Showing posts with label covid-19. Show all posts
Showing posts with label covid-19. Show all posts

Supaya Indonesia Kembali Pulih, Ayo Dukung Vaksinasi Covid-19

January 10, 2023

 


Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan cepat. Tercatat, lebih dari 15 juta do­sis telah disuntikan kepada tenaga kesehatan (nakes), petugas publik maupun lansia.

Rinciannya, 10 juta lebih masyarakat yang menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan 5 juta masyarakat mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.

Akun lawancovid19_id mengunggah dere­tan meme. Pertama, seorang vaksinator yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) baju hazmat dan masker menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang pemuda. Di dalam­nya ada pernyataan “Vaksinasi Covid-19 capai 15,1 juta dosis per 11 April 2021.”

Kedua, beberapa orang lanjut usia (lansia) sedang menunggu giliran divaksin Covid- 19. Diinformasikan, sampai 11 April 2021, Indonesia telah menyuntikkan 15,1 juta dosis vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan, petugas publik maupun lansia.

“Saat ini kapasitas penyuntikan dosis per hari mencapai 500 ribu kali dan Indonesia berada di posisi ke-8 dari 60 negara yang sedang melangsungkan vaksinasi Covid-19,” kata lawancovid19_id.

Akun Abdi Nuru mengaku bersyukur karena vaksinasi tahap satu dan dua sudah lebih dari 15 juta dosis. “Terus semangat, mempercepat, mendukung, dan optimis,” kata dia.

Nugie menyambung. Dia bilang, Indonesia berada di posisi sembilan besar dunia dan termasuk empat besar dunia dalam hal pe­nyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin.

Cegah varian baru, Binda NTB Terus Gencarkan Vaksinasi Massal

July 08, 2022

 




Badan Intelijen Negara Daerah (Binda NTB) kembali menggelar vaksinasi massal di sejumlah kecamatan di Kabupaten Dompu (9/7). Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran subvarian baru Omicron. 


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan bahwa BIN Daerah NTB melaksanakan vaksinasi massal di 10 lokasi di 9 Kab/Kota se NTB. Pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya terpusat di gerai-gerai vaksin, tetapi juga secara door to door.


"Vaksinasi door to door digelar untuk membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan vaksin," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (6/7)


Ia berharap, program tersebut dapat mencegah penularan Covid-19 subvarian baru Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia. Apalagi sebentar lagi akan ada perayaan Idul Adha, kerumunan massa sangat rentan memicu penularan Covid-19 jika tidak diberi perlindungan ekstra vaksinasi booster.


"Subvarian ini menular lebih cepat. Hasil penelitian selama ini menunjukkan, kalaupun dia berhasil memapari orang yang sudah divaksin booster, gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan," ungkap Wara. 


Bila akselerasi vaksinasi ini bisa terselenggara dengan lancar, ia berharap momentum perayaan Idul Adha tahun ini tidak menyebabkan angka penularan Covid-19 naik kembali.


"Sehingga, meskipun nanti tetap ada pembatasan, pergerakan sosial yang cenderung tinggi tidak menyebabkan kembali naiknya positivity rate," imbuhnya.


Disamping itu, Wara juga tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Tanpa penerapan prokes yang ketat, maka potensi penularan masih tetap ada walaupun sudah di vaksin booster.

BIN NTB GELAR VAKSINASI MASSAL DI DESA BRANG REA, KAB. SUMBAWA BARAT

July 03, 2022

 


Sumbawa Barat- BINDA NTB bekerjasama dengan tim vaksinator PKM Brang Rea kembali menggelar vaksinasi covid-19. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin, 4 Juli 2022 sejak pukul 10.00 WITA di Gerai Vaksinasi Binda NTB di Dor To Door Ds. Tepas Sepakat. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah dosis 1, 2 dan Booster dengan target peserta sebanyak 50 orang.


Vaksinasi massal ini merupakan bentuk realisasi dan dukungan terhadap instruksi Presiden yang tertuang dalam Perpres nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


Wara Winahya (Kabinda NTB) dalam keterangan pers, Rabu (29/6) menjelaskan bahwa, setiap hari BINDA NTB menyiapkan setidaknya 6.500 dosis vaksin dari berbagai merk seperti Sinovac, Pfizer dan Astrazaneca. Harapannya, masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksin bisa segera datang ke gerai-gerai vaksin yang disiapkan BINDA NTB.


"Perlu diketahui bahwa persentase dosis booster di NTB masih 30.57%, artinya masih ada sekitar 2 juta lebih masyarakat NTB yang belum menerima vaksin booster. Oleh karena saya mengajak masyarakat untuk segera vaksin booster," ujarnya.


Namun demikian, selain vaksinasi dosis lengkap, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga perlu dilakukan oleh masyarakat sebagai bagian dari ikhtiar untuk terhindar dari virus corona dan varian barunya.

Cegah Omicron, Binda NTB Gencar Percepat Vaksinasi

June 26, 2022

 


KSB – Badan Intelijen Daerah (Binda) NTB kian gencar menggelar vaksinasi massal di Kabupaten Sumbawa Barat. Kali ini kegiatan vaksinasi dilakukan dengan cara door to door di Desa Tepas Sepakat Kecamatan Brang Rea dengan menyasar masyarakat umum, Lansia dan anak.

 

"Walaupun kasus baru covid-19 di NTB secara umum cukup landai, perlindungan ekstra tetap perlu diberikan karena saat ini sudah terjadi kenaikan kasus baru secara signifikan di beberapa provinsi lain di Indonesia," ujar Kabinda NTB, Wara Winahya dalam keterangan pers, Minggu (26/6).

 

Ia menjelaskan bahwa tim vaksinasi Binda NTB membuka gerai vaksin disejumlah titik yang tersebar di 10 Kab/Kota setiap harinya. Setidaknya 6.500 dosis vaksin telah disiapkan dari merk Sinovac, Astrazaneca, dan Pfizer.

 

"Kami akan terus berupaya untuk melindungi masyarakat semaksimal mungkin dengan melakukan vaksinasi hingga tuntas sampai dosis ketiga atau booster," katanya.

 

Wara mengimbau kepada masyarakat untuk menuntaskan tahapan vaksinasinya, tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam aktifitas keseharian serta jangan lengah dalam menghadapi sebaran COVID-19 dan variannya.

 

“Masyarakat agar menuntaskan tahapan vaksinasinya, tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam aktifitas keseharian serta jangan lengah dalam menghadapi sebaran COVID-19 dan variannya,” katanya.

Binda NTB bersama PKM Seteluk Gencarkan Vaksinasi Bagi Masyarakat Sumbawa Barat

June 15, 2022

 


Sumbawa Barat - BINDA NTB bekerjasama dengan tim vaksinator PKM Seteluk kembali menggelar vaksinasi covid-19 di Kantor Desa Rarak Ronges, Kec. Brang Rea, KSB dan 3 Lokus Pendukung lainya di wilayah PKM Seteluk, Jereweh, dan Maluk. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis 16 Juni 2022 sejak pukul 10.00 WITA. Adapun target sasaran adalah masyarakat umum menggunakan vaksin jenis Booster dengan target sasaran sejumlah 180 orang. 


Meskipun saat ini aturan penggunaan masker sudah dilonggarkan oleh pemerintah, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi sebagai bagian dari ikhtiar untuk bergeser dari pandemi menjadi endemi.


Selain itu, kegiatan vaksinasi massal ini merupakan bentuk realisasi dan dukungan terhadap instruksi Presiden yang tertuang dalam Perpres nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB terus diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster. 


"Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," kata Wara dalam keterangan pers.

BINDA NTB Terus Gencarkan Vaksinasi Massal di Kota Bima

June 15, 2022

 


Kota Bima - BINDA NTB bekerjasama dengan tim vaksinator PKM Kumbe kembali menggelar vaksinasi covid-19 di Kecamatan Kumbe. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis 16 Juni 2022 sejak pukul 10.00 WITA. Adapun target sasaran adalah masyarakat umum menggunakan vaksin jenis Booster dengan target sasaran sejumlah 25 orang. 


Meskipun saat ini aturan penggunaan masker sudah dilonggarkan oleh pemerintah, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi sebagai bagian dari ikhtiar untuk bergeser dari pandemi menjadi endemi.


Selain itu, kegiatan vaksinasi massal ini merupakan bentuk realisasi dan dukungan terhadap instruksi Presiden yang tertuang dalam Perpres nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB terus diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster. 


"Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," kata Wara dalam keterangan pers.

Wujudkan Herd Immunity, BIN NTB Teruskan Vaksinasi Anak di Lobar

February 14, 2022

 

LOMBOK BARAT - Badan Intelijen Negara Daerah NTB kembali menggelar vaksinasi massal di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Lombok Barat pada Kamis, (15/2). Kegiatan vaksinasi digelar guna mempercepat tercapainya herd immunity pada anak-anak usia 6-11 tahun. BIN NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.


Kegiatan vaksinasi kali ini dilaksanakan di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Gerung, Kecamatan Lembar dan Kecamatan Kuripan. Sebanyak 328 anak berhasil tervaksin dengan jenis vaksin Sinovac.


Kepala SD Negeri 3 Kekait, Siti Khadijah berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Badan Intelijen Negara dalam program vaksinasi anak usia 6-11 tahun


Salah satu guru di SD Negeri 2 Kekait, Ami, berterima kasih kepada pemerintah atas program vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Ami juga berharap kegiatan Pembelajaran Tatap Muka dapat diterapkan secara penuh. 


"Semoga dengan adanya vaksinasi ini PTM dapat dilaksanakan secara penuh" ujarnya


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan, vaksinasi akan terus digencarkan. Hal ini untuk antisipasi meluasnya penularan dan penyebaran virus COVID-19, khususnya varian Omicron. 


"Tentunya jika Omicron telah ditemukan di NTB, maka masyarakat harus sadar pentingnya vaksinasi dan memperketat prokes," ujar Wara dalam rilis pers, Senin (14/2) 


"Presiden jelas menekankan bahwa kunci dari pencegahan meluasnya varian Omicron adalah vaksinasi. Oleh karena itu kami mengajak kepada masyarakat untuk vaksin hingga dosis ketiga," ujarnya

Cegah Omicron, BIN NTB Kembali Gelar Vaksinasi di Lombok Timur

February 10, 2022


LOMBOK TIMUR - Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi NTB terus mendukung program percepatan vaksinasi untuk mencegah meningkatnya penyebaran Covid-19 Varian Omicron. Kali ini kegiatan vaksinasi dilakukan di sejumlah titik di Kecamatan Sikur (10/02). 


Kegiatan vaksinasi diselenggarakan di Kantor Desa Darmasari, Ponpes Hizbul Wathan NW Semaya Bagimas, SDN 3 Darmasari dengan jumlah capaian sebesar 99 orang menggunakan jenis vaksin Sinovac dan Pfizer. 


Kepala Desa Darmasari, Muksin, S.Pd mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program vaksinasi untuk memberantas Covid-19 dan menjaga kesehatan. 


"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar jangan sampai takut dan khawatir divaksin Covid-19, terutama vaksin dosis 3 Booster" Imbuhnya


Kepala Binda NTB, Wara Winahya menjelaskan bahwa vaksinasi ini akan dilakukan secara berkesinambungan sampai terpenuhinya target herd immunity. Sebab masuknya varian baru Omicron dan meningkatnya kasus Covid-19 membuat vaksinasi menjadi keharusan. Bahkan dalam rapat secara virtual dengan kepala daerah kemarin, Presiden Jokowi meminta agar vaksinasi terus dipercepat. 


"Presiden jelas menekankan bahwa kunci dari pencegahan meluasnya varian Omicron adalah vaksinasi. Oleh karena itu kami mengajak kepada masyarakat untuk vaksin hingga dosis ketiga," ujarnya. 


Ia juga berharap masyarakat tidak lagi terpengaruh berita bohong terkait vaksin booster. Sebab, vaksin booster yang diberikan ini aman dan terverifikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Badan Intelijen Negara NTB Lanjutkan Program Vaksinasi Massal

January 14, 2022

 


NTB - Badan Intelijen Negara Nusa Tenggara Barat (NTB) melanjutkan program vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum dalam rangka mempercepat herd immunity. Kali ini kegiatan vaksinasi dilaksanakan di wilayah lombok tengah tepatnya di Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Pujut (14/01/2022). Adapun jenis vaksin yang digunakan yakni jenis Sinovac. 


Di Kecamatan Batukliang sebanyak 383 warga berhasil divaksin yang 171 diantaranya merupakan anak 6-11 tahun dan 24 Lansia. Sementara di Kecamatan Pujut sebanyak 270 orang berhasil tervaksin dimana 52 orang diantaranya merupakan anak-anak. Total masyarakat tervaksin sebanyak 996 orang. 


Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto terus mendorong pencapaian target vaksin di NTB melebihi angka nasional. Walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua masih lebih rendah. Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak awal bulan Desember di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.


"Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar dan umum serta masyarakat Lansia secara door to door. Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” ungkap Kabinda NTB

BIN NTB GENCARKAN VAKSINASI DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

January 13, 2022

 


Lombok Tengah – Hingga kini pandemi virus Corona belum juga berakhir. Guna menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 terus dilakukan. Pemerintah pun menganjurkan agar semua orang mendapatkannya.

Badan Intelijen Negara Daerah NTB bersama Dinas Kesehatan wilayah NTB terus aktif melakukan vaksinasi di setiap kabupaten/kota di wilayah NTB. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.

Adapun kegiatan vaksinasi yang dilakukan oleh BIN Daerah NTB salah satunya di Kabupaten Lombok Tengah meliputi Kecamatan Pujut (334 orang tervaksin), Batukliang (433 orang tervaksin), Praya (443 orang tervaksin), Batunyala (874 tervaksin), dan Kopang (266 orang tervaksin). Pemberian vaksin difokuskan kepada Lansi, Pelajar, anak usi 6-11 tahun dan masyarakat, pada (13/01/2022).

“Untuk pelajar saya kira harus memahami bahwa vaksin itu penting, khususnya beberapa komponen vaksinasi, TNI-Polri,para Nakes, Pemda. Itu yang kita sosialisasikan supaya mereka termotivasi lagi. Tugas setiap BINDA di daerah itu momotivasi seluruh komponen atau stake holder itu untuk terus bekerja lebih baik menghakselerasi vaksinasi,” jelas Kabinda NTB, Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si.

Vaksinasi ini bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu.


BIN NTB GELAR VAKSINASI ANAK 6-11 DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

January 09, 2022


 

Lombok Utara- Upaya pemerintah dalam memerangi Covid-19 di NTB semakin di gencarkan salah satu yang gencar dilakukan adalah dengan pemberian vaksinasi kepada masyarakat, anak usia 6 sampai 11 tahun dan lansia. Dengan demikian akan didapatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan covid-19.

Badan Intelijen Negara Daerah NTB menjadi salah satu pelaksana dalam vaksinasi tersebut berkerjasama dengan Dinas Kesehatan wilayah NTB. Adapun salah satu lokasi kegiatan vaksinasi tersebut berlangsung adalah di Kabupaten Lombok Utara tepatnya di SDN 3 Bentek, SDN 7 Bentek, SDN 1 Bentek, SDN 2 Bentek, dan SDN 5 Bentek dengan jumlah capaian vaksinasi 259, jenis vaksin yang digunakan dalam kegiatan tersebut ialah Sinovac, pada (9/01/2022).

Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto terus mendorong pencapaian target vaksin di NTB melebihi angka nasional. Walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua masih lebih rendah. Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak awal bulan Desember di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.

"Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar dan umum serta masyarakat Lansia secara door to door. Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” ungkap Kabinda NTB.


Vaksinasi Covid-19 Mampu Proteksi Keparahan Akibat Omicron

December 16, 2021


 JAKARTA, – Vaksinasi Covid-19 diyakini efektif memproteksi tingkat keparahan maupun mortalitas akibat varian Omicron. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa varian Omicron mempengaruhi efektivitas vaksin Covid-19.

Demikian dikatakan Pakar kesehatan dari Universitas Gadjah Muda (UGM) Dr Gunadi. “Varian ini memang memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19. Hal itu berdasarkan technical brief dari WHO. Akan tetapi bisa untuk proteksi dari keparahan dan mortalitas akibat Covid-19,” ujar Gunadi dalam diskusi di Jakarta, Selasa (14/12).

Ia memberi contoh soal varian Delta yang mempengaruhi efektivitas vaksin covid-19 namun, masih ampuh mengurangi tingkat keparahan dibandingkan mereka yang tidak mendapat vaksinasi.

Terkait vaksinasi tambahan atau booster bagi masyarakat yang mendapat vaksin kedua, Gunadi mengatakan bahwa hal itu merupakan suatu keniscayaan.

“Untuk booster sejumlah negara sudah memulainya, seperti di Inggris. Sama halnya seperti vaksinasi influenza, yang mana di negara lain seperti negara tetangga kita diberikan setiap tahun,” terang dia.

Dia menambahkan ada dua hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi varian Omicron tersebut, yakni vaksinasi dosis lengkap dan juga mematuhi protokol

5 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Pemerintah Jamin Stok Vaksin Aman

October 20, 2021


Indonesia kembali kedatangan vaksin hari ini, Senin, 6 September 2021, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kedatangan 5 juta
 Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi hari ini, merupakan kedatangan vaksin ke-50 yang diterima Indonesia.

"Dihitung sejak kedatangan pertama vaksin tepat pada 10 bulan lalu, maka kedatangan ini adalah kedatangan tahap ke-50," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring.

Airlangga mengatakan kedatangan vaksin ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya memastikan ketersedian stok untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.

Dengan kedatangan hari ini, total Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi yang sudah diterima Indonesia adalah 33 juta dosis. Sedangkan total Vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang sudah diterima adalah 159.900.280.

Adapun Vaksin AstraZeneca yang sudah diterima adalah 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, Sinovac 8,25 juta. Secara keseluruhan Indonesia sudah kedatangan 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merek, baik berbentuk bulk maupun vaksin jadi.

"Penambahan pada siang ini, memastikan stok vaksin sudah aman," kata Airlangga.

Ia menegaskan keamanan atau safety, mutu atau quality, dan khasiat atau efication, untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh Indonesia. Airlangga juga mengatakan seluruh vaksin yang ada di Indonesia telah melewati evaluasi BPOM, rekomendasi dari ITAGI dan WHO dan para ahli.

"Masyarakat tak perlu ragu menerima vaksin. Semua merek vaksin berkhasiat melindungi masyarakat. Oleh karena itu tak perlu memilih-milih, oleh karena itu vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia pada saat ini," kata Airlangga.

Sumber: nasional.tempo.co

Kepala BIN : Vaksinasi Covid-19 Minimalkan Risiko Kematian

October 02, 2021

 


Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kota Semarang kembali melakukan vaksinasi untuk pelajar dan warga di Kota Semarang.

Vaksinasi pelajar kali ini dipusatkan di SMP 1 Kota Semarang, sementara vaksinasi door to door masyarakat di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Timur dan Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Semarang.

Kegiatan vaksinasi massal untuk pelajar dan masyarakat secara door to door dihadiri langsung Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Budi Gunawan, S.H., M.Si, Ph.D.

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Budi Gunawan, SH, M.Si, Ph.D saat meninjau vaksinasi di SMP 1 Semarang mengatakan vaksinasi pelajar diharapkan dapat memutus rantai penularan Covid-19, khususnya di klaster keluarga.

Menurut Budi Gunawan, kasus Covid-19 yang mengena kepada anak- anak dan pelajar meningkat. Satu dari tujuh orang yang terkena Covid-19 di Indonesia adalah anak-anak.

"Yang perlu diketahui bagi anak-anak kita, insyaallah yang sudah divaksin minimal terhindar dari risiko kematian," kata Budi Gunawan di SMP 1 Semarang, Jalan Ronggolawe Timur, Semarang Barat, Rabu 21 Juli 2021.

Masih menurut Budi Gunawan, anak-anak dan pelajar menyumbang angka sampai dengan 9 persen dari seluruh angka positif Covid-19 di Indonesia.

Kemudian dalam perkembangannya, anak-anak juga sudah menjadi salah satu sumber penular, khususnya di klaster rumah tangga.

"Itu sumbernya dari klaster rumah tangga, sehingga vaksinasi kepada anak-anak menjadi prioritas karena mereka sebagai generasi penerus dan tulang punggung bangsa Indonesia ke depannya," terangnya.

Budi Gunawan melanjutkan, seseorang yang sudah melakukan vaksin dan terkena Covid-19, maka masih bisa diselamatkan dan mudah untuk disembuhkan.

Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada orang tua dan para siswa agar segera mengikuti program vaksinasi.

"Kami menghimbau agar segera ikuti program vaksinasi. Hanya dengan inilah untuk mencegahnya. Semua ini kami lakukan untuk menjadikan Indonesia sehat dan hebat," imbuhnya.

Budi Gunawan juga berpesan agar masyarakat tidak termakan berita - berita bohong soal vaksin yang menyesatkan.

Karena sudah terbukti, satu-satunya di dunia ini obat untuk Covid-19 adalah dengan vaksinasi. Di samping menyelamatkan diri sendiri juga menyelamatkan orang lain.

Kepala SMP N 1 Semarang, Nining Sulistyaningsih, S.Pd, M.Pd yang mendampingi Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan keliling meninjau pelaksanaan vaksinasi menyampaikan rasa terima kasih kepada BIN.

Menurutnya, kehadiran BIN di tengah masyarakat, khususnya di tengah kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan.

"Terimakasih pak Kepala BIN atas bantuan vaksinasi untuk pelajar, semoga para siswa semakin sehat seusai divaksin," katanya.

Salah satu siswa, Ahmad Hanif mengaku tidak merasakan sakit yang berarti saat disuntik vaksin. Dia berharap, seusai mengikuti vaksin kekebalan tubuh semakin meningkat dan sehat.

"Yang tak kalah penting ialah mudah-mudahan pembelajaran tatap muka segera dapat dilakukan," katanya.

Hal sama dikatakan, siswa lainnya, Niken Widya Mahdalena. Niken berharap, setelah mengikuti vaksinasi kondisi akan lebih aman dan nyaman.

Niken berpesan meski sudah melakukan vaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Peserta vaksinasi pelajar yang dipusatkan di SMP 1 Semarang ini diikuti siswa SMP 1 Semarang, SMP 30 Semarang, SMP 25 Semarang, dan siswa SMP 40 Semarang.

Pada kesempatan itu, BIN mentargetkan vaksinasi kepada 3.000 orang yang terdiri dari pelajar dan warga di Semarang.

BIN juga memberikan 3.000 paket sembako saat vaksinasi door to door kepada warga terdampak Covid-19 di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara dan warga Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.

Vaksin Terbukti Mampu Melindungi Diri dari Mutasi Virus COVID-19

September 30, 2021

 


Pandemi COVID-19 belum berakhir, guna menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 terus dilakukan. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang sudah mulai bermutasi di beberapa negara termasuk mutasi yang sudah masuk ke Indonesia.

Prof. Herawati Sudoyo Ph.D, Wakil Kepala Lembaga Eijkman Bidang Penelitian Fundamental, menerangkan bahwa sebagian besar produsen vaksin COVID-19 mencoba mencapai tingkat efikasi hingga 70 persen. Hingga saat ini, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun vaksin COVID-19 yang tidak efektif menangkal mutasi virus COVID-19. 

“Kendati begitu, memang ada penurunan efikasi saat vaksin COVID-19 melawan mutasi virus COVID-19 ini. Namun hal itu tidak mengurangi makna perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 itu sendiri,” terang Prof. Herawati lebih lanjut.

Terkait upaya pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi, Prof. Herawati mendorong para Ilmuwan untuk perlu berbicara demi meluruskan kesimpangsiuran informasi dengan menegakkan bukti dan data-data ilmiah. 

“Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akibat vaksinasi COVID-19, misalnya. Hanya terjadi di berapa persen dari sekian juta orang yang sudah divaksinasi. Akan tetapi hal-hal kecil inilah yang masuk pemberitaan dan menjadi besar. Saya pikir di sinilah porsi ilmuwan berbicara dengan data-data,” ungkap Prof. Herawati.

Di sisi lain, Rizky Ika Safitri, Communication Specialist UNICEF, juga menyarankan penggunaan komunikasi sederhana yang mudah dipahami masyarakat akan turut membantu menyukseskan program vaksinasi.

Pemerintah juga terus berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 melalui beragam jalur untuk menyukseskan program vaksinasi. Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma menyampaikan hingga akhir 2021, produsen vaksin seperti Sinovac sudah memberikan komitmen mengirimkan vaksin dalam bentuk bulk sejumlah 260 juta dosis. Ada juga vaksin yang akan didatangkan dari jalur kerja sama multilateral atau fasilitas COVAX yang kini telah datang sebanyak 8 juta dosis.

“Kemudian kita juga punya sumber lain dari perjanjian bilateral dengan AstraZeneca dengan komitmen sebesar 50 juta, Novavac 50 juta, dan apabila dari COVAX kita bisa mendapatkan komitmen hingga 20% dari jumlah penduduk, kita bisa mencukupi kebutuhan dosis vaksin untuk herd immunity,” ujar Bambang Heriyanto.

“Saya kira kalau kita bisa bekerja sama dengan baik, semua masalah mengenai vaksinasi bisa teratasi. Kalau seandainya semua sudah divaksinasi, sekali lagi kita harus mengingatkan vaksin bukan satu-satunya cara untuk mengalahkan virus ini. Jadi yang sudah mulai longgar protokol kesehatannya karena adanya program vaksinasi harus kita perketat protokol kesehatan kita lagi karena adanya mutasi virus baru yang sudah bertransmisi lokal,” tutup Prof. Herawati.

***

Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Stok Vaksin Covid-19 Indonesia Bertambah dengan Kedatangan 1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac

September 15, 2021

Sebanyak 1,8 juta dosis Vaksin Covid-19 Sinovac yang didapat dari skema kerja sama Pemerintah Indonesia dengan COVAX Facility, siang hari ini, Selasa (14/9/2021), kembali datang di Indonesia.

Sekitar pukul 13.45 WIB, pesawat khusus yang mengangkut jutaan dosis vaksin jadi dari China, mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Irjen Pol Imam Sugianto Asisten Operasi Kapolri yang menyambut kedatangan vaksin gelombang ke-61 secara virtual mengatakan, tambahan vaksin memastikan stok untuk program vaksinasi massal tercukupi.

Sampai sekarang, vaksin impor berbagai merek yang sudah diterima Indonesia tercatat lebih dari 243 juta dosis, baik berbentuk jadi maupun bahan baku.

“Siang hari ini Indonesia kembali kedatangan 1.808.040 dosis Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi. Dengan tambahan itu, ketersediaan vaksin di Indonesia aman,” ujar Irjen Pol Imam Sugianto.

Sebelumnya, Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Pemerintah urusan Vaksinasi Covid-19 mengatakan, tambahan stok vaksin penting untuk mempercepat terciptanya kekebalan kelompok masyarakat terhadap Virus Corona.

Maka dari itu, pemerintah terus berupaya mendatangkan vaksin lewat berbagai skema kerja sama multilateral, bilateral, dan pembelian langsung dari produsen vaksin.

Pemerintah juga mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk mempercepat dan memperluas program vaksinasi, terutama di daerah-daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah.

Kolaborasi itu melibatkan unsur pemerintah, instansi terkait, serta berbagai kalangan masyarakat.

Terkait distribusi vaksin, data dari PT Bio Farma per 12 September 2021, sudah lebih dari 154 juta dosis vaksin yang tersalurkan ke berbagai wilayah Indonesia.


Sumber

Laskar Sasak Memberikan Nasi Kotak Gratis Bagi Masyarakat yang Telah di Vaksinasi

August 04, 2021

 


Mataram, Laskar Sasak menggelar vaksinasi massal di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Warga yang habis disuntik mendapat bonus nasi kotak gratis. Kegiatan ini merupakan salah satu program Lombok Mercusuar yang berlangsung sejak awal pandemi 2020 lalu.

Sekjen Laskar Sasak, Lalu Wahyudi Zakaria mengatakan sebanyak 200 orang dari berbagai elemen mengikuti vaksinasi COVID-19. Pihaknya bekerjasama dengan rumah sakit Universitas Mataram (Unram). "Kami melibatkan masyarakat dan mahasiswa untuk ikut vaksin," kata Wahyudi, Rabu (4/8/2021).



Vaksinasi yang berlangsung di Baturinggit, Karang Pule, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram ini dijaga kepolisian dan Satgas COVID-19 Kota Mataram.

Wahyudi menyatakan, penerapan PPKM Level 4 di Kota Mataram hingga 9 Agustus 2021 mendatang menjadi salah satu penyebab masyarakat mau divaksin. “Awalnya kami sudah mensosialisasikan vaksinasi tapi sempat kesulitan. Ini justru yang luar biasa sampai jumlahnya membeludak,” ujarnya.

Sebanyak 10 petugas kesehatan dari RS Unram dikerahkan untuk melayani masyarakat. Vaksinasi ini menggunakan vaksin Sinovac.

Panitia juga menyiapkan makan siang gratis untuk mereka yang sudah divaksin. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan pascavaksin.

Lurah Tanjung Karang, H Gunawan mengapresiasi gerakan vaksinasi yang menyasar warganya. Dia mengatakan tingkat kesadaran masyarakat untuk memperoleh vaksin sudah tinggi.

Hingga saat ini, hampir 70% warga Kelurahan Tanjung Karang sudah divaksin. Meski begitu, pihaknya berharap gerakan vaksinasi ini terus dilakukan.

Gunawan menjelaskan di wilayahnya terdapat 100 kasus positif COVID-19 sejak awal pandemi. Dari jumlah tersebut tercatat 92 orang diantaranya sembuh, 1 meninggal dunia. “Saat ini ada tujuh orang yang masih isolasi mandiri,” ujarnya.

Terkait itu, pihaknya terus berupaya maksimal mengimbau masyarakat untuk taat protokol kesehatan. Pihaknya bahkan menyediakan posko PPKM Level 4 di kantor Kelurahan. Posko itu berfungsi untuk menerima laporan masyarakat. Sekaligus upaya memantau dan mengkoordinasikan langsung dengan Puskesmas Sekarbela. (shf)

 


Pembagian 150 Nasi Kotak oleh Relawan Posko #GerakanBerbagiUntukWarga di Kab. Lombok Timur

August 02, 2021

 


Lombok Timur, NTB – Relawan posko #GerakanBerbagiUntukWarga NTB kembali melakukan kegiatan sosial dengan membagi 150 nasi kotak  kepada masyarakat di Kec. Suradadi, Kab. Lombok Timur, Senin (2/8).

H L Muh Faizan (Ketua DPD Laskar Sasak Lotim Wil. 3) yang mengkoordinir kegiatan tersebut juga memberikan sosialisasi himbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Lombok Timur.

Bagi masyarakat NTB yang akan memberikan donasi dapat menghubungi Posko Relawan #GerakanBerbagiUntukWarga NTB.

Alamat Posko wilayah NTB : Jln. Sultan Kaharudin, Lingkungan Batu Ringgit Utara, Kel. Batu Ringgit, Kec. Sekarbela, Kota Mataram-NTB

E-mail Posko : laskar.sasak.covid@gmail.com

Hotline : 0853-3324-2815

PPKM Skala Mikro Lebih Efektif Tekan Kasus Aktif COVID-19

February 20, 2021



Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka kasus positif untuk mengendalikan pandemi COVID-19 melalui sejumlah kebijakan, antara lain berupa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Penerapan kebijakan yang telah dimulai sejak 9 Februari 2021 tersebut didasari oleh hasil evaluasi Pemerintah terhadap kebijakan pembatasan dengan cakupan wilayah yang sebelumnya lebih luas.

Saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/02/2021), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan Pemerintah menerapkan pembatasan dengan lingkup yang lebih kecil.

“Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun. Tetapi yang kedua kelihatan sekali sudah turun. Yang ketiga ini turun lagi. Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu,” kata Presiden.

Menurut Presiden, pembatasan dengan lingkup kecil akan lebih efektif dibandingkan dengan lingkup yang luas. Presiden mencontohkan, jika hanya ada satu orang di satu RT yang terinfeksi COVID-19, maka cukup RT tersebut yang dikarantina.

“Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota,” jelasnya.

Kebijakan serupa PPKM skala mikro juga telah diterapkan di negara lain selain Indonesia, antara lain di India. Kepala Negara menyebut bahwa India berhasil menekan kasus aktif bukan melalui kebijakan lockdown secara luas, melainkan lockdown dalam skala mikro.

“Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro,” paparnya.

Presiden memandang bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk menjalankan kebijakan tersebut, yakni perangkat pemerintahan hingga unsur terkecil di tingkat RT/RW, maupun perangkat aparat keamanan dari TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Hal tersebut diyakini akan sangat membantu pelaksanaan PPKM skala mikro.

“Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali,” tandasnya.





Sumber

Lansia dan Kelompok Komorbid Bisa Divaksinasi COVID-19, Berikut Ketentuan dari Kemenkes

February 12, 2021




Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Dalam SE tersebut tercantum salah satunya pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok komorbid dengan ketentuan yang harus dipenuhi.

Surat edaran nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid, dan Penyintas COVID-19, serta Sasaran Tunda itu telah ditandatangani pada Kamis (11/02/2021) oleh Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

“Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional telah menyampaikan kajian bahwa vaksinasi COVID-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas COVID-19, dan ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa tambahan,” ujar Maxi.

Pelaksanaan pemberian vaksinasi harus tetap mengikuti petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19, antara lain bagi kelompok lansia, pemberian vaksinasi pada kelompok usia 60 tahun ke atas diberikan 2 dosis dengan interval pemberian 28 hari (0 dan 28).

Sementara untuk kelompok komorbid, dalam hal ini hipertensi, dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining. Bagi kelompok komorbid dengan diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut.

Bagi kelompok komorbid penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin. Selain itu penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari 3 bulan. Begitupun ibu menyusui dapat juga diberikan vaksinasi.

Seluruh Pos Pelayanan Vaksinasi harus dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggung jawab puskemas atau rumah sakit .

Selanjutnya untuk kelompok sasaran tunda akan diberikan informasi agar datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh vaksinasi COVID-19.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka diharapkan kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia dapat segera melakukan tindakan korektif yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan vaksinasi dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19.





Sumber

 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes