Showing posts with label pembangunan. Show all posts
Showing posts with label pembangunan. Show all posts

IKN Nusantara, Tonggak Pembangunan Nasional Indonesia

May 08, 2022

 



Polhukam, Balikpapan – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dapat menjadi salah satu tonggak percepatan pembangunan manusia, kebijakan ekonomi, serta pembangunan infrastruktur/suprastruktur politik Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah pada Unit Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, Drs. Syamsuddin, M.Si., pada Rapat Koordinasi Nasional oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri terkait Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum dan Dukungan Sukses Pembangunan IKN 2022 di Balikpapan, Rabu (30/3/2022).

“Pemindahan Pusat Pemerintahan atau IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah hajatan nasional yang dipersiapkan secara komprehensif dan mendalam. Aspirasi mengenai pemindahan IKN harus sukses serta tidak gagal,” kata Syamsuddin.

Dikatakan, pembangunan IKN yang terletak di pulau Kalimatan telah dilakukan kajian secara komprehensif dan integral, mencakup Trigatra (geografis, demografi, dan sumber daya alam) dan Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan) dengan melibatkan semua komponen bangsa serta mengembangkan pola kemitraan pentahelix bersama dengan tokoh agama dan tokoh adat.

“Kehadiran bapak-ibu sekalian dalam rakornas ini, akan dicatat dalam sejarah sekaligus menjadi representasi bahwa negara telah hadir dalam mengawal kebijakan yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara,” ungkap Syamsuddin.

Selain itu, dalam rakornas disampaikan juga dinamika internasional yang selalu dinamis dan berubah sehingga berimplikasi baik positif maupun negatif, dan pada sisi lain secara bersamaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan nasional khususnya terkait kebijakan politik dalam negeri Indonesia. Secara mendasar isu/fenomena global mempengaruhi dan memberi dampak terhadap lingkungan strategis saat ini seperti fluktuasi harga minyak dunia, perubahan iklim dan krisis ekonomi.

“Setidaknya ada 3 (tiga) hal yang mempengaruhi lingkungan strategis global yaitu dominasi negara-negara maju, perubahan kekuatan dunia, dan pandemi covid-19. Khusus terkait covid-19, tak hanya merugikan dari sisi kesehatan saja, virus corona sangat berdampak pada pertumbuhan perekonomian dunia dan menghambat investasi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia,” jelas Syamsuddin.

Selain itu, dinamika perkembangan politik lokal maupun nasional berjalan sangat kondusif, yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan hak-hak politiknya cenderung semakin meningkat. Namun demikian, dalam perkembangan lain, masih ada beberapa konflik antar kelompok pendukung dalam Pilkada yang masih mewarnai dinamika politik lokal.

Sedangkan beberapa permasalahan politik dalam negeri yang masih menjadi tantangan diantaranya adalah legislasi politik, belum optimalnya kaderisasi partai politik, politik identitas, pemilu biaya tinggi, kabar bohong dan berita palsu, kebebasan media dan kebebasan berkumpul dan berserikat, serta masalah-masalah intoleransi terhadap kelompok minoritas.

“Beberapa tantangan tersebut berada dipundak kita bersama, khususnya kita yang berada di lingkungan pemerintahan dalam menghadapi 2 (dua) agenda besar kita yaitu pemindahan Ibu Kota Negara dan Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2024 mendatang,” kata Syamsuddin.

Presiden Jokowi Tinjau Proyek Padat Karya Irigasi di Batang, Jateng

June 30, 2020

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan agenda kerjanya di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dengan meninjau proyek padat karya irigasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa (30/6).
Proyek padat karya yang ditinjau kali ini merupakan bagian dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi yang bertujuan menyediakan air bagi kawasan pedesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi desa.
Proyek padat karya yang ditinjau Presiden tersebut juga dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat terdampak di tengah pandemi dengan memberdayakan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) setempat, yakni Kelompok Tani Ketanggan.
Pengerjaan saluran irigasi sepanjang 200 meter tersebut akan mengairi area irigasi seluas kurang lebih 36 hektare dan berdampak bagi sekitar 100 kepala keluarga.
Dijalankan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp195 juta dari APBN tahun anggaran 2020, proyek tersebut menyerap 50 orang tenaga kerja dengan waktu pengerjaan selama 100 hari.
Peninjauan proyek padat karya tersebut dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti melakukan pemeriksaan kesehatan, melakukan rapid test sebelumnya, mengenakan masker, dan menjaga jarak aman antarpekerja.
Turut mendampingi Presiden saat meninjau proyek padat karya tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 








PMII PKC Bali Nusra Bahas Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

June 20, 2020

MATARAM - Pengurus Koordinator Cabang Pergrakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali-Nusa tenggara menggelar diskusi online dengan tema “Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Sebagai perekat dan Pemersatu bangsa” lewat media meeting online zoom.com dan live facebook, Sabtu(20/06/2020/).

Diskusi via daring ini diadakan guna mengedukasi umtuk masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur dapat dijadikan sebagai media dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Indonesia. Faktanya saat ini pemerintah masih terus melakukan upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan khusunya pada wilayah Indonesia Timur.

Akademisi UIN Mataram, Dr. Kadri, M.Si. menjelaskan bahwa pembangunan merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang digunakan oleh pemerintah sebagai perhatian kepada masyarakat.

“Tanpa mengesampingkan NTB, di Papua saat ini sudah banyak pembangunan. Hal ini maksudkan bahwa pemerintah sangat perhatian terhadap Papua yang dimana infrastruktur ditujukan sebagai bentuk perbaikan dalam proses akses komunikasi dan mempermudah hubungan antar masyarakat.” Ujar salah satu dosen Komunikasi di UIN Mataram ini.

Dalam ilmu Komunikasi, dengan adanya pembangunan ini, juga ditujukan sebagai bentuk ekspresi adanya perasaan peduli, empati, dan pemahaman terhadap suatu daerah yang dilakukan sebagai aksi nyata pemberian perhatian. Sebuah wilayah akan berkembang dengan bagus, apabila ada kesamaan visi dan misi oleh Pemerintah dengan masyarakat di daerahnya.

Kegiatan diskusi ini memiliki makna untuk menumbuhkan kecintaan pada NKRI. Tidak hanya berfokus pada NTB juga pada Papua. Dimana saat ini terdapat isu ketimpangan pembangunan di Papua yang mana sangat bertentangan dengan fakta yang terjadi karena sudah banyak sekali dana yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut, penegasan Ketua DPRD Prov. NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda.

Acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Kaban Kesbangpoldagri NTB, Drs. Lalu Dirjaharta, M.Si mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan guna menjaga hubungan kebangsaan yang baik di tengah banyaknya isu mengenai rasisme yang berdampak pada kesatuan Bangsa Indonesia dan terkesan terkotak kotak serta tidak bersatu.

“Perlunya diingat kembali, terwujudnya kemerdekaan di Indonesia ini merupakan bentuk dari adanya persatuan begitupun sebaliknya bisa runtuh kembali akibat adanya persatuan,” pungkasnya.

Oleh karena itu, pembangunan menjadi hal penting untuk dilakukan sebagai alat perekat persatuan. Semangat pembangunan ini perlunya dimiliki oleh masyarakat bangsa Indonesia agar memiliki nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari.

Terlepas itu semua, Pembangunan harus berjalan secara berkesimnambungan dengan memperhatikan faktor dan kondisi keadaan saat ini. Sesuai dengan tupoksi Kesbangpoldagri, pihaknya akan memfasilitasi setiap adanya pendapat maupun keperluan lain seperti kepelatihan terhadap para pemuda dan mahasiswa lainnya untuk membantu menumbuhkan rasa persatuan.

Setelah selesai dengan penjelasan, kegiatan diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara audien dengan nerasumber diskusi. Salah satu peserta diskusi, Jhoni Sutanggang bertanya terkait apa yang menjadi faktor kesenjangan pembangunan yang terjadi antara pulau Lombok dan Pulau Sumbawa Kepada narasumber.

Ibu Isvie menjelaskan, pembangunan yang dilaksanakan itu berlandaskan keadilan. Tidak ada namanya kesenjangan antara pembangunan di Pulau Sumbawa maupun di pulau Lombok. Tentunya, pembangunan infrastruktur di Pulau Sumbawa akan lebih memperhatikan aspek kebutuhan yang ada dan porsi anggarannya akan lebih besar dibandingka Pulau Lombok.

Selanjutnya, salah satu peserta diskusi, Suaeb Qury (Ketua LTNU NTB) juga bertanya mengenai apa yang menjadi perhatian dalam dalam komunikasi pembangunan antara komunikasi antar legislatif dan eksekutif. mengatakan untuk komunikasi antar tingkat eksekutif terdapat beberapa forum seperti OPD dan Forkopimda yang di dalamnya terdapat Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda serta jajaran lainnya sebagai pengambil keputusan.

Forum tersebut ditujukan sebagai penyalur aspirasi dimana apabila terdapat permasalahan akan segera ditindak lanjuti dan dievaluasi seperti isu-isu pembangunan di daerah dan isu nasional lainnya penjelasan salah satu narasumber diskusi, Drs. Lalu Dirjaharta, M.Si.

Acara diskusi diakhiri dengan kesimpulan bahwa pembangunan infrastruktur utamanya infrastruktur di papua merupakan bentuk niat baik pemerintah dalam membangun dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.





Sumber: https://www.lombokfokus.com/2020/06/pmii-pkc-bali-nusra-bahas-pentingnya.html

Webinar PKC PMII Bali Nusra: Infrastruktur Merupakan Bentuk Niat Baik Pemerintah Dalam Membangun Bangsa

June 20, 2020

MATARAM – Pergrakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) PKC Bali-Nusa tenggara menggelar diskusi online dengan tema “Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Sebagai perekat dan Pemersatu bangsa” lewat media meeting online zoom.com dan facebook, Sabtu(20/06/2020/).
Diskusi via daring ini diadakan guna mengedukasi umtuk masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur dapat dijadikan sebagai media dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Indonesia. Faktanya saat ini pemerintah masih terus melakukan upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan khusunya pada wilayah Indonesia Timur.
Pada sesi 1 diskusi online tersebut, Dosen UIN Mataram, Dr. Kadri, M.Si. menjelaskan bahwa pembangunan merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang digunakan oleh pemerintah sebagai perhatian kepada masyarakat.
“Tanpa mengesampingkan NTB, di Papua saat ini sudah banyak pembangunan. Hal ini maksudkan bahwa pemerintah sangat perhatian terhadap Papua yang dimana infrastruktur ditujukan sebagai bentuk perbaikan dalam proses akses komunikasi dan mempermudah hubungan antar masyarakat.” Ujar salah satu dosen Komunikasi di UIN Mataram ini.
Dalam ilmu Komunikasi, dengan adanya pembangunan ini, juga ditujukan sebagai bentuk ekspresi adanya perasaan peduli, empati, dan pemahaman terhadap suatu daerah yang dilakukan sebagai aksi nyata pemberian perhatian. Sebuah wilayah akan berkembang dengan bagus, apabila ada kesamaan visi dan misi oleh Pemerintah dengan masyarakat di daerahnya.
Kegiatan diskusi ini memiliki makna untuk menumbuhkan kecintaan pada NKRI. Tidak hanya berfokus pada NTB juga pada Papua. Dimana saat ini terdapat isu ketimpangan pembangunan di Papua yang mana sangat bertentangan dengan fakta yang terjadi karena sudah banyak sekali dana yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut, penegasan Ketua DPRD Prov. NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Kaban Kesbangpoldagri NTB, Drs. Lalu Dirjaharta, M.Si mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan guna menjaga hubungan kebangsaan yang baik di tengah banyaknya isu mengenai rasisme yang berdampak pada kesatuan Bangsa Indonesia dan terkesan terkotak kotak serta tidak bersatu.
“Perlunya diingat kembali, terwujudnya kemerdekaan di Indonesia ini merupakan bentuk dari adanya persatuan begitupun sebaliknya bisa runtuh kembali akibat adanya persatuan,” pungkasnya.
Oleh karena itu, pembangunan menjadi hal penting untuk dilakukan sebagai alat perekat persatuan. Semangat pembangunan ini perlunya dimiliki oleh masyarakat bangsa Indonesia agar memiliki nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Terlepas itu semua, Pembangunan harus berjalan secara berkesimnambungan dengan memperhatikan faktor dan kondisi keadaan saat ini. Sesuai dengan tupoksi Kesbangpoldagri, pihaknya akan memfasilitasi setiap adanya pendapat maupun keperluan lain seperti kepelatihan terhadap para pemuda dan mahasiswa lainnya untuk membantu menumbuhkan rasa persatuan.
Setelah selesai dengan penjelasan, kegiatan diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara audien dengan nerasumber diskusi. Salah satu peserta diskusi, Jhoni Sutanggang bertanya terkait apa yang menjadi faktor kesenjangan pembangunan yang terjadi antara pulau Lombok dan Pulau Sumbawa Kepada narasumber.
Ibu Isvie menjelaskan, pembangunan yang dilaksanakan itu berlandaskan keadilan. Tidak ada namanya kesenjangan antara pembangunan di Pulau Sumbawa maupun di pulau Lombok. Tentunya, pembangunan infrastruktur di Pulau Sumbawa akan lebih memperhatikan aspek kebutuhan yang ada dan porsi anggarannya akan lebih besar dibandingka Pulau Lombok.
Selanjutnya, salah satu peserta diskusi, Suaeb Kuri (Ketua LTNU NTB) juga bertanya mengenai apa yang menjadi perhatian dalam dalam komunikasi pembangunan antara komunikasi antar legislatif dan eksekutif.
mengatakan untuk komunikasi antar tingkat eksekutif terdapat beberapa forum seperti OPD dan Forkopimda yang di dalamnya terdapat Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda serta jajaran lainnya sebagai pengambil keputusan. Forum tersebut ditujukan sebagai penyalur aspirasi dimana apabila terdapat permasalahan akan segera ditindak lanjuti dan dievaluasi seperti isu-isu pembangunan di daerah dan isu nasional lainnya penjelasan salah satu narasumber diskusi, Drs. Lalu Dirjaharta, M.Si.
Acara diskusi diakhiri dengan kesimpulan bahwa pembangunan infrastruktur utamanya infrastruktur di papua merupakan bentuk niat baik pemerintah dalam membangun dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. 






 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes