Showing posts with label Sosial. Show all posts
Showing posts with label Sosial. Show all posts

Satgas PMK laporkan 379.557 hewan ternak telah divaksinasi

July 08, 2022



Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan sebanyak 379.557 hewan ternak telah divaksinasi.


Menurut data Satgas PMK yang dihimpun di Jakarta, Jumat (8/7) malam, hewan ternak yang telah divaksinasi seluruhnya adalah sapi.


Sebanyak 21 provinsi telah terjadi penularan PMK, dan 221 Kabupaten/Kota telah tertular.


Sementara di seluruh Indonesia terdata 319.470 ekor hewan ternak terjangkit PMK. Sebanyak 310.026 ekor sapi terinfeksi.


Tercatat saat ini 214.566 ekor hewan ternak belum sembuh. Namun 98.737 ekor telah pulih dari PMK.


Sebanyak 2.008 ekor hewan ternak mati, dan 4.173 ekor potong bersyarat.


Kasus tertinggi belum sembuh dari PMK per provinsi yakni Jawa Timur, juga hewan ternak mati karena PMK terbanyak terdapat di Jawa Timur.


Sumber : antaranews.com


Sekda NTB Luruskan Isu Tentang Pemekaran Provinsi NTB

June 27, 2022



Mataram, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, menepis informasi tentang isu penyusunan RUU Pemekaran Daerah di Provinsi NTB.


“Hari-hari terakhir ini beredar berita di media sosial tentang rencana DPR RI membahas dan akan mengesahkan lima RUU Pemekaran Daerah. Termasuk Provinsi NTB akan menjadi dua dengan terbentuknya Propinsi Pulau Sumbawa. Rasanya berita tersebut prematur dan menjurus hoax,” kata Sekda NTB, Sabtu (25/6/2022).


Diakui Sekda NTB, memang beberapa waktu yang lalu, anggota DPR RI dari Komisi II kunker ke NTB. Tujuan kunker adalah sosialisasi hak inisiatif dewan untuk bentuk 13 RUU, termasuk menyerap aspirasi tentang pembuatan RUU Provinsi NTB.


Untuk itu, lanjut Sekda, bahwa substansinya bukan pemekaran tapi penyesuaian dasar pembentukan Provinsi NTB dan penyesuaian kondisi aktual yang dipandang perlu.


“Apalagi selama ini, NTB bersama Bali dan NTT dibentuk dengan Undang-Undang 64/1958,” jelas Sekda.


Karena menurutnya, bahwa pada 5 Juli 1959, keluar Dekrit Presiden untuk kembali ke Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sedangkan UU 64/1958, yang lahir sebelum Dekrit Presiden mengacu pada Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) saat Republik Indonesia Serikat (RIS).


“Hal tersebut dinilai bernuansa federalistik yang tidak sesuai dengan UUD 1945. Karenanya dipandang perlu untuk disesuaikan,” jelas Sekda.


Selain kawasan Sunda Kecil, kawasan Sulawesi dan Kalimantan juga dibentuk dalam suasana kebatinan yang sama, sehingga DPR RI menginisiasi 13 RUU dasar pembentukan masing-masing provinsi dan disesuaikan dengan kondisi terkini.


“Jadi bukan RUU Pemekaran. Karena Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) masih moratorium,” tegas pria kelahiran Lombok Tengah ini.


Untuk itu sambungnya, kalau pun Provinsi di Papua dimekarkan dari kini, maka dua provinsi menjadi lima, bukan berarti moratorium DOB dicabut. Pemekaran Papua ini antara lain adalah amanat UU Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua.


“Ini harus diluruskan, agar tidak menimbulkan disinformasi di tengah masyarakat,” tutup Sekda NTB. 


Sumber :  https://www.bimakini.com/2022/06/sekda-ntb-luruskan-isu-tentang-pemekaran-provinsi-ntb/

LSM ROA dorong nelayan Banggai bangun ketahanan bahari berkelanjutan

June 26, 2022

  


Teknologi modern banyak digunakan nelayan menangkap ikan, salah satunya jaring atau pukat besar.

Palu (ANTARA) -Lembaga Swadaya Masyarakat Masyarakat Relawan untuk Orang dan Alam (LSM Roa) Sulawesi Tengah mendorong nelayan Kabupaten Banggai membangun ketahanan kawasan bahari

berkelanjutan yang ramah lingkungan.

"Teknologi modern banyak digunakan nelayan menangkap ikan, salah satunya jaring atau pukat

besar. Kondisi ini perlu diperhatikan dengan membangun ketahanan ekosistem laut," kata Direktur

Eksekutif LSM Roa Sulteng Mochammad Subarkah yang dihubungi dari Palu, Minggu.

Ia menjelaskan, dalam upaya mendorong pembangunan ekosistem laut berkelanjutan, pihaknya

bekerjasama dengan LSM Burung Indonesia dan Critical Ekosistem Patnership Fund asal Jakarta

melakukan upaya diseminasi guna memunculkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menjaga

keberlangsungan hidup biota laut, seperti terumbu karang.

Selain itu, turut mengupayakan nelayan menjadi salah satu rantai pasok penyedia berbagai produk

hasil laut di pasaran secara berkelanjutan.

"Langkah ini kami lakukan sebagai upaya membangun kapasitas nelayan, dan kelompok

perempuan pesisir untuk meningkatkan penghasilannya, sekaligus mulai beradaptasi dengan

perubahan iklim ataupun membangun mitigasi perubahan iklim," ujar Subarkah.

Menurut dia, secara umum nelayan merupakan pelaku kegiatan perikanan skala kecil, tidak

terkecuali di Banggai yang sudah memiliki model pemanfaatan sumber daya dengan pendekatan

sosial, budaya yang berlaku di masing-masing wilayah dengan mengedepankan kearifan lokal.

Pada program ini, lokus kegiatan yakni nelayan Kelurahan Talang Batu dan Desa Luok,

Kecamatan Balantak. Nelayan setempat sudah memiliki daerah perlindungan, khusus untuk

keberlangsungan padang lamun dan terumbu karang.

Kurun waktu tiga tahun terakhir, katanya lagi, kawasan perlindungan tidak pernah dijamah warga

setempat, sehingga diklaim dapat memberikan ruang hidup bagi sejumlah spesies padang lamun

serta spesies ikan karang.

Verawati Laiya, tokoh perempuan setempat mengatakan, dorongan yang disampaikan lewat

puncak pesta Baramean Bahari Balantak pada Minggu (26/6) memiliki pesan penghidupan

masyarakat pesisir yang baik dalam memanfaatkan, menjaga dan melindungi sumber daya laut.

"Lewat giat ini kami yakin dapat berkontribusi dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam skala daerah maupun nasional," ujar Verawati.

Ia mengemukakan, nelayan setempat masih kesulitan meningkatkan taraf hidup, dan kendala

mereka hadapi saat ini yakni jaringan pasar skala regional maupun nasional.

Dia berharap, kehadiran sejumlah LSM dapat membantu nelayan menembus pasar besar,

sehingga kehidupan nelayan lebih sejahtera.

"Laut Banggai sangat potensial, dan daerah ini memang fokus pada sektor kelautan dan

perikanan, dan kami butuh pihak-pihak yang dapat memfasilitasi pangsa pasar besar," demikian

Verawati.

 

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2962093/lsm-roa-dorong-nelayan-banggai-bangun-ketahanan-bahari-berkelanjutan 

Muktamar I NWDI Resmi Dibuka Presiden Jokowi Secara Virtual

January 31, 2022



Presiden Jokowi membuka secara resmi Muktamar I Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang dipusatkan di Pancor Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat melalui virtual, Minggu.
Jokowi menyebut lahirnya NWDI yang telah memberikan warna dan perubahan terhadap kehidupan bangsa dan negara dengan kiprahnya melalui pendidikan.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majdid menurut Jokowi, merupakan figur yang sangat visioner. Sosok teladan yang memimpin gerakan perubahan sosial dalam masyarakat dan menjadi motor penggerak kemajuan ummat.

"Tuan Guru Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah ulama besar yang visioner karena sudah berpikir jauh kedepan bahwa untuk keluar dari kebodohan ketertinggalan dan keterbelakangan kunci pada penguatan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan," ucapnya.

Dengan mendirikan dan mengembangkan NWDI dan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) untuk kaum perempuan. Jasa dan kepeloporannya melahirkan lulusan pertama tahun 1940 yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara.

"Di antaranya ada yang langsung terjun ke masyarakat dan pengajar melalui majelis-majelis baik di masjid maupun di tempat lain. Utamanya di desa NTB dan berbagai daerah di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PB NWDI TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan tiga hal penting.

Muktamar yang pertama untuk mengingat hal-hal yang diwariskan Maulanasyaikh (TGH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) muassis NWDI.

Di dalam kitab suci Alquran, Allah perintahkan untuk beribadah. Maka berkhidmat di NWDI diniatkan ibadah dan karena Allah.

"Ada empat hal yang Sidi (guru) Syaikh sampaikan supaya amal ini bernilai ibadah," terang TGB.

Pertama, niat harus baik. Karena Allah. Hadis innamal akmalu binniyat, selalu disampaikan dalam setiap majelis.

"Luruskan hati kita dari awal. Karena awalmu adalah akhirmu," ucap Doktor Ahli Tafsir Alquran ini.

Kedua, proses harus baik. Sejak awal 1937 ketika membangun sekolah pertama menggunakan proses terbaik. Yang ketiga, semua dilibatkan. Seluruh kearifan yang tumbuh di masyarakat digunakan.

"Kearifan agama dipakai, kearifan budaya dipakai. Ketindihan memproses NWDI menjadi contoh," ucapnya.

Berikutnya substansinya harus baik, isinya harus baik. Terakhir dilakukan dengan kepahaman dan pengetahuan.

"Bila tanpa kepahaman maka ujungnya tak akan baik," tambahnya.

NWDI itu, sambung TGB, ketika membangun di awal itu ukhuwah menjadi ciri penanda. NWDI adalah satu dari perjuangan umat di Indonesia. Di antara yang juga dicontohkan oleh pendiri NWDI datang mengunjungi dan bersilaturahim.

"Membangun ukhuwah wathaniyah, ukhuwah nadliyah, dan ukhuwah Islamiyah," kata TGB lagi.

Terakhir, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menyampaikan, NWDI adalah wadah perjuangan menjaga dan memegang teguh amanah. Hal ini tercermin pada amanah di kata wathan.

"Menjaga tanah air bukan hanya kewajiban organisasi dan kewajiban kebangsaan. Tapi juga kewajiban keagamaan, hukumnya fardhu ain, itu yang disampaikan oleh Maulanasyikah," katanya.

Gubernur NTB: Pentingnya Sinergitas Provinsi Dan Lobar Untuk Sambut MotoGP

January 18, 2022

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc menegaskan kolaborasi dan koordinasi menjadi bagian penting yang harus tetap diperkuat antara Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Barat dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar apa yang ditargetkan dan menjadi tujuan bersama bisa terwujud dengan baik.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat silaturrahmi dengan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, M.Si., di Ruang Kerja Bupati, Selasa, 18 Januari 2022. “Jadi sinergitas ini sangat penting. Apa yang menjadi prioritas provinsi, Lombok Barat itu masing-masing bisa berjalan seiring dengan satu tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Termasuk dengan digelarnya MotoGP nanti yang secara sederhana apa yang bisa ditata dengan baik dan langsung dilihat oleh para tamu,” terang Bang Zul sapaan akrab orang nomor satu di Bumi Gora ini.

Doktor Zul menginginkan agar berbagai penataan dan perwajahan wilayah Lombok Barat harus segera dimulai saat ini untuk menyambut berbagai event internasional ke depan yang akan digelar di NTB. Bang Zul menghendaki agar event strategis nasional dan internasional yang bakal digelar di NTB dalam waktu dekat seluruh kabupaten/kota se NTB bisa mendapatkan multipplier efek dari kegiatan tersebut. Terutama untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat di tengah upaya Pemprov memulihkan industri pariwisata di NTB.

Gubernur juga menyinggung Bundaran Giri Menang Square (GMS) yang menjadi ikonik dan branding Lombok Barat dari berbagai pintu masuk NTB baik dari Pelabuhan Lembar maupun Bandara Internasional Lombok (BIZAM) bisa semakin dipercantik. Begitu juga dengan penataan taman sepanjang jalan yang dilintasi oleh para tamu saat berlangsungnya MotoGP Maret 2022 mendatang. Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan dalam pertemuan itu penekanan gubernur bagiamana sinergitas, koordinasi menjelang dihelatnya event internasional di NTB khususnya MotoGP Maret mendatang.

Sumber:https://www.suarantb.com/sambut-motogp-gubernur-ntb-tekankan-perkuat-sinergitas-provinsi-dan-lobar/
 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes