KSB - Badan Intelijen Negara
(BIN) Daerah NTB tidak kenal lelah dan menyerah untuk terus memberikan layanan
vaksinasi bagi masyarakat. "Serbuan" vaksinasi Massal kali ini
menyasar Alun Kec. Taliwang, Jl. Undru, komplek Kemutar Telu Center (KTC), Kel.
Kuang, Kec. Taliwang, Kab. Sumbawa Barat
(22/07/2022) dengan target peserta 100 orang.
Badan Intelijen Negara Daerah
(Binda) Daerah NTB berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan setempat menggenjot
kegiatan vaksinasi booster di kabupaten/kota se-NTB. Hal ini untuk mendukung
percepatan vaksinasi booster di NTB yang saat ini masih sekitar 35%.
Kabinda NTB, Wara Winahya
mengungkapkan bahwa Binda NTB menggelar vaksinasi di sembilan titik se NTB
dengan target dosis yang disalurkan sebanyak 6.500 dosis. Vaksinasi akan terus
dilakukan sampai benar-benar mencapai target.
"Kami terus menggelar
vaksinasi melalui door to door ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Seperti
saat ini di Desa Pelangan Sekotong Kab. Lobar. Sesuai arahan Presiden RI, kami
akan terus berupaya menjemput bola untuk percepatan vaksinasi booster di
NTB," ungkap Wara saat peninjauan vaksinasi di Desa Pelangan Kec Sekotong
Kab Lobar, Kamis (21/7).
Oleh karena itu, kata dia,
masyarakat di wilayah NTB diharapkan memanfaatkan langkah percepatan vaksinasi
booster yang kini digenjot pemda berkolaborasi dengan Binda, apalagi dengan
booster, masyarakat menjadi lebih aman dalam beraktivitas di tengah pandemi.
"Sejak adanya varian baru
ini dikhawatirkan bisa menyebabkan naiknya kasus, tapi jangan sampai, makanya
kita harapkan karena ekonomi dan kesehatan harus jalan bareng-bareng, regulasi
yang sudah sudah dilakukan pemerintah jangan sampai tidak dimanfaatkan,"
katanya.
Apalagi, saat ini, pemerintah
telah memberlakukan vaksin booster menjadi salah satu syarat melakukan
perjalanan jauh dengan kereta api dan pesawat, dan nantinya juga akan diterapkan
dalam aktivitas dalam menunjang perekonomian masyarakat lainnya.
"Dan kita bisa lihat dampak
dari setelah divaksin booster itu kasusnya dapat semakin ditekan, dan kita juga
sudah pelopori pandemi jadi endemi, dan kalau endemi (penanganan) akan berbayar
karena dianggap sudah selesai," katanya.
Dia juga mengatakan, sejauh ini
di wilayah NTB belum ada penyebaran COVID-19 varian baru, dan tambahan kasus
rata-rata merupakan varian lama, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh, karena
rata-rata kekebalannya sudah 70 persen.
"Makanya dari BIN mengejar target vaksin
booster hingga 50 persen, masih ada waktu untuk kita berusaha semaksimal
mungkin, karena memang kendala di awal itu sasaran. Namun dengan regulasi baru
ini diharap bisa mendorong masyarakat untuk booster," katanya