pendistribusian daging dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik
"Sesuai dengan pesan Iduladha dari Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, masjid dan musala mohon mengkampanyekan terutama setelah azan lima waktu, yaitu pertama 3M, Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. Kedua adalah 3S, Semprot Semua Sarana terutama sarana yang digunakan untuk ibadah. Ketiga adalah 3T, Tes, Telusuri, Tanggulangi. Mohon agar semua pihak terutama umat muslim yang merayakan Iduladha agar betul-betul melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat agar kita semua dapat terhindar dari peningkatan kasus Covid-19," tutupnya.
 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes