Showing posts with label Covid19. Show all posts
Showing posts with label Covid19. Show all posts

BINDA NTB Fasilitasi Masyarakat Dompu Yang Ingin Vaksin Booster

June 28, 2022

Kab. Dompu - Kegiatan vaksinasi booster Badan Intelijen Negara Daerah NTB kembali dilaksanakan di wilayah Kab. Dompu, tepatnya di lingkungan Sawete Barat Kel Bali Satu Kec Dompu Kab Dompu (29/06/22) dengan target 70 orang menggunakan vaksin jenis AZ, Moderna, Sinovac dan Pfizer. 


Vaksinasi Covid-19 terus diintensifkan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) NTB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Stakeholder terkait lainnya. Hal ini dilakukan untuk membentuk kekebalan komunal serta mendorong capaian Vaksinasi di setiap wilayah Kabupaten dan Kota.


Pelaksanaan Vaksinasi Covid bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau merupakan prioritas dalam pencapaian kekebalan komunal atau herd immunity. Oleh karenanya, BINDA NTB juga menggelar vaksinasi secara door to door.


"Memang di NTB saat ini covid-19 sudah relatif melandai. Hal ini tidak terlepas dari akselerasi vaksinasi yang telah dilakukan sebelumnya. Namun dengan perkembangan covid-19 terbaru, maka mesti digenjot pelaksanaan vaksinasi kembali," ungkap Kabinda NTB, Wara Winahya dalam keterangan pers, Rabu (29/6).


Wara melanjutkan, BINDA NTB setiap hari menyiapkan setidaknya 6.500 dosis vaksinasi dari berbagai merk seperti Sinovac, Pfizer dan Astrazaneca. Harapannya, masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksin bisa segera datang ke gerai-gerai vaksin yang disiapkan BINDA NTB.


"Perlu diketahui bahwa persentase dosis booster di NTB masih 30.57%, artinya masih ada sekitar 2 juta lebih masyarakat NTB yang belum menerima vaksin booster. Oleh karena saya mengajak masyarakat untuk segera vaksin booster," ujarnya.


Selain itu, Wara menambahkan bahwa tidak hanya vaksin yang harus segera dilakukan oleh masyarakat, penerapan prokes secara ketat juga perlu dilakukan. Penerapan prokes dalam aktivitas keseharian sangat penting agar kita tidak lengah dalam menghadapi sebaran Virus Corona dan variannya.


 

Putus Penyebaran Covid, BIN Provinsi NTB Terus Percepat Vaksinasi Anak di Kota Mataram

February 23, 2022

 


Mataram - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB kembali menggelar percepatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Kamis (24/02/2022). Kegiatan percepatan vaksinasi kali ini dilakukan di Kota Mataram, tepatnya di SDN 7 Cakranegara dengan target 200 dosis.


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan, "Kegiatan ini merupakan upaya BIN dalam mengatasi ancaman kesehatan khususnya bahaya Covid-19 varian Omicron," kata Wara dalam keterangan pers Rabu (23/02/2022).


Wara mengungkapkan bahwa gelombang ketiga Covid-19 dengan adanya varian Omicron ini memang nyata terjadi di NTB.


"Saya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melakukan langkah preventif terhadap varian omicron walaupun sudah divaksin. Menerapkan protokol kesehatan serta melengkapi vaksinasi Covid-19 harus dilakukan," ujar Wara.


Sementara itu, salah satu guru di SDN 7 Cakranegara, Hj. Musyawrah, S.Pd mengatakan, "Harapan kami sebagai guru, sangat besar harapannya dari setelah vaksin ini agar kita bisa lakukan PTM penuh, PTM yang sekarang ini banyak sekali kendalanya disamping anak-anak tidak ada interaksi dengan sesamanya kita juga memberikan edukasi ke masyarakat untuk PTM yang lebih bagus, yang 100% sesuai kemanuan dari masyarakat."


"Insyaallah dengan vaksin ini kendala-kendala yang menjadi kendala di PTM nanti insyaallah akan menajadi tidak ada. Jadi mungkin setelah vaksin kita bisa PTM 100%, dan itu menjadi harapan guru, masyarakat dan harapan anak-anak kita. Insyaallah.", tambahnya.

BINDA NTB GENCARKAN VAKSINASI DI WILAYAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

February 07, 2022

 


Pemerintah terus melaksanakan vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun dan vaksinasi booster guna mencegah melonjaknya kasus covid-19 varian baru yaitu Omicron di wilayah Nusa Tenggara Barat. Badan Intelijen Negara Nusa Tenggara Barat (BINDA NTB) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat Kembali melaksanakan Vaksinasi di Wilayah Lombok Barat, Adapun tiitk vaksinasi dilaksanakan di 2 titik yaitu MI Al Istiqomah dan MI assadah dan Toko oleh-oleh Khas Lombok Sasaku.

Dari ketiga titik tersebut ditargetkan sebanyak 300 vaksin yang dapat dilaksanakan. Binda NTB Bersama dengan Dikes Lombok Barat melalui Puskesmas Labuapi berhasil melakukan vaksinasi sebanyak 253 vaksin terhadap anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum. di 2 MI wilayah Lombok Barat. Adapun rincian dari jumlah vaksin tersebut MI Al-Istiqomah sebanyak 70 vaksin diantaranya 68 vaksin anak usia 6-11 Tahun dan 2 Masyarakat Umum sementara di MI Assaadah sebanyak 138  dengan rincian 137 anak usia 6-11 tahun dan 1 masayarakat Umum. 

Sementara itu di toko oleh-oleh Sasaku Binda NTB Bersama dengan tim Nakes dari Dinas Kesehatan Lombok Barat berhasil melakukan vaksinasi karyawan dari toko tersebut sebanyak 45 orang yang di vaksin menggunakan dosis ketiga yaitu vaksin booster. 

Kepala Sekolah MI Assadah bapak Muhtar mengatakan sangat mendukung program vaksinasi yang dilakukan oleh BINDA NTB guna mempercepat tercapainya herd Immunity di wilayahnya dan juga agar anak-anak sekolah dapat terhindar dari varian baru Covid-19 yaitu Omicron.

“kami sangat mendukung kegiatan ini, agar siswa dapat bersekolah dengan sehat dan aman. Selain itu juga dengan adanya vaksinasi ini siswa nantinya dapat kebal dari varian baru Covid-19”. Ungkapnya di sela-sela kegiatan Vaksinasi.

Cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun per tanggal 6 Februari 2022 di wilayah Lombok Barat untuk Dosisi 1 sudah mencapai 86,51 persen sedangkan untuk dosis 2 sudah mencapai 45,51 persen. Sementara untuk vaksin booster baru mencapai 1,02 persen. Data tersebut didapat dari release tim satgas Covid Provinsi Nusa Tenggara Barat. (*)

Badan Intelijen Negara NTB Lanjutkan Program Vaksinasi Massal

January 14, 2022

 


NTB - Badan Intelijen Negara Nusa Tenggara Barat (NTB) melanjutkan program vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum dalam rangka mempercepat herd immunity. Kali ini kegiatan vaksinasi dilaksanakan di wilayah lombok tengah tepatnya di Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Pujut (14/01/2022). Adapun jenis vaksin yang digunakan yakni jenis Sinovac. 


Di Kecamatan Batukliang sebanyak 383 warga berhasil divaksin yang 171 diantaranya merupakan anak 6-11 tahun dan 24 Lansia. Sementara di Kecamatan Pujut sebanyak 270 orang berhasil tervaksin dimana 52 orang diantaranya merupakan anak-anak. Total masyarakat tervaksin sebanyak 996 orang. 


Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto terus mendorong pencapaian target vaksin di NTB melebihi angka nasional. Walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua masih lebih rendah. Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak awal bulan Desember di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.


"Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar dan umum serta masyarakat Lansia secara door to door. Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” ungkap Kabinda NTB

BIN DAERAH NTB KEBUT VAKSINASI ANAK UNTUK PTM DI NTB

January 07, 2022

 


Mataram – Badan Intelijen Negara Daerah NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan wilayah NTB melakukan vaksinasi di 10 Kabupaten/Kota di wilayah NTB. Kegiatan tersebut bertujuan dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan tercapainya herd immunity.

Kegiatan vaksinasi massal tersebut dilaksanakan dibeberapa sekolah di wilayah NTB diantaranya di SDN 3 Cakranegara, SDN 8 Cakranegara, SDN 30 Cakranegara , SDN 30 Mataram, dan SDN 34 Mataram dengan total capaian vaksin sebanyak 723 orang , pada (6/01/2022).

Dalam kesempatan peninjauan vaksinasi di pulau Lombok dan Sumbawa beberapa waktu yang lalu,  Kabinda NTB, Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan “Untuk pelajar saya kira harus memahami bahwa vaksin itu penting, khususnya beberapa komponen vaksinasi, TNI-Polri, para Nakes, Pemda. Itu yang kita sosialisasikan supaya mereka termotivasi lagi. Tugas setiap BINDA di daerah itu momotivasi seluruh komponen atau stake holder itu untuk terus bekerja lebih baik mengakselerasi vaksinasi,”

Badan Intelijen Negara Daerah NTB Gencar Melakukan Vaksinasi Untuk Mengejar Herd Immunity

January 07, 2022

Lombok Timur - Vaksinasi terus dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB guna mencapai Herd Immunity, kali ini Badan Intelijen Negara Daerah NTB menggelar vaksinasi di daerah Desa Lando, Kec. Terara, Kab. Lombok Timur (07/01/2021). Dalam kegiatan vaksinasi tersebut Badan Intelijen Negara Daerah NTB bekerjasama dengan 7 Tim Nakes dari Puskesmas Rarang.

 

Adapun jumlah peserta yang sudah tervaksin pada 07 Januari 2022 sudah sesuai dengan yang ditargetkan berjumlah 322 orang dengan rincian dosis 1 sebanyak 20 orang dan dosis 2 sebanyak 302 orang dengan jenis vaksin yang digunakan ada 4 yaitu Sinovac, AZ, Moderna dan Pfizer.

 

Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan, antusiasme masyarakat dalam mengikuti vaksin cukup tinggi. Dia meminta agar semua masyarakat NTB mengikuti vaksinasi dan tidak takut divaksin.  "Antusiasme peserta vaksin kali ini sangat tinggi. Hal ini sangat bagus, karena COVID-19 ini penyakit yang sangat berbahaya maka dengan vaksin semoga kita bisa mengendalikannya," kata Wahyudi Adisiswanto.

 

Ia juga berharap agar vaksinasi terus dilakukan guna mencegah gelombang baru Covid-19, mengingat masih adanya ancaman dari virus jenis baru yaitu Omicron.


BIN Daerah NTB Serentak Lakukan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun dan Lansia di 7 Kabupaten/Kota di NTB

December 26, 2021

 


Percepan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan lansia terus dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB di beberapa wilayah kabupaten/kota yang ada di provinsi NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas terkait, pelaksanaan vaksinasi masal ini dimaksudkan untuk mengejar capaian target herd immunity di wilayah NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya. Badan Intelijen Daerah NTB pada 27 Desemeber 2021 telah melaksanakan kegiatan vaksinasi di 7 kabupaten/kota yaitu di Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Dompu, Kota Mataram dan Lombok Tengah dengan total capaian target vaksinasi keseluruhan yaitu 1.080 orang.

 

Adapun jenis vaksin yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun dan lansia ada 4 jenis yaitu Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Perlu diketahui Program Vaksinasi untuk anak usia 6 - 11 tahun sendiri sudah mulai bergulir pada Desember 2021 dengan target sasarannya mencapai 26,5 juta anak di Indonesia.

 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, menekankan bahwa meskipun anak usia 6 - 11 tahun sudah bisa divaksin, namun vaksin bukan syarat mutlak mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya meskipun anak-anak belum divaksin, tetap bisa mengikuti PTM di sekolah.

 

Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si  selaku Kabinda NTB juga mengtakan, Covid-19 adalah benar-benar terbukti, pada kisaran Mei-Juni 2021 seluruh rumah sakit di Indonesia penuh dengan jenazah akibat pandemi Covid-19. “Kepada masyarakat bahwa (vaksin) aman, bahwa Covid-19 di Indonesia sudah melandai,” ujarnya. Namun demikian, progres vaksinasi harus terus digenjot untuk mencegah gelombang baru kasus Covid-19, terutama varian baru.

 

Kabinda NTB akan terus menjalankan instruksi presiden untuk tercapainya herd immunity di Indonesia khususnya di NTB. selain itu Kabinda NTB juga akan terus melakukan koordinasi dengan stakholder terkait agar bersama-sama mensukseskan program vaksinasi di wilayah NTB. (rP)

Kejar Herd Immunity, BIN NTB gencar Vaksinasi

December 11, 2021

 


Dompu, InfoNTBNow.com- Dalam upaya mengejar target herd immunity di wilayah Kab Dompu, Badan Intelijen Negara (BIN) wilayah NTB bersama pemeriintah daerah terus menggenjot capaian vaksinasi baik dosis 1 maupun dosis 2. Seluruh kekuatan yang ada di wilayah Kab Dompu terus dikerahkan. Mulai dari TNI/Polri,BIN, seluruh OPD serta pihak terkait lainnya. ” Diharapkan tanggal 17 Desember 2021, kab Dompu sudah bisa mencapai 70 persen capaian vaksinasinya,” ujar Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra, kepada wartawan pada saat menghadiri acara jalan santai, senam bersama dilanjutkan vakisnasi bagi ASN dan pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka peringatan hari Ibu tahun 2021, dilapangan Beringin Kantor Pemkab Dompu Sabtu pagi (11/12/2021).




Pada kegiatan tersebut, BIN Wilayah NTB menurunkan 3 orang vaksinator untuk membantu pelaksanaan vaksin bagi ASN lingkup Pemkab Dompu yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Dompu H Syahrul Parshan, Wakil Ketua DPRD Dompu HM Amin, Kajari Dompu A Beto SH serta beberapa pejabat Forkopimda dan Kepala OPD Lingkup Pemkab Dompu lainnya. ” Trimakasih kepada TNI/Polri dan BIN yang sudah membantu pemerintah daerah dalam upaya mempercepat capaian vaksinasi di Kab Dompu,” kata Wabup.

Ditempat terpisah, Sekretaris Dikes Dompu Maman SKM ,M.MMKes, mengatakan bahwa, sampai saat ini capaian vaksinasi di Kab Dompu untuk dosis 1 sebanyak 114.537 (65.65%), dosis 2 sebanyak 46.163 (26.46%) dan dosis 3 khuaus bagi Nakes 1.538 (87.34%). Target sasaran sebanyak 174.467 orang. Stok vaksin kabupaten 11.202 dosis (Senovac, Moderna, AstraJaneca dan Bio Farma)


5 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Pemerintah Jamin Stok Vaksin Aman

October 20, 2021


Indonesia kembali kedatangan vaksin hari ini, Senin, 6 September 2021, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kedatangan 5 juta
 Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi hari ini, merupakan kedatangan vaksin ke-50 yang diterima Indonesia.

"Dihitung sejak kedatangan pertama vaksin tepat pada 10 bulan lalu, maka kedatangan ini adalah kedatangan tahap ke-50," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring.

Airlangga mengatakan kedatangan vaksin ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya memastikan ketersedian stok untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.

Dengan kedatangan hari ini, total Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi yang sudah diterima Indonesia adalah 33 juta dosis. Sedangkan total Vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang sudah diterima adalah 159.900.280.

Adapun Vaksin AstraZeneca yang sudah diterima adalah 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, Sinovac 8,25 juta. Secara keseluruhan Indonesia sudah kedatangan 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merek, baik berbentuk bulk maupun vaksin jadi.

"Penambahan pada siang ini, memastikan stok vaksin sudah aman," kata Airlangga.

Ia menegaskan keamanan atau safety, mutu atau quality, dan khasiat atau efication, untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh Indonesia. Airlangga juga mengatakan seluruh vaksin yang ada di Indonesia telah melewati evaluasi BPOM, rekomendasi dari ITAGI dan WHO dan para ahli.

"Masyarakat tak perlu ragu menerima vaksin. Semua merek vaksin berkhasiat melindungi masyarakat. Oleh karena itu tak perlu memilih-milih, oleh karena itu vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia pada saat ini," kata Airlangga.

Sumber: nasional.tempo.co

PPKM Berhasil Cegah Skenario Terburuk

September 12, 2021


Senin (9/8/2021), tepat pemerintah kembali melanjutkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4. Kali ini, PPKM level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus 2021. Epidemiolog Dicky Budiman bahkan menegaskan, PPKM mampu mencegah skenario terburuk yakni apakah sudah melewati puncak pandemi atau belum.

Kebijakan saat ini merupakan perpanjangan yang dilakukan keempat kalinya, yakni berlaku sejak 3 Agustus 2021. Adapun perpanjangan pertama PPKM dilakukan pada 21-25 Juli 2021. Kemudian dilanjutkan pada 26 Juli-2 Agustus 2021. Kemudian dilanjutkan 3-9 Agustus.

Melalui Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin (9/8/2021) malam, pemerintah memutuskan kembali memperpanjang PPKM level 4 hingga 16 Agustus 2021.

Dalam keterangan yang disiarkan secara live, Luhut menegaskan, PPKM yang dilaksanakan 2-9 Agustus 2021 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pertambahan kasus Covid-19 menurun 59,6% dari puncak kasus pada 15 Juli 2021. Laju kematian juga menunjukkan penurunan meskipun fluktuatif di masing-masing provinsi.

"Atas arahan Presiden, PPKM Level 4, 3, 2 akan diperpanjang hingga 16 Agustus 2021," kata Luhut yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai penanggung jawab pelaksanaan PPKM Level 4 di Pulau Jawa dan Bali.

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak dalam perpanjangan PPKM ini.
Tentu pemerintah memiliki argumentasi terkait PPKM ini, namun apakah perpanjangan PPKM ini memang efektif untuk meminimalkan persebaran Covid-19?

Jika menilik data yang dilansir Kementerian Kesehatan hari ini, Senin (9/8/2021), efektivitas PPKM mulai terlihat membaik. Penanganan Covid-19 di Tanah Air juga membaik. Hal ini terlihat dari penurunan kasus baru dan angka kesembuhan akibat penularan Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Senin (9/8/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 20.709 kasus baru Covid-19.

Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 kini berjumlah 3.686.740 orang, terhitung sejak Maret 2020. Perbaikan penanganan pandemi Covid-19 terlihat membaik jika dibandingkan dengan penambahan kasus pada Minggu (8/9/201), yakni sebanyak 26.415 terkonfirmasi positif Covid-19, dengan total 3.666.031.

Sementara, data yang sama menunjukkan penambahan pasien sembuh sebanyak 44. 959 orang. Sehingga, jumlah kasus kesembuhan sampai saat ini berjumlah 3.129.661 orang. Kendati demikian, dalam rentang waktu sama ada penambahan 1.475 pasien yang meninggal dunia. Dengan demikian total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 108.571 orang. Sementara, pada Minggu (8/9/2021), penambahan pasien sembuh sebanyak 48.508, sehingga total jumlah kesembuhan berjumlah 3.084.702 orang.

Sementara jumlah tes yang dilakukan hari ini juga sebanyak 99.387 orang dan positivity rate harian mencapai 20,84%.
Untuk kasus aktif Covid-19 hari ini mengalami penurunan dengan 25.725 orang, sehingga total kasus aktif sebanyak 448.508 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding dengan Minggu (8/9/2021), yakni 474.233 orang.
Kasus aktif ialah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Selain kasus positif, Kemkes juga mencatat ada 256.748 orang yang berstatus suspek. Jumlah ini naik jika dibandingkan dengan kemarin, yakni 238.649 suspek.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 1.475 orang. Dengan penambahan tersebut, total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 108.571 orang. Jumlah kasus meninggal ini jika dibandingkan dengan Minggu (8/8/2021) pada waktu yang sama, yakni sebanyak 1.498 orang, sehingga total kasus kematian berjumlah 107.096 orang.
Hingga hari ini, pemerintah telah memeriksa 28.134.393 spesimen Covid-19 dari 19.031.741 orang. Sebelumnya, pada Minggu (8/9/2021), pemerintah telah memeriksa sebanyak 27.989191 spesimen Covid-19 dari 18.932.354 orang.

Untuk akupan vaksinasi pada hari ini terjdi penambahan sebanyak 132.375 untuk vaksinasi pertama sehingga total vaksinasi berjumlah 50.630.315. Untuk dosis lengkap vaksinasi terjadi penambahan 434.701 sehingga total menjadi 24.212.024. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720. Jika cakupan vaksinasi Covid-19 itu dibandingkan dengan hari sebelumnya, Minggu (8/9/2021), sebanyak 696.117 untuk vaksinasi pertama sehingga jumlah total menjadi 50.497.940. Untuk vaksinasi dosis lengkap terjadi penambahan 432.059 sehingga total menjadi 23.777.323. Pemerintah menetapkan target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720.

Tren Positif
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman bersepakat dengan pemerintah untuk memperpanjang kebijakan PPKM level 3 dan 4 selama satu minggu ke depan.
Menurutnya, penerapan PPKM tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama karena biaya besar. Namun, perlu mempertahankannya selama seminggu ke depan karena dampaknya sudah ada. PPKM dapat mencegah terjadinya skenario terburuk.

“Skenario terburuk tidak terjadi ini karena dampak dari PPKM. Tapi apakah kita sudah lewat atau masih dalam puncak harus ditunggulah. Terlalu dini kalau disebut sudah lewat,” kata Dicky saat dihubungi Beritasatu.com, Senin (9/8/2021).

Dicky menyebutkan, memberi tambahan waktu satu minggu agar jerih payah selama satu bulan menerapkan PPKM darurat dan level 3 dan 4 bisa optimal.

Ia mengakui saat ini PPKM belum memberi dampak yang signifikan dalam penurunan kasus Covid-19, tetapi sudah mengarah pada tren yang berdampak positif.

Oleh karena itu, Dicky mengatakan, perpanjangan PPKM level 3 dan 4 ini, maka pemerintah harus memberi dukungan terhadap masyarakat rawan dan sektor tertentu. Selain itu, untuk di luar Jawa dan Bali harus belajar dari pengalaman penanganan kasus di Jawa dan Bali. Pasalnya, Indonesia negara kepulauan sehingga sistem penanganan di Indonesia berbeda dengan negara yang wilayahnya daratan.

“Indonesia negara kepulauan jadi pola pandemi akan berbeda dengan negara daratan dan ini makanya memperkuat strategi 3T, 5M, dan vaksinasi,” ucapnya.
Dicky menyebutkan, 3 hal tersebut, selain antisipasi varian baru juga untuk mengantisipasi varian delta yang sudah ada saat ini.

Selanjutnya, Dicky juga menambahkan, kebijakan PPKM diperpanjang untuk melakukan pemulihan di sektor fasilitas kesehatan dan sistem kesehatan termasuk sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan, fasilitas medis seperti oksigen, obat-obatan, termasuk penguatan jaringan penanganan harus merata di seluruh daerah melalui upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan) dan vaksinasi

Sementara itu, Ketua DPP PAN Saleh Daulay berpendapat, pemerintah tentu akan menaikkan dan menurunkan level PPKM.
Dia mengungkapkan, pemerintah juga memperhatikan berbagai indikator untuk melanjutkan PPKM atau tidak. Meski demikian, Saleh menuturkan, sejauh ini penurunan kasus Covid-19 belum signifikan, terlebih ada peningkatan di luar Jawa.

"Harus diakui, penurunan tersebut belum signifikan. Bahkan kadang terlihat masih fluktuatif. Apalagi, penyebaran varian delta dikabarkan semakin banyak merebak ke daerah-daerah. Tentu itu tidak bisa dianggap remeh," kata Saleh.

Dia pun menjelaskan, dengan alasan seperti itu, PPKM masih perlu untuk dilanjutkan.

"Dengan adanya perbedaan level seperti ini, akan lebih memudahkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan. Ibarat tone radio, ya tinggal memperbesar atau memperkecil saja. Tetapi kalau menutup PPKM, rasanya belum," kata Saleh.

Saleh meminta, jika perpanjangan PPKM nantinya kembali dijadikan pilihan lagi, hal ini harus disertai pemberian bantuan dan bansos bagi rakyat terdampak.

"Saya kembali mengingatkan agar pemerintah mempersiapkan jaring pengaman sosial secara benar dan tepat sasaran. Kebijakan pengetatan pasti akan menyulitkan dan berdampak pada ekonomi masyarakat kecil dan menengah. Pada titik ini, pemerintah harus hadir memberikan solusi," kata dia.

Sumber: BeritaSatu.com

Kemenparekraf Diskusikan Strategi Komunikasi Krisis Pariwisata dalam Forum ASTSE 2020

November 12, 2020


 

Nasional - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendiskusikan strategi komunikasi krisis bagi industri pariwisata di masa pandemi dalam forum ASEAN Sustainable Tourism Solutions Expo 2020.

ASEAN Sustainable Tourism Solutions Expo 2020 (ASTSE) merupakan platform regional yang mendorong solusi pariwisata berkelanjutan, teknologi efisiensi sumber daya, diskusi tentang ketahanan krisis dan praktik terbaik negara-negara ASEAN. Tahun ini, ASTSE diselenggarakan secara virtual oleh pemerintah Laos.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu, dalam salah satu virtual conference ASTSE 2020 bertema “Crisis Communication for Tourism Destinations”, belum lama ini,  menyampaikan bahwa dalam menangani komunikasi krisis , Kemenparekraf memaksimalkan berbagai platform digital untuk menyebarkan informasi penanganan dampak pandemi COVID-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Selain itu, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan stakeholders terkait, seperti instansi pemerintah dan swasta, serta komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dalam menyebarkan informasi mengenai program dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

“Hal ini dilakukan agar publik menerima informasi yang akurat dan aktual dengan lebih cepat. Karena yang terpenting dalam menangani sebuah krisis adalah menjaga komunikasi yang baik dan menumbuhkan solidaritas antarpelaku terdampak,” ujar Agustini Rahayu.

Agustini menambahkan bahwa pada masa pandemi COVID-19 ini, Kemenparekraf menemukan kekuatan baru dalam komunikasi krisis, yaitu pesan resiliensi pelaku parekraf atas pandemi yang melanda dan optimisme mereka bahwa dengan toleransi dan gotong royong, sektor parekraf akan mampu melalui krisis ini dan siap untuk bangkit lebih kuat. Pesan inilah yang perlu digaungkan oleh seluruh negara anggota ASEAN untuk semakin menumbuhkan kepercayaan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, tentang kekuatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ASEAN.

Pemanfaataan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube untuk memberikan informasi terkait pandemi COVID-19 juga dilakukan oleh pemerintah Malaysia, sebagaimana diungkapkan oleh Senior Director of Communication, Tourism Malaysia, Iskandar Mirza Mohd Yusof pada virtual conference tersebut.
“Selain itu, ketika situasi krisis ini mulai kembali pulih, platform digital tersebut dimanfaatkan untuk memberikan informasi terkait promosi di destinasi wisata yang ada di Malaysia, seperti membuat paket-paket liburan yang menarik wisatawan untuk berlibur di suatu destinasi,” ujar Iskandar Mirza.

Sementara itu, General Director Clickable Impact Consulting Group, Jason Lusk, mengatakan terdapat empat cara dalam menangani komunikasi krisis. Pertama, always be listening. “Dalam hal ini kita harus tahu bagaimana membangun alarm system, salah satunya dengan cara memantau jumlah mention di media sosial terkait perusahaan atau instansi kita,” kata Jason.

Kedua, perencanaan untuk menghadapi krisis, seperti membuat protokol penanganan krisis, walaupun krisis yang dimaksud belum terjadi. Ketiga, mengimplementasikan protokol penanganan krisis yang sudah dibuat ketika krisis datang. Terakhir, melakukan evaluasi terhadap perencanaan dan implementasi yang telah dilakukan.

“Krisis memang terjadi secara tiba-tiba, oleh karenanya sangat penting bagi setiap industri, khususnya pariwisata, untuk memiliki perencanaan krisis yang matang, sehingga ketika krisis itu datang, pelaku industri pariwisata sudah siap untuk menghadapinya,” kata Jason.

Sumber

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes