Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama sejumlah stakeholder akan menggelar showcase di Bali Collection pada 10-19 November 2022 mendatang.
Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rahman dalam keterangan tertulisnya menjelaksan bahwa even ini sendiri merupakan bagian dari side event G20 2022 yang mengusung tema Future SME Village: Local Wisdom for Global Sustainability.
"Acara ini akan diikuti kurang lebih 20 peserta dari Kementerian/Lembaga, asosiasi, dan swasta. Gelaran ini bertujuan untuk memperkenalkan produk lokal nusantara ke mata dunia," kata Hanung Harimba Rahman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/10).
Menurut Hanung, Future SME Village dijadikan pusat bagi para delegasi G20 untuk berkumpul dan berinteraksi, serta menikmati kekayaan cipta karya terbaik nusantara.
"Di Future SME Village para delegasi dapat menikmati Future Mobility, Future Craft, Future Fashion, Future Food, dan Future Wellness, serta berbagai performance seni tradisional dan kontemporer serta arsitektur berbahan bambu selama pelaksanaan Future SME Village,"jelasnya.
Para pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan tradisional dan rempah-rempah Indonesia, yang menjadi bagian dari warisan budaya bangsa, yang dikemas menarik dan otentik untuk memberikan original experience kepada para pengunjung.
"Pengalaman lain yang bisa didapat dalam kegiatan ini adalah kendaraan listrik untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan, sekaligus mempromosikan dan menyosialisasikan program masa depan yang berkelanjutan Indonesia kepada para delegasi dan masyarakat umum. Future mobility ini merupakan kolaborasi bersama Kementerian Perhubungan," kata Hanung.
Selain itu KemenKopUKM juga akan menampilkan Pop Up UKM Corner di lima hotel rujukan Delegasi KTT G20 dari 10-19 November 2022. Tak hanya itu dalam rangka mendorong pengembangan ekosistem produk wellness, akan dilaksanakan Deklarasi Indonesia Wellness pada 14 November 2022. "Kita bekerja sama dengan Indonesia Wellness Institute, pelaku usaha wellness, serta akademisi," ucap Hanung.
Guna menarik dukungan yang lebih besar bagi pengembangan bambu berbasis desa, pembangunan rendah karbon, circular and restoration economy, serta green mobility dan green investment, Yayasan Bambu Lestari akan mengadakan dua kegiatan.
Pertama, menampilkan dan memperkenalkan kekayaan karya cipta budaya nusantara (kuliner, seni pertunjukan, seni permainan, kerajinan tangan, dan arsitektur). Kedua, menyampaikan pencapaian inovasi berbasis bambu yang lahir melalui prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan penguatan masyarakat desa.
Salah satunya adalah Spedagi “GoRo” G20, sepeda bambu untuk para pemimpin negara G20 yang diciptakan melalui prinsip budaya Indonesia “GoRo” (Gotong Royong).
Gandeng Sejumlah Stakeholder, KemenKopUKM Gelar Side Event G20 Bertema Future SME Village
Indonesia Dorong G20 Wujudkan Ketahanan Pangan dan Gizi
JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendorong kolaborasi anggota negara G20 untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat global dengan membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. Co-Sherpa G20 Indonesia yang juga Deputi Bidang Koordinator Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan kolaborasi G20 diharapkan dapat meningkatkan mata pencaharian petani kecil, mempromosikan pertanian dan agripreneur inovatif melalui pertanian digital.
"Pertanian menentukan kelancaran pasokan pangan dan kualitas gizi yang berdampak pada pembangunan kesehatan dan serta lingkungan, kita tentu mengharapkan kolaborasi yang kuat," katanya, Kamis (27/1/2022).
Dia mengatakan pembahasan dalam Agriculture Deputies Meeting (ADM) diharapkan dapat mendorong kolaborasi dalam aspek ketahanan pangan, teknologi dan digitalisasi sektor pertanian, riset dan inovasi pertanian, serta peranan pemuda dalam membangun inovasi pertanian.
Menurutnya sektor pertanian memerlukan peningkatan produktivitas dengan menarik sebanyak-banyaknya pekerja muda serta mengentaskan kelaparan dan kemiskinan ekstrem. "Selain itu penting menempatkan pertanian sebagai isu prioritas dalam membangun Global Food Security serta mendukung Green Economy Agenda," katanya.
Edi melanjutkan bahwa Presidensi G20 Indonesia juga diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan global, termasuk memperjuangkan negara-negara kecil dan berkembang. Melalui Presidensi G20, kata Edi, Indonesia mengajak negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional untuk merumuskan aksi-aksi nyata bagi pemulihan global.
Selain itu kehadiran para delegasi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua terutama memulihkan sektor-sektor yang selama ini terkena dampak pandemi. "Kita semua ingin berharap Presidensi G20 tidak hanya menjadi ajang pertemuan yang menghasilkan sekadar gagasan, namun juga menjadi suatu parade aksi yang bisa membangkitkan berbagai macam inovasi dan terobosan," katanya.