Showing posts with label pemilu. Show all posts
Showing posts with label pemilu. Show all posts

Masyarakat Bali Diajak Pelihara Situasi Damai Pascapemilu

June 13, 2024

 


Masyarakat Provinsi Bali diajak terus merajut harmoni dan memelihara situasi damai serta kondusif pasca penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024 lalu.

"Situasi damai itu harus terus kita pelihara hingga tahapan pemilu selesai. Tentu ada perbedaan pendapat ketika kita mengikuti pemilu, pilihan kita boleh berbeda, tapi yang terpenting bersaudara harus selamanya," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong, dalam keterangannya terkait acara Literasi Demokrasi dan Pemilu Damai 2024 bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan tema "Bersama Merajut Harmoni, Bersatu Membangun Negeri" di Denpasar, Bali, pada Rabu (27/3/2024).

Dirjen IKP Usman mengatakan, upaya menjaga suasana tetap damai harus dilakukan, mengingat pada pelaksanaan Pemilu 2024 lalu, sedikit banyak terjadi gesekan karena perbedaan pilihan atau pendapat.

Namun secara keseluruhan rangkaian atau tahapan Pemilu 2024 dinilai dapat terlaksana dan berlangsung dengan aman dan damai.

Hal itu membuktikan demokrasi bukan hanya sebuah sistem, melainkan juga perjalanan untuk mencapai kemanusiaan dan keharmonisan dalam keberagaman.

"Di Bali, di mana harmoni dan toleransi berakar kuat dalam kehidupan sehari-hari, kita belajar bahwa demokrasi bukan hanya tentang suara mayoritas, tetapi juga tentang menghormati hak-hak minoritas," tuturnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Denpasar, I Nyoman Budiana yang hadir sebagai narasumber Literasi Demokrasi dan Pemilu Damai 2024, mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang plural dengan masyarakat majemuk.

Perbedaan itu diharapkan menjadikan bagian dari upaya meningkatkan persatuan bangsa.

"Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk, kita beragam di sini. Kita sesungguhnya bersaudara sehingga mari kita bangun semangat kekeluargaan. Pluralisme dalam satu bangsa menghilangkan disintegrasi bangsa. Ini yang harus kita kedepankan. Bangsa yang gandrung dengan harmoni akan damai dan sejahtera," kata Nyoman.

Pemimpin Redaksi Denpost & Bisnis Bali, I Gde Suyadnyana, menambahkan, dalam pesta demokrasi masyarakat harus tetap menjaga harmonisasi sehingga pemilu ini benar-benar kredibel dan menghasilkan pemimpin kredibel.

Berdasarkan pengamatannya, di Bali pemilu berlangsung aman dan damai. Masyarakat juga sangat antusias mengikuti pesta demokrasi lima tahunan ini.

"Masyarakat sejak pagi sudah antusias menyalurkan hak suaranya. Pemilu kali ini berjalan lancar, tidak ada perselisihan yang tajam sehingga semua bisa diselesaikan," imbuh Gde.

Sedangkan Akademisi FISIP Universitas Udayana, Ni Nyoman Clara Listya Dewi, mengungkapkan, data Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga lain menunjukkan 55 persen pemilih dalam pemilu 2024 didominasi generasi muda.. milenial dan gen Z.

Tingginya persentase pemilih pemula ini menunjukkan Bangsa Indonesia sedang bergantung pada kehidupan dan cara berpikir anak muda, termasuk pada politik dan pembangunan.

"Anak muda jangan hanya dijadikan sebagai objek, tapi jadikan juga sebagai subjek," kata Ni Nyoman.

Dia juga mengatakan, ada empat aspek harus dilakukan pascapemilu, yakni menjaga proses demokrastisasi dengan tetap memberi masukan saran dan kritik kepada pemerintah, harus terus mengawasi prosesnya, melaporkan tindakan yang menyalahi aturan, dan terlibat aktif dalam organisasi kemasyarakatan.

“Tetap jaga perdamaian dan sebagai masyarakat atau warga Negara juga harus aktif turut serta bersama-sama membangun bangsa dan Negara” tandas Akademisi FISIP Universitas Udayana.

Pemilu 2024, Menag: Perbedaan Tidak Perlu Lagi Dipertentangkan

February 14, 2024

 


Jakarta (Bimas Buddha) --------- Hari ini, masyarakat Indonesia melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak untuk memilih Presiden serta wakil rakyat. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang melakukan pencoblosan di Rembang, Jawa Tengah mengapresiasi pesta demokrasi yang berlangsung dengan baik.

"Alhamdulillah saya juga melihat, warga melaksanakan pemilihan ini dengan guyub, ngobrol bercanda-bercanda," tutur Menag yang hadir di TPS 05 Kelurahan Leteh, Rembang, Rabu (14/02/2024).

"Perbedaan menjadi hal yang tidak perlu lagi dipertentangkan. Perbedaan, menjadi hal yang biasa saja," imbuhnya.

Gus Men, begitu ia biasa di sapa, hadir di TPS pada pukul 10.00 WIB bersama Ibu Eny Retno Yaqut dan putri pertamanya Salma Aleeva. Ia berharap, proses demokrasi yang dilakukan hari ini dapat menghasilkan wakil rakyat dan presiden yang cinta rakyat.

"Mudah-mudahan apa yang kita kontribusikan  dalam  proses demokrasi ini benar-benar melahirkan para wakil rakyat yang ngerti dan paham tentang rakyatnya, menghasilkan presiden yang mencintai rakyatnya sehingga Indonesia ke depan akan jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Itu harapan saya," tuturnya.

Selama berada di TPS, Gus Men duduk berbaur dengan masyarakat sekitar. Ia pun terpantau sempat membantu warga lansia yang kesulitan saat antre di TPS. Gus Men beberapa kali juga terlihat melayani permintaan berswa foto dengan masyarakat.

Jelang Pemilu 2024, Kapolri Tegaskan Untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bersama - sama

February 14, 2023
Foto : Kapolri (Ist)

Jakarta. Jelang pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, Polri bersama dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menandatangani nota kesepahaman terkait dengan sinergisitas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2024.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk memastikan seluruh rangkaian dan tahapan Pemilu 2024 berjalan aman dan lancar itu berlangsung di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat.

"Hari ini, Polri bersama dengan KPU menandatangani nota kesepahaman kerja sama. Dimana tentunya subtansi atau esensi dari nota kesepahaman ini adalah bagaimana Polri dan KPU bersinergi untuk melakukan kegiatan khususnya Polisi dalam mengamankan, mengawal dan menjaga agar seluruh tahapan Pemilu yang sudah ditentukan oleh KPU dapat berjalan," jelas Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

Baca Juga : KPU Gandeng Polri Tingkatkan Pengamanan Pemilu 2024

Kapolri mengungkapkan, dalam nota kesepahaman tersebut, Polisi akan melakukan pengamanan serta mengawal mulai dari awal memasuki tahapan Pemilu. Diantaranya adalah persiapan kebutuhan logistik, pendistribusian, pelaksanaan pencoblosan di tempat pemungutan suara hingga rekapitulasi di tingkat pusat maupun daerah.

"Tentunya yang menjadi harapan kita bahwa Pemilu tahun 2024 menjadi Pemilu yang lebih baik dibandingkan Pemilu sebelumnya. Kita sepakat bahwa yang namanya politik yang biasa kita sebut bisa membuat polarisasi, itu harus kita hindari," tegas Kapolri.

Dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang, Kapolri menekankan, yang paling terpenting dan selalu digelorakannya adalah seluruh elemen masyarakat harus memiliki semangat dan komitmen untuk terus menjaga dan mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Kapolri mengungkapkan, silang pendapat dan perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi lima tahunan adalah hal yang biasa. Namun, Kapolri menegaskan, seluruh calon pemimpin di tingkat pusat maupun daerah harus berkomitmen selalu menjaga persatuan dan kesatuan, mencegah polarisasi, serta membawa visi-misi Indonesia jauh lebih baik.

"Perbedaan pilihan pendapat adalah hal biasa. Namun yang selalu kita ingatkan bahwa siapapun pemimpinnya, baik tingkat daerah maupun nasional, yang nantinya akan melanjutkan kepemimpinan. Yang namanya persatuan dan kesatuan itu menjadi syarat mutlak atau syarat utama. Sehingga itu harus kita jaga. Hal-hal tidak baik harus kita tinggalkan," ungkap Kapolri.

Dengan terjaganya penyelenggaraan Pemilu yang aman dan damai, Sigit menyebut, kedepan diharapkan, Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam menciptakan iklim demokrasi yang kondusif.

Semangat itu, ditekankan Kapolri, selalu digelorakan dengan sosialisasi kepada mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, komunitas dan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, semua unsur bangsa harus memiliki komitmen yang sama dalam mewujudkan penyelenggaraan Pemilu yang damai.

"Tentunya kita sepakat bahwa Indonesia, ingin menjadi salah satu barometer terkait dengan penyelenggaran Pemilu mapan dan demokratis. Yang meninggalkan hal-hal negatif serta polarisasi. Itu menjadi kesepakatan dan komitmen kita. Saya kira tolong dibantu rekan-rekan media ikut membantu sosialisasikan, karena ini untuk kepentingan bangsa. Kepentingan rakyat kita semua," tegas Kapolri.

Lebih dalam, Kapolri meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk belajar dari pengalaman Pemilu sebelumnya. Sehingga, di tahun 2024 tidak lagi terjadi polarisasi, politik identitas, SARA dan hal lain yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita harapkan kedepan bagaimana kita edukasi dan sosialisasikan agar proses demokrasi bisa dapat berjalan dengan lebih baik. Sehingga, Indonesia mengarah mewujudkan demokrasi lebih mapan, bermartabat dan bagaimana pesta demokrasi ini menjadi pestanya rakyat, pestanya masyarakat," ungkap Mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Disisi lain, Kapolri menuturkan, dewasa ini, Indonesia berada di dalam posisi yang sangat bagus, karena berada di urutan kelima diantara Negara G-20. Dan berada di puncak kepemimpinan global, Sigit menyatakan, seluruh elemen masyarakat harus terus mempertahankan tren positif tersebut, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Dan ini harus kita jaga. Sehingga, cita-cita bangsa, tujuan nasional kita, betul-betul bisa terus berjalan. Dan kita bisa mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045," ungkap Kapolri.

Jokowi Pastikan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024: Seluruh Tahapan dan Jadwal Sudah Ditetapkan

April 11, 2022



PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 dan Pilkada serentak akan diselenggarakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan kata pengantar pada rapat persiapan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 yang diunggah akun YouTube Sekretariat Kabinet RI pada Minggu, 10 April 2022.

Presiden Jokowi menyebut bahwa pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden akan digelar pada 14 Februari 2022, sedangkan Pilkada 2024 akan digelar di bulan November 2024.

"Seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak sudah ditetapkan," ujar Jokowi.

"Saya kira sudah jelas, semuanya sudah tahu bahwa Pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan, jangan sampai nanti muncul spekulasi-spkekulasi yang isunya beda di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan presiden dan juga yang berkaitan soal tiga periode, karena jelas kita sudah sepakat Pemilu dilaksanakan di 14 Februari 2024 dan Pilkada di November 2024. Sudah jelas semuanya," ucapnya.

Lebih lanjut, ujar Jokowi, tahapan Pemilu itu akan dimulai dipertengahan Juni 2022, di mana sesuai dengan ketentuan Undang-Undang bahwa tahapan Pemilu diselenggarakan 20 bulan sebelum pemungutan suara.

Jokowi menambahkan bahwa pemerintah juga akan melakukan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu terkait dengan persiapan Pemilu dan Pilkada. Namun sebelum itu, pemerintah akan lebih dulu melakukan pelantikan KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 pada 12 April 2022 mendatang.

"Oleh sebab itu nanti kita perlu berbicara dengan KPU dan Bawaslu mengenai persiapan-persiapan ini agar persiapan Pemilu dan Pilkada yang kita belum punya pengalaman serentak itu betul-betul bisa kita persiapkan dengan matang," kata Jokowi.

Seperti diketahui, wacana penundaan Pemilu menjadi perbincangan publik setelah beberapa partai politik (parpol) menyerukan hal tersebut.

PKB, PAN, dan Golkar sepakat jika Pemilu 2024 ditunda. Mereka mengklaim penundaan tersebut merupakan keinginan rakyat.
 
Copyright © infontbnow. Designed by OddThemes