Showing posts with label Daerah. Show all posts
Showing posts with label Daerah. Show all posts

Kembali Binda NTB Laksanakan Vaksinasi Door to Door di Desa Tepas Sepakat KSB

July 04, 2022

 


Munculnya varian baru covid-19 memaksa pemerintah untuk semakin bekerja keras melindungi masyarakat agar tidak terpapar. Jajaran BIN NTB sebagai salah satu pelaksana tugas dari Presiden untuk menekan dan mencegah penyebaran covid-19 terus bekerja keras tanpa lelah. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, BIN NTB tetap melaksanakan vaksinasi di seluruh Kab. Kota se-Nusa Tenggara Barat, kali ini kegiatan dilakukan secara Door To Door di Desa Tepas Sepakat, Kec. Berang Rea, KSB.

 

"Ini merupakan bentuk dukungan dari BINDA NTB untuk membantu cakupan vaksinasi Covid-19 di NTB yang hingga saat ini baru sekitar 30% khusus untuk dosis 3," ujar Kabinda NTB, Wara Winahya dalam keterangan pers, Senin (4/7).

 

Wara menambahkan, ada berbagai alasan yang membuat ada warga yang masih tercecer atau belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 booster. Mulai dari turunnya minat masyarakat pasca pelonggaran prokes di luar ruangan hingga masih adanya masyarakat yang belum terjangkau vaksinasi.

 

Oleh karena itu BINDA NTB tidak hanya menggencarkan vaksinasi secara door to door ke masyarakat terpencil, tetapi juga memaksimalkan sosialisasi pentingnya vaksinasi.

 

"Tanpa disadari oleh masyarakat, kasus Covid-19 di Indonesia mulai meningkat cukup tinggi. Sehingga sosialisasi pentingnya vaksinasi, khususnya dosis 3 juga menjadi fokus utama BINDA NTB," ujarnya.

 

Ditambahkannya, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk menuntaskan tahapan vaksinasinya dan selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam aktifitas keseharian serta sedapat mungkin jangan lengah dalam menghadapi sebaran COVID-19 dan variannya.

Mesiki Libur Tidak Menyurutkan Semangat Tim Vaksinasi BIN Daerah NTB Kembali Gelar Vaksinasi di KSB

April 15, 2022

 


Hari libur tidak menyurutkan semangat dari tim vaksinasi Badan Intelijen Negara Daerah NTB dalam melaksanakan kegiatan vaksinasi di daerah Kabupaten Sumbawa Barat (15/04/2022). Adapun kegatan vaksinasi tersebut dilaksanakan di beberapa lokasi seperti di Ds. Raak Ronges, Kec. Brang Rea, KSB dan uskesdes Sebok, Kel. Dalam, Kec. Taliwang dengan menyasar masyarakat umum, lansia dan anak 6 s.d 11 Tahun.

 

Dalam kegaiatan vaksinasis tersebut Binda NTB bekerjasama dengan Puskesmas Taliwang menyediakan vaksin dosis 1 s.d 3 untuk masyarakat, hal tersebut guna memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat KSB. Direncanakan kegiatan serupa akan terus dilaksnaakan di daerah KSB, selain vaksinasi saat ini sebagai syarat mudik lebaran vaksinasi juga untuk membentuk Herd Immunity masyarakat Indonesia.

 

Kepala BIN Daerah NTB, Wara Winahya mengingatkan masyarakat bahwa vaksinasi ini sangat penting tidak hanya mencegah lonjakan kasus pasca lebaran. Dengan vaksinasi, rasio kasus positif covid-19 dapat terus dijaga di bawah lima persen sesuai standar aman WHO dan Indonesia bisa segera transisi dari pandemi ke endemi.

 

“Masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk mencari vaksin booster sebagai syarat mudik. Kami sudah siapkan beberapa posko di Masjid hingga Mall untuk masyarakat datang menerima vaksin,”ujarnya.

 

Wara juga mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan dan tetap mengatur jarak dalam interaksi sosial. Dia mengatakan, dengan begitu momentum bulan ramadhan dan lebaran dapat dirayakan dengan aman dan nyaman tanpa khawatir ancaman Covid-19.

BIN Daerah NTB Kembali Melaksanakan Vaksinasi Untuk Masyarakat Lombok Barat

March 25, 2022

 


Kegiatan vaksinasi untuk Kab. Lombok Barat kembali dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB bertempat di halaman (Berugak) Kantor Desa Batu Layar Barat, Kec. Batu Layar, Kab. Lobar dengan menyasar 150 orang masyarakat umum (25/03/2022). Adapun jenis vaksin yang digunakan yaitu jenis Sinovac, Pfizer dan Aztrazenecca.

 

Tujuan digelarnya vaksinasi ini untuk mempercepat tercapainya herd immunity. Dengan begitu, aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat ditiadakan dan masyarakat NTB siap untuk transisi dari pandemi ke endemi.

 

Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya mengatakan vaksinasi bertujuan untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan Covid-19. Berdasarkan studi di berbagai negara dan di dalam negeri menunjukkan, vaksinasi ampuh menekan gejala berat Covid-19, lanjutnya.

 

Wara juga menyebutkan vaksinasi diberikan kepada masyarakat umum, anak usia 6-11 tahun, lansia dalam rangka mengoptimalkan terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity. Konsep herd immunity ini intinya adalah masyarakat yang sudah divaksi membantu perlindungan orang yang belum melakukan vaksinasi.

 

Direncanakan sepanjang tahun 2022 kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan oleh BINDA NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat umum dan anak usia 6-11 tahun secara gratis.


Badan Intelijen Negara Daerah NTB Gencar Melakukan Vaksinasi Untuk Mengejar Herd Immunity

January 07, 2022

Lombok Timur - Vaksinasi terus dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB guna mencapai Herd Immunity, kali ini Badan Intelijen Negara Daerah NTB menggelar vaksinasi di daerah Desa Lando, Kec. Terara, Kab. Lombok Timur (07/01/2021). Dalam kegiatan vaksinasi tersebut Badan Intelijen Negara Daerah NTB bekerjasama dengan 7 Tim Nakes dari Puskesmas Rarang.

 

Adapun jumlah peserta yang sudah tervaksin pada 07 Januari 2022 sudah sesuai dengan yang ditargetkan berjumlah 322 orang dengan rincian dosis 1 sebanyak 20 orang dan dosis 2 sebanyak 302 orang dengan jenis vaksin yang digunakan ada 4 yaitu Sinovac, AZ, Moderna dan Pfizer.

 

Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan, antusiasme masyarakat dalam mengikuti vaksin cukup tinggi. Dia meminta agar semua masyarakat NTB mengikuti vaksinasi dan tidak takut divaksin.  "Antusiasme peserta vaksin kali ini sangat tinggi. Hal ini sangat bagus, karena COVID-19 ini penyakit yang sangat berbahaya maka dengan vaksin semoga kita bisa mengendalikannya," kata Wahyudi Adisiswanto.

 

Ia juga berharap agar vaksinasi terus dilakukan guna mencegah gelombang baru Covid-19, mengingat masih adanya ancaman dari virus jenis baru yaitu Omicron.


BIN Daerah NTB Gencar Melaksanakan Vaksinasi Anak Usia 6 – 11 Tahun di Lombok Barat

January 03, 2022

 

Lombok BaratRatusan pelajar Sekolah Dasar di Kabupaten Lombok Barat mengikuti kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara Republik Indonesia Daerah NTB pada 4 Januari 2022, kegiatan tersebut berlokasi di beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Lombok Barat yaitu di SDN 4 Merembu, SDN 3 Merembu, SDN 2 Taman Ayu , SDN 3 Taman Ayu dan SDN 4 Taman Ayu yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Gerung dan Puskesmas Labuapi. Kegiatan vaksinasi ini merupakan salah satu program yang digencarkan oleh pemerintah mulai bulan Desember 2021 yang lalu dengan target sasaran 26,5 juta anak di Indonesia.

Adapun capaian total vaksinasi yang diperoleh yaitu sebanyak 563 dosis dengan rincian lokasi di SDN 4 Merembu dan SDN 3 Merembu sebanyak 224 dosis; SDN 2 Taman Ayu, SDN 3 Taman Ayu dan SDN 4 Taman Ayu sebanyak 339 dosis.


Sebagai catatan, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, menekankan bahwa meskipun anak usia 6 - 11 tahun sudah bisa divaksin, namun vaksin bukan syarat mutlak mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya meskipun anak-anak belum divaksin, tetap bisa mengikuti PTM di sekolah.

Mantan pejabat di Kementerian Pendidikan Nasional Drs H Dahlan M Noer M.Pd menegaskan, selain membentuk imun dan fisik yang prima, vaksinasi Covid-19 juga menjamin perekonomian nasional dan di daerah kuat. Karena Covid-19 dapat terkendali sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas usahanya. (rP)

BIN Daerah NTB Serentak Lakukan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun dan Lansia di 7 Kabupaten/Kota di NTB

December 26, 2021

 


Percepan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan lansia terus dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB di beberapa wilayah kabupaten/kota yang ada di provinsi NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas terkait, pelaksanaan vaksinasi masal ini dimaksudkan untuk mengejar capaian target herd immunity di wilayah NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya. Badan Intelijen Daerah NTB pada 27 Desemeber 2021 telah melaksanakan kegiatan vaksinasi di 7 kabupaten/kota yaitu di Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Dompu, Kota Mataram dan Lombok Tengah dengan total capaian target vaksinasi keseluruhan yaitu 1.080 orang.

 

Adapun jenis vaksin yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun dan lansia ada 4 jenis yaitu Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Perlu diketahui Program Vaksinasi untuk anak usia 6 - 11 tahun sendiri sudah mulai bergulir pada Desember 2021 dengan target sasarannya mencapai 26,5 juta anak di Indonesia.

 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, menekankan bahwa meskipun anak usia 6 - 11 tahun sudah bisa divaksin, namun vaksin bukan syarat mutlak mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya meskipun anak-anak belum divaksin, tetap bisa mengikuti PTM di sekolah.

 

Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si  selaku Kabinda NTB juga mengtakan, Covid-19 adalah benar-benar terbukti, pada kisaran Mei-Juni 2021 seluruh rumah sakit di Indonesia penuh dengan jenazah akibat pandemi Covid-19. “Kepada masyarakat bahwa (vaksin) aman, bahwa Covid-19 di Indonesia sudah melandai,” ujarnya. Namun demikian, progres vaksinasi harus terus digenjot untuk mencegah gelombang baru kasus Covid-19, terutama varian baru.

 

Kabinda NTB akan terus menjalankan instruksi presiden untuk tercapainya herd immunity di Indonesia khususnya di NTB. selain itu Kabinda NTB juga akan terus melakukan koordinasi dengan stakholder terkait agar bersama-sama mensukseskan program vaksinasi di wilayah NTB. (rP)

Mimbar Bebas Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Cipayung Plus NTB, Hasilkan 5 Manifesto Politik

September 22, 2020


 


Mataram - Mimbar bebas di pandu oleh Ketua GMNI Kota mataram bung Al-Mukmin, kenapa lahir koalisi aktivis mahasiswa ini karena saat ini banyak sekali terjadi persoalan yang mengatas namakan rakyat namun itu semua untuk kepentingan pribadi apalagi sampai mengorbankan persatuan Indonesia.

PKC PMII BALI-NUSRA
Kenapa lahir semangat persatuan Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia memang kami dedikasikan untuk mempertegas kondisi bangsa Indonesia, saya rasa Indonesia ini tidak pernah sakit jadi tidak perlu ada Koalisi Penyelamatan. Janganlah kelompok-kelompok orang memancing reaksi untuk memecah belah bangsa Indonesia sementara cara yang digunakan adalah menggoyang ideology pancasila. Kalau mau memajukan Indonesia ayo dong kita berikan masukan yang konstruktif bukan malah memprovokasi masyarakat. Sehingga kami ingin memastikan persatuan dan kekokohan bangsa ini dari NTB kami pastikan baik-baik saja. Dan jika adayang mengancam persatuan dan kesatuan siapapun itu kita siap melawan dengan kekuatan pemuda.

BADKO HMI NUSRA
Melihat dinamika kebangsaan kita yang carut marut dimulai dari pusat bahkan sampai ke daerah, kami pimpinan lembaga ini kompak bersatu memutuskan bahwa Negara sangat membutuhkan pemuda. Untuk itu kami memutuskan hadir untuk membantu pemerintah dan terus bersama pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan nasional. Di NTB contohnya kita memiliki tanggung jawab besar untuk membantu mempercepat pembangunan di KEK Mandalika.

LMND Kota Mataram
GMNI Mataram
DPD IMM NTB
Pertama saya ingin menyampaikan kutipan salah satu ayat did lam al-Qur’an yang artinya sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berada dalam barisan yang utuh. Kegiatan semacam ini adalah sentuhan yang positif untuk menyatukan pandangan kedepannya.

Kedua, bicara tentang Nusa Tenggara Barat tidak terlepas dari kondisi kita di Indonesia bahkan dunia yang masih tersandera dengan pandemic covid ini. Berkenaan dengan agenda yang akan di hadapi oleh Indonesia khususnya NTB.

Hal yang mungkin kita lakukan adalah, tentu sebagai pimpinan Organisasi kita harus mempersiapkan SDM dari kader kita untuk menghadapi gelombang Wisatawan yang sangat tinggi.

PD KMHDI NTB
Menjaga Persatuan dan Kesatuan
GMKI Mataram
HIKMABUDHI Mataram

DEKLARASI :
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,
MIMBAR BEBAS KOALISI AKTIVIS MAHASISWA INDONESIA CIPAYUNG PLUS NTB MEMBERIKAN 5 MANIFESTO :
KAMI BERTEKAD MENEGAKKAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
KAMI MENGUTUK KERAS KELOMPOK-KELOMPOK YANG MENCOBA MEMECAH BELAH PERSATUAN DAN KESATUAN NKRI
KAMI MENDUKUNG UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN EKONOMI
KAMI SIAP MENGAWAL NILAI=NILAI BUDAYA SEBAGAI AKAR TUMBUHNYA KEPRIBADIAN BANGSA
KAMI MENDUKUNG UPAYA PEMERINTAH DALAM PENANGANAN COVID-19

MATARAM, 08 SEPTEMBER 2020

Sumber

Alhamdulillah, Kesembuhan Pasien Covid-19 Terus dan Terus Meningkat

September 08, 2020


 

Mataram- Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi NTB terus dan terus meningkat. Per tanggal 16 Mei 2020, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB melaporkan adanya penambahan sembuh baru sebanyak 19 orang. Pasien yang sembuh berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Tengah.

"Hari ini terdapat penambahan 19 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, " kata Sekda NTB sekaligus Ketua Pelakana Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB Drs.H.Lalu Gita Ariadi, M.Si Sabtu (16/05/2020).

Dengan adanya tambahan 19 sembuh baru, maka total jumlah pasien yang sembuh sebanyak 219 orang. Sementara pada hari ini terkonfirmasi adanya tambahan tujuh kasus baru  positif Covid-19.

" Maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (16/5/2020) sebanyak 365 orang, dengan perincian 219 orang sudah sembuh, tujuh meninggal dunia, serta 139 orang masih positif dan dalam keadaan baik," terangnya.

Lalu Gita merincikan, ke 19 orang pasien yang sembuh itu adalah ;

1. Pasien nomor 42, an. Tn. A, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Nipah, Kecamatan 
Pemenang, Kabupaten Lombok Utara;
2. Pasien nomor 72, an. Tn. M, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Praya, 
Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
3. Pasien nomor 87, an. Tn. A, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Aik Darek, Kecamatan 
Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
4. Pasien nomor 153, an. An. F, perempuan, usia 12 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
5. Pasien nomor 168, an. Ny. M, perempuan, usia 75 tahun, penduduk Desa Sepakek, 
Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah;
6.Pasien nomor 179, an. Tn. LS, laki-laki, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, 
Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
7. Pasien nomor 290, an. Tn. IKGH, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Karang 
Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
8. Pasien nomor 291, an. An. RS, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
9. Pasien nomor 303, an. Tn. FCU, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara 
Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
10. Pasien nomor 304, an. Tn. DMS, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
11. Pasien nomor 306, an. Ny. R, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
12. Pasien nomor 314, an. Tn. S, laki-laki, usia 20 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, 
Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
13. Pasien nomor 316, an. Tn. AR, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Kelurahan Bertais, 
Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
14. Pasien nomor 317, an. Ny. AB, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
15. Pasien nomor 319, an. Ny. RDA, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
16. Pasien nomor 320, an. Ny. JA, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
17. Pasien nomor 322, an. Tn. RSS, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
18. Pasien nomor 323, an. Ny. H, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
19. Pasien nomor 324, an. Tn. IWS, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Jempong 
Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap 
melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi 
positif," katanya.

Lebih lanjut Sekda NTB juga mengatakan, meskipun semakin banyak kesembuhan baru, namun masyarakat diminta tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19 seperti menerapkan jaga jarak (physical distancing) minimal dua meter, tetap di rumah, mengenakan masker saat keluar rumah, cuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga kesehatan.

"Pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan, baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatan kepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit," katanya.

Hingga saat ini, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 850 orang, dengan perincian 381 orang (45%) PDP masih dalam pengawasan, 469 orang (55%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 5.320 orang, terdiri dari 301 orang (6%) masih dalam pemantauan dan 5.019 orang 
(94%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 4.867 orang, terdiri dari 1.961 orang (40%) masih dalam pemantauan dan 2.906 orang (60%) selesai pemantauan.(HumasNTB/LNG04)

Pemprov NTB Ajak Pemda Turun Bersama Sosialisasikan Perda Penanggulangan Penyakit Menular

September 04, 2020


 

Mataram - Pemberlakukan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 2020, tentang Penanggulangan Penyakit menular akan dimulai pada tanggal 14 September 2020, atau tinggal 11 hari lagi. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi NTB mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk turun bersama-sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat.


"Kita sudah mulai melakukan sosialisasi, bersama aparat, Pol PP, TNI dan Polri sampai dengan tanggal 13 September, " ujar Asisten I Provinsi NTB, Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si, didampingi Kasat Pol PP dan Karo Hukum, saat melakukan rapat koordinasi bersama kabupaten/kota di Kantor Gubernur NTB, Jumat, 4 September 2020.


Ia menjelaskan bahwa dasar dari terbitnya Perda itu, karena masih terjadinya penambahan kasus Covid-19 di NTB. Dimana hal itu disebabkan salah satunya karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi imbauan Pemerintah terkait penerapan protokol Covid-19.


Untuk itu lanjutnya, Pemprov NTB membuat Perda yang mengatur pemberian sanksi bagi yang melanggar. Harapnya dengan adanya sanksi tersebut akan memberikan efek jera bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol Covid-19, terutama dalam menggunakan masker. 


Diungkapkan Baiq Eva, setelah tahap sosialisasi ini selesai pada tanggal 13 September, maka mulai tanggal 14 september 2020 akan diberlakukan sanksi denda sesuai yang diatur dalam Perda dan Peraturan Gubernur, sebesar 100 ribu bagi yang tidak menggunakan masker di ruang- ruang publik.


"Sekarang tinggal kita pilih, mau pakai masker atau denda," ujarnya.


Untuk itu ia mengajak pemda kabupaten/kota untuk menyamakan persepsi dan bergerak bersama turun ke masyarakat dalam mensosialisasikan Perda Nomor 7 tahun 2020. Lebih jauh ia juga meminta Pemda dalam melakukan sosialisasi, agar menggandeng TNI, Polri, Satpol PP, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah desa. 


"Seperti yang kita lakukan saat ini, turun langsung ke lapangan untuk membagikan masker," ungkapnya.


Untuk lebih memaksimalkan tahapan sosialisasi, Pemda juga diminta untuk memanfaatkan semua platform yang ada secara maksimal. Misalnya sosialisasi melalui media cetak, elektronik, spanduk, baliho dan banner yang dipasang di hampir semua sudut di Provinsi dan Kabupaten/kota.


Di hadapan peserta Rakor, Baiq Eva juga mengingatkan, kepada kabupaten/kota yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agar tetap menerapkan Protokol Covid-19 dalam semua tahapan proses yang ada. "Jangan ada kerumunan massa yang melanggar protokol Covid-19, terutama saat pendaftaran," tutupnya. (Humas NTB/LNG04) 

Sumber

Wagub NTB : Pramuka Jadi Garda Terdepan, Edukasi Protokol Covid-19

August 14, 2020


Mataram -- Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berharap Gerakan Pramuka dapat menjadi garda terdepan untuk mengedukasi penerapan protokol kesehatan covid-19 kepada seluruh lapisan masyarakat. 

"Saya sangat yakin bahwa adik-adik pramuka sangat paham tentang penerapan protokol Covid-19. Untuk itu, saya berharap pramuka harus mampu mengedukasi masyarakat seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak," ucap Wagub saat menjadi Inspektur upacara peringatan Hari Pramuka ke - 59, Jumat (14/08).

Upacara yang digelar di Bumi Perkemahan Jakamandala Provinsi NTB ini, turut diikuti secara daring oleh Kwartir cabang pramuka se-NTB melalui aplikasi "Smeton" besutan Diskominfotik Provinsi NTB. 

Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub mengungkapkan bahwa pramuka telah menunjukan eksistensi yang luar biasa sebagai salah satu gerakan pendidikan non formal. Ummi Rohmi juga menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka sangat dibutuhkan dalam pembangunan NTB, khususnya untuk percepatan berbagai program unggulan Pemerintah Provinsi NTB. 

Pramuka menurutnya adalah partner yang sangat strategis untuk ikut andil dalam mensukseskan program unggulan seperti Program desa tangguh bencana, NTB Zero Waste, NTB Hijau serta program unggulan lainnya.

"InsyaAllah dengan menggandeng pramuka di seluruh kabupaten kota di NTB, kita dapat sukseskan bersama. Mari kita bangun sinergi bersama untuk mewujudkan pembangunan NTB Gemilang" ucap Wakil Ketua majelis pembimbing daerah gerakan pramuka tersebut. 

Pada kesempatan tersebut, Ummi Rohmi juga menghimbau bahwa menerapkan protokol kesehatan covid-19 bukanlah sesuatu yang sulit, asal ada kemauan dan kesadaran bersama.  

"Syaratnya cuman satu yaitu kemauan. Kemauan inilah yang harus betul-betul kita dorong dan pramuka sangat bisa diandalkan untuk mensosialisasikan protokol Covid-19 kepada masyarakat," pinta Ummi Rohmi kepada ratusan anggota pramuka dan undangan yang hadir. 

" Selamat hari Pramuka, semoga pramuka semakin jaya," tutupnya dengan penuh semangat. 

Upacara HUT Pramuka ke - 59 tersebut, turut dirangkaikan dengan penyerahan piagam tanda penghargaan Lencana Darma Bakti kepada Ketua Kwartir Daerah NTB, Drs. H. Fathul Gani, M.Si dan anggota dewan Kehormatan Kwarcab Lombok Tengah, H. M. Umrah. Kemudian penyerahan piagam penganugerahan tanda penghargaan Bintang Pancawarsa kepada Tiga anggota Kwartir Cabang Lombok Tengah dan Tiga Kwartir Cabang Kabupaten Dompu.

Usai upacara, Ummi Rohmi juga berkesempatan untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Kebun Bibit Tunas Jakamandala. (man@kominfo/LNG04) 


GUBERNUR BANGGA DENGAN SEMANGAT & KEKOMPAKAN JAJARAN TNI-POLRI

August 09, 2020
NTB


Bima - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan kunjungan kerja di Kota dan Kabupaten Bima, Kamis (04/06/2020). Tidak sendiri, kunjungan kerja Gubernur di kabupaten/kota paling timur NTB ini juga ditemani Kapolda NTB, Irjen Pol. M. Iqbal, S.I.K., MH, Danrem 162/WB, Kol. CZi Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala Kejaksaan Tinggi dan sejumlah kepala OPD Tingkat Provinsi NTB.

Tiba di Bandara Sultan Salahuddin Bima sekitar pukul 08.45 Wita, orang nomor satu di NTB dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) itu disambut Walikota Bima, H. M. Lutfi, Wakil Bupati Bima, M. Dahlan dan sejumlah pejabat lingkup Kabupaten dan Kota Bima.

Gubernur dan rombongan kemudian menuju Markas Polisi Resort Bima Kota. Di Mapolres itu, Gubernur Bang Zul bersilaturrahim dan memberikan semangat Anggota Polri yang membantu pemerintah mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi saat ini. Terutama yang berkaitan dengan penanganan Penyebaran COVID-19 di NTB.

Di Mapolres itu, Bang Zul menyampaikan rasa bangganya atas kinerja jajaran TNI Polri membantu pemerintah daerah manangani penyebaran COVID-19. Sehingga katanya, dalam waktu tidak terlampau lama, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu diproyeksikan menjadi daerah yang akan menerapkan kenormalan baru atau new normal.

"Kami bangga pada teman-teman semua," ungkapnya.

Gubernur menilai, Jajaran TNI-POLRI selalu kompak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan tentram dalam beraktivitas setiap hari. 

Tidak lupa Gubernur mengucapkan minal Aidin wal Faidzin kepada seluruh jajaran TNI Polri Bima Kota, jika ada hal yang kurang berkenan, 

"Semoga saat yang tidak biasa, Bima akan menjadi new normal dalam waktu dekat," katanya 

Kapolda NTB, menyampaikan di awal menunaikan tugasnya menjadi Kepolda, ia mengaku ditemani dan dikuatkan oleh Gubernur dan Danrem dan Kajati serta masyarakat. Ini katanya merupakan sebuah kebanggaan. 

"Saya mengucapkan terima kasih banyak. Saya sebagai orang baru memohon doa dan dukungan, untuk amanah menjalankan tugas," katanya.

Ia menjelaskan yang paling mulia adalah bagaimana merebut kepercayaan masyarakat. Karena itu lanjutnya, setiap memecahkan masalah harus dilakukan dengan persuasif. 

"Jangan sekali-kali sakiti hati masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Danrem 162 WB
Sebelum menyampaikan kehadirannya di Kota Bima dalam rangka mendampingi Gubernur dan Kapolda untuk mendukung dan memberi semangat jajaran TNI Polri dalam rangkaian pencegahan COVID-19.

"Anggota TNI Polri adalah saudara kandung, ibu kandung adalah rakyat," tegasnya. Karena itu katanya, jangan sekali menyakiti dan manyakiti rakyat dan selalu berikan yang terbaik untuk rakyat.

Di Mapolres tersebut, Gubernur, Kalolda, Danrem dan Kajati menyerahkan bantuan kepada masyarakat.

Dari Mapolres Bima Kota,  Gubernur Bang Zul dan rombongan kemudian bersilaturahim dengan jajaran Anggota Polres Bima. Ini juga dalam rangka memberikan support dan semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
 (Humas NTB/LNG04)

Brigade Masjid BKPRMI Bima Sosialisasi Pemikiran Tokoh Umat Islam Bima Untuk Bangun Masyarakat Islami

March 28, 2020

Umat Islam di Indonesia sekarang ini memiliki permasalahan yang sangat kompleks, bahkan diserang dengan berbagai isu. Mulai dari masalah sosial, politik, bahkan yang paling besar adalah radikalisme. Tentunya hal-hal ini kontraproduktif dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang kontruktif, positif, dan Islami.

Menyikapi persoalan ini, ulama, masyarakat, dan pemerintah tidak boleh berhenti membangun kesadaran bahwa umat Islam tidak seperti yang distigmakan seperti hari ini.

Melihat kondisi tersebut, Brigade Masjid BKPRMI Kabupaten Bima menggelar kegiatan dengan ingin mencoba menyatukan persepsi dan suara umat Islam, dengan menghadirkan 3 tokoh Islam Bima sebagai narasumber, guna menjelaskan konsep “Membangun Masyarakat Islam Dalam Bingkai NKRI”, di Sekretariat Brigade Masjid BKPRMI, Lingkungan Salama Kelurahan Nae Kota Bima, Jumat (27/3).

Tujuannya, memberikan pemahaman ajaran Islam yang benar dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, serta menguatkan kembali peranan ormas Islam dalam menghadirkan kembali posisi dan peran umat Islam yang kuat dan signifikan

Tokoh umat Islam Bima Ust Abdul Halim yang menjadi pembicara kegiatan itu mengatakan, beberapa permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam hari ini yakni masih kurang di tarbiyah, dididik, dipahamkan agar mereka memahami bagaimana konsep Islam yang kaffah. Sehingga bisa menjadi Islam yang rahmatan lil alamiin.

Konsep inipun mengandung makna yang luas dan tentunya konsep mentarbiyah ini juga tidak mudah. Maka menjadi tantangan karena generasi kita hari ini adalah generasi yang pola pikirnya dunia dan kesenangan.

“Maka dibutuhkan jiwa besar, kerja keras dan persatuan di antara umat Islam untuk bisa merangkul, membina dan mendidik generasi. Sehingga lahir generasi-generasi pejuang,” katanya.

Menurut Halim, generasi saat ini tidak tegas dalam mengambil sikap, tidak memiliki mental-mental pejuang. Sehingga mudah sekali digiring dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan umat Islam sendiri seperti anti pancasila, intoleran.

“Padahal umat Islam adalah orang yang paling toleransi, karena fakta sudah banyak membuktikan,” ungkapnya.

Maka solusi yang bisa diambil sambugnya adalah Islam yang kaffah, dan menghilangkan titik-titik perbedaan antara umat. Jangan justru perbedaan yang dipertajam. Sebab, masih banyak persamaan umat di dalam berjuang yang menjadi potensi untuk bisa menyatu, sehingga terlahirlah satu kesatuan dalam meraih impian bersama dalam berjuang tentunya dengan kerja sama dan sama-sama bekerja.

Menurut pemikiran Ustadz Abdul Hakim Bin Seff yang juga menjadi narasumber, peranan umat Islam dan tokoh–tokoh Islam sangat sentral dalam terbentuknya negara Indonesia. Sejarah mencatat Indonesia merdeka itu sumbangsih terbesarnya adalah datang dari umat Islam.

“Ketika tokoh-tokoh Islam seperti Isa Anshari, KH Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakar, Ki Bagus Hadikusumo, M Natsir mereka mengkonsep dan mendesain serta menciptakan cikal bakal Pancasila,” terangnya.

Maka tentunya ini peran ulama itu sangat penting, bahkan bukan saja ulama tetapi juga pemimpin. Ulama dan pemimpin harus memiliki kesadaran untuk bisa kembali memposisikan diri sesuai dengan fungsi dan maqomnya. Harus ditampilkan kembali tentunya ulama dan pemimpin yang benar-benar lurus. Karena ulama dan pemimpin ini adalah sebagai penentu.

Di zaman kekhalifahan katanya, peran ulama itu sangat penting sekali. Bahkan pemimpin pada saat itu sangat menghormati para ulama. Merekapun datang menghadap para ulama dengan takzim dan rasa hormat, bahkan tidak jarang pemimpin saat itu sampai menangis ketika di nasihati oleh para ulama.

“Tetapi keadaan ini sangat kontras sekali dengan keadaan kita hari ini,” sesalnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Bima TGH Abdurrahim Haris berpendapat, peran organisasi Islam begitu besar dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Maka Hendaknya selalu dijaga dan dipelihara. Kemudiam diupayakan sinergitas antara berbagai ormas Islam sebagai upaya mewujudkan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan yang adil dan makmur, sejahtera dan islami sekaligus menjadi keutuhan negara kesatuan Republik indonesia.

Langkah-langkah untuk mewujudkan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang adil dan makmur, sejahtera dan Islami dimulai dengan menanamkan kesadaran kepada umat. Bahwa Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin, yang menjunjung tinggi nilai kasih sayang.

“Kasih sayang ini tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan kehidupan yang harmonis di antara manusia termasuk di indonesia. Karena pada realitanya, saat ini banyak isu-isu negatif yang seolah memojokkan Islam seperti teroris, intoleransi, serta konflik antara aliran yang berbeda faham,” tuturnya.

Padahal Abdurrahim Haris, Islam ada di garda paling depan dalam persatuan bangsa Indonesia. Bahkan para pejuang NKRI adalah mayoritas beraga Islam. Oleh sebab itu, hilangkan image bahwa Islam itu teroris dan radikal.

Melihat kondisi dan keadaan tersebut sambugnya, ke depan peran dari semua komponen sangat di perlukan, baik itu para ulama untuk bisa terus mengedukasi, membimbing umat agar bisa memahami ajaran Islam yang benar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kemudian kepada para umaro (pemimpin) harus bisa tetap bersinergi dengan umat Islam dan para ulama. Karena fakta sejarah mencatat bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hadiah dari umat Islam.

Ia menambahkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan bisa kuat apabila seluruh komponen yang ada di dalamnya bisa bersatu. Bisa memahami dan melaksanakan peran masing-masing, dan tentunya umat Islam sebagai mayoritas memiliki peran yang terdepan dalam mengawal dan menjaga NKRI, demi menghadirkan kembali posisi dan peran umat islam yang kuat dan signifikan dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan secara konstitusional untuk membawa kemajuan bagi Islam dan Indonesia. [kn]

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes